***
***
Kyungsoo sedang melihat-lihat gambar di kameranya, saat Taeyong datang, dan, lagi-lagi melayangkan protes padanya.
"Noona, coba lihat apa yang kau lakukan padaku," kata Taeyong sambil menunjuk luka-luka di tubuhnya.
"Bukan aku yang melakukannya, Taeyong. Itu hasil karya adikku," balas Kyungsoo santai.
"Tapi, ini semua terjadi karena rencana gilamu." Taeyong mendengus. "Aku menyesal membantumu."
Kyungsoo memutar kedua bola matanya. "Harusnya kau berterima kasih. Berkat rencanaku, kau bisa mencium bibir Doyoung."
Taeyong membenarkan dalam hati. Kalau dia mengingat itu lagi, senangnya luar biasa. Tapi.. sakit di sekujur tubuhnya juga luar biasa.
"Noona, aku ingin bertanya." Taeyong melihat Kyungsoo mengangguk mempersilahkannya. "Untuk apa semua yang aku lakukan kemarin? Apa yang kau dapatkan dari semua itu?"
Kyungsoo tersenyum lebar mendengar pertanyaan Taeyong. Lalu, menjawab, "Untuk mencari tahu kebenaran dari dugaanku, bahwa Doyoung memang sedang patah hati."
Taeyong membulatkan mata. "Jadi, kau ingin mencari tahu apakah Doyoung sedang patah hati, dengan cara membuatku patah tulang?"
Kyungsoo tertawa mendengar kesimpulan Taeyong itu. "Oke. Aku minta maaf. Tapi, setidaknya aku membiarkanmu tahu rasa manis dari bibir adikku, kan."
Taeyong menjadi serba salah sekarang.
...
...
...
Kyungsoo punya rencana lain lagi untuk adik tersayangnya. Dan, kali ini dia butuh Jaehyun untuk membantunya menjalankan rencana itu. Dia pun mencari pemuda yang menjadi dalang dari patah hatinya sang adik.
Setelah mencari-cari dimana keberadaan Jaehyun, tapi belum menemukannya juga, Kyungsoo malah melihat adiknya yang manis dan berwajah mirip kelinci itu mengintip di depan ruang musik. Kyungsoo menyeringai, kemudian mengejutkannya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Kyungsoo. Dilihatnya, adiknya itu terlonjak kaget.
"Mengapa noona ada di sini?" tanya Doyoung.
Kyungsoo memukul kepala adiknya, geram. "Aku yang bertanya duluan, ya."
Doyoung mendengus, kemudian menaruh jari telunjuknya di atas permukaan bibir, menyuruh Kyungsoo untuk tidak berisik. Lalu, ia mengarahkan telunjuk itu ke dalam ruang musik. "Jaehyun," katanya.
Sedang memainkan piano. Itu yang tertangkap oleh indera penglihatan Kyungsoo. Lalu, dia diam dan mendengarkan permainan pemuda itu.
"Indah sekali, kan?" Doyoung bergumam. Bibirnya mengembangkan senyuman lembut.
Kyungsoo yang melihat senyuman adiknya itu, akhirnya juga ikut tersenyum. Ia jadi merasa bersalah tentang kejahilannya tempo hari. Karena itu, dia akan menebusnya.
Ketika Jaehyun selesai bermain dan bangkit dari duduknya, Doyoung langsung melesat pergi, meninggalkan Kyungsoo. Sementara, sang kakak hanya tertawa geli melihat kelakuan adiknya itu.
Akhirnya, dia berpapasan dengan Jaehyun di pintu masuk ruang musik. Jaehyun hanya menatapnya sekilas, lalu berlalu pergi. Tapi, Kyungsoo menahannya.

YOU ARE READING
I am a Fujoshi
Fiksi Penggemar[WARNING! 18+] Kyungsoo adalah seorang fujoshi akut. .. EXO - NCT 127 - NCT Dream .. .. Genderswitch & BoyxBoy!