[ FF Project ] " Wedding Dress / 신부 의상 "

[ Chapter 3 of 3 | Part 2 of 5 ] " Wedding Dress / 신부 의상 "

# The Groom’s  Section

                Bulan Januari 2012. Hari ini ulang tahun ku yang ke-22 tahun. Noona telah mulai beranjak lebih jauh dari lembah kesuraan akan sakitnya patah hati yang melanda jiwanya di 2 tahun silam. Noona pun telah mulai menunjukkan perubahans sikap ke arah yang lebih baik pada ku. Noona lebih ramah. Lebih lembut. Lebih baik. Tentunya lebih cantik dan dewasa.

Noona telah berubah sedikit banyak. Aku senang. Aku bahagia dapat melihat noona yang seperti dahulu lagi. Noona yang ketus namun rendah hati. Noona yang cerewet namun sesungguhnya amat lah perhatian. Noona yang manja namun tegas.

Noona , noona , noona. Noona yang masih kucinta. Noona yang masih bersemayam dengan gelap dalam relung hati terdalam ku. Cinta yang masih tak terungkapkan. Cinta yang masih terpendam amat dalam dan kelam. Cinta yang masih tak terkuak dari gerak bibir ku. Cinta untuk sang noona yang masih terbungkam kan oleh kata-kata. Cinta yang masih kusimpan apik dalam hati. Cinta ku untuk Sun Kyu noona. Sebuah perasaan bernama cinta milik Yang Yo Seob yang ditujukan kepada Lee Sun Kyu.

                Tak kurang dari 3 tahun sudah aku menetap di kediaman super elit ini. Aku tak dapat bertahan lebih lama lagi dalam selubung atmosfer kalangan atas ini. Terlalu berat. Terlalu sesak untuk ku bernapas. Tak hanya aku. Nenek pun raasakan hal yang tak beda. Kami memang lah tak tertakdir untuk menjalani hari demi hari dalam lingkungan yang terlampau berkilauan seperti ini. Aku dan nenek amat sangat rindukan rumah kecil kami yang telah lama tak dikunjungi. Aku rindu hidup kami yang sederhana. Ku ingin pulang.

Nenek ingin kembali pulang. Pulang ke rumah kami yang mungil namun hangat. Aku akan tetap bekerja di Perusahaan Tuan Besar sebagai bentuk rasa terimakasih ku atas kemurahan hati Kakek dari noona yang kucinta yang telah danai kuliha ku hingga aku resmi di wisuda dari Program S1 Jurusan Bussiness & Management Seoul Univesity. Aku akan bekerja tekun. Namun, jauh di lubuk sanubari terdalam. Aku ingin pulang. Pulang dan melepaskan segala kemewahan yang membelenggu kami semenjak 3 terakhir ini. Kembali pada takdir kami sebelumnya. Hidup sederhana.

                Tuan Besar, maksudku kakek noona mengutus ku untuk lanjutkan Program S2 ke Paris, Perancis. Universitas tempat noona tamatkan Program S1 nya dahulu. Noona, lanjutkan Program S2 di Korea karena Taun Besar hendak lebih memfokuskan dan melatih kemampuan berbisnis noona. Noona langsung turun tangan menangani proyek-poyek perusahaan. Tentu masih dibawah pengawasaan Tuan Besar.

Sejujurnya , hati ku berat menerima perlakuan Tuan Besar yang terlamapu baik terhadap aku dan nenek. Aku hanyalah cucu tunggal dari seorang pria yang telah selamat kan hidupnya dahulu. Aku pun tak enak hati menolak tawaran Tuan Besar yang telah kuanggap Kakek sendiri. Walau aku pun pernah bermimpi untuk mencicipi bagaimana kah rasanya berkuliah di luar negeri sana.

Namun, aku pun tak tega tinggal kan nenek ku yang adalah keluarga ku satu-satunya di dunia ini setelah kedua orang tua serta kakek ku berpulang. Aku tak tega berpisah begitu jauh dan dalam kurun waktu yang relatif panjang. Aku pasti akan sangat rindukan beliau. Sangat dan amat lah rindu akan senyum dan belaian beliau yang sejukkan hati gundah ku kala bertempat tinggal dirumah yang bagai istana raja ini. Nenek yang selalu hadir saat aku butuh beliau. Nenek tempat ku berbagi isi hati selain Gayoon.

Bagaimana mungkin aku berpisah dengan Nenek. Aku tak yakin akan sekuat itu. Bahkan ketika terpaksa harus berpisah dari sahabat dekat ku , Gayoon pun rasanya sungguh berat lagi sulit. Melepas orang yang kau sayang dan berkemungkinan sangat sulit melihat raganya kembali memang lah amat sulit dan menyakitkan. Aku, aku masih ragu akan keputusan ini. Haruskah ku terima tawaran Tuan Besar untuk terbang ke Perancis lanjutkan Program S2 ku ? Harusnya kah aku tetap bermukim di Seoul dan kembali menempati rumah mungil kami bersama Nenek dan bertemu Gayoon setiap hari? Setia memendam rasa pada noona. Ini sungguh sulit kuputuskan.