[Satu]

1.7K 200 19
                                    


* * *

* * *

Sejak Renjun masuk di sekolah yang sama dengan kedua kakaknya, Ayah Ahn mengizinkan ketiga anaknya untuk menggunakan mobil sendiri tanpa bantuan sopir. Kyungsoo sebagai yang tertualah yang diberikan kuasa untuk menyetir.

Pagi ini, suasana dimobil mereka cukup tenang. Renjun merasa agak canggung karena kedua kakaknya yang biasanya banyak bicara, sekarang justru sibuk dengan kegiatan masing-masing. Kyungsoo yang fokus menyetir, dan Doyoung yang duduk tenang sambil mendengarkan musik dengan aerphone di kedua telinganya. Renjun agak kecewa karena tidak bisa mendengar adu mulut dari kedua kakaknya.

"Kau masih kesal karena video yang kuperlihatkan kemarin itu?" pertanyaan yang dilayangkan Kyungsoo pada Doyoung, membuat Renjun menegakkan tubuh.

Doyoung mengedikkan bahu. "Tidak masalah, aku akan membalasnya nanti."

Renjun semakin bersemangat mendengar jawaban dari kakak laki-lakinya. "Aku tahu Doyoung hyung pasti akan melakukan yang terbaik untuk membalas Kyungsoo noona," katanya. "Cepat beritahu aku rencanamu, hyung."

Doyoung tersenyum menyeramkan, sementara Kyungsoo merotasi kedua bola mata pertanda tidak peduli. Meski faktanya, baru satu minggu yang lalu Kyungsoo di permalukan oleh Doyoung di depan Sehun—lelaki yang paling Kyungsoo benci di seluruh pelosok dunia.

Hal itu karena Kyungsoo dengan sengaja memasang alat penyadap di tas Doyoung dalam rangka untuk menguntitnya. Maka Doyoung membalasnya dengan mengirimi Oh Sehun surat cinta menjijikkan atas nama kakak perempuannya itu.

Kyungsoo malu bukan main. Pasalnya, Sehun dengan segala keangkuhannya membacakan surat cinta itu di radio sekolah mereka. Sehingga seluruh siswa bisa mendengar bagaimana kalimat-kalimat menjijikan yang ditulis oleh Doyoung atas namanya.

Kyungsoo langsung bergidik ngeri mengingat kejadian itu. "Aku mohon jangan libatkan Sehun lagi kali ini," katanya sambil memutar stir untuk berbelok kedalam parkiran sekolah.

Renjun dikursi belakang semakin tertarik dengan pembicaraan kedua kakaknya.

"Kalau kau berani melibatkan si brengsek Sehun lagi, aku akan melakukan hal lebih gila padamu," ujar Kyungsoo diiring senyum menyeramkan yang tentu saja ditujukan pada Doyoung.

Lalu, satu-satunya gadis dalam mobil itu keluar lebih dulu usai memarkirkan mobilnya.

...

...

...

Doyoung menyeringai dan tersenyum aneh sepanjang perjalanan menuju kelas. Dia teringat lagi dengan peringatan Kyungsoo, tapi dia tidak begitu mempedulikannya. Dia sudah menyiapkan rencana pembalasan untuk kakak perempuannya itu sejak semalam. Tidak peduli risiko macam apa yang akan dia dapatkan, pokoknya dia harus membalas Kyungsoo.

Doyoung memelankan langkah saat dia melihat Sehun dan Jongin berjalan dengan santai dihadapannya. Ketika Sehun berjalan melewatinya, tangan cekatan Doyoung langsung bergerak menyelipkan sesuatu berwarna merah muda dengan motif polkadot kedalam tas pemuda itu.

Doyoung memohon maaf didalam hati pada Sehun karena sudah melibatkan pemuda itu kedalam rencananya. Tapi, pembalasan seperti apapun tidak akan mempan untuk kakaknya, kalau itu bukan tentang Oh Sehun. "Sehun sunbae, kali ini aku juga mengandalkanmu," gumamnya.

I am a FujoshiWhere stories live. Discover now