[ FF Project ] " Wedding Dress / 신부 의상 "

[ Chapter 1 of 3 | Part 1 of 3 ] " Wedding Dress / 신부 의상 "

Annyeonghasimnika!~ Jeoneun Heo Ga Yoon imnida. Aku hendak berbagi cerita bertema kisah asamara milik seorang pria yang amat berharga bagi ku terhadap seorang Noona yang berhasil mencuri hati sahabat terbaik ku ini. Selama aku bercerita , mohon jangan lontrakan komentar terlebih dahulu. Bersabarlah hingga kisah ini tuntas ku ceritakan ulang. Selamat menikmati!~

# The Groom’s Section

Pagi hari dalam musim semi tahun 2009 di ibukota Korea Selatan. Menggiring sepeda menuju pagar rumah yang mulai berkarat dimakan usia. Hunian sederhana di pinggiran kota Seoul. Rumah milik nenek dan aku. Berderit pagar pertanda aku telah keluar dari pekarangan rumah mungil itu. Menutup pagar besi rapat. Mengayuh sepeda. Berbelok pada tikungan di jalan kompleks perumahan yang telah kami tempati belasan tahun. Jalanan yang menurun hingga tikungan kedua. Melaju santai.

Menikmati belai angin pagi musim panas. Berhenti di depan sebuah Toko Mie. Kerja Part-Time pun dimulai. Kotak – kotak plastik putih persegi panjang berisi mie instan disusun sedemikian rapi di bagian belakang dari sepeda. Ya. Akulah si Pengantar Mie. Melesat meninggalkan Toko Mie semakin jauh. Mengantar pesanan. Rumah ke rumah.

Rutinitas harian di kala pagi menyapa. Melintas di depan etalase sebuah Butik Gaun Pengantin. Bayang sepeda dan aku serta kotak – kotak mie terpantul pada kaca transparan lebar itu. Mengurangi sekian persen dari kecepatan mengayuh. Menepi. Berhenti tepat di depan etalase. Menoleh ke kiri.  Memanja kan tatap pada  3 pasang gaun pengantin yang terperangkap di balik benda transparan itu.

Memarkir sepeda di pinggir jalan kecil tersebut. Menapak kian dekat pada kaca etalase. Di depan ku. Berjarak 30 cm dari kaca yang melindungi gaun – gaun pengantin mewah. Tersenyum simpul aku dengan kedua telapak tangan mungil yang menempel di kaca nan bening sembari menatap kagum pada sebuah gaun pengantin terindah dan terbaru tersebut.

                Pada 2009 ini. Genap 19 tahun sudah usia seorang Yang Yo Seob di bulan Januari silam. Pada 5 Januari 2009 lalu. Usia yang telah diperkenankan bagi seorag pria di Korea untuk mengenakan gaun pengantin pria .Mengikat janji pernikahan bersama sang pengantin wanita yang akan kenakan gaun pengantin nan pancarkan kharisma anggun seorang wanita dewasa.

Pasti lah akan sungguh menawan ia dengan balutan bernuansa putih suci tersebut. Seorang pengantin wanita yang cantik lah lagi jelita. Serangkaian prosesi pernikahan Korea Selatan kan kami ikuti dengan segenap debar suka cita yang bergelora dalam kalbu. Menikah. Jantung berdegup cepat. Detak yang keras. Berdegup cepat. Tak sabar rasanya hingga tiba masa dimana Yang Yo Seob ini dapat di panggil sebagai seorang Pengantin Pria. Menyematkan cincin pernikahan di jari manis sang Pengantin Wanita yang masih tak tahu aku siapa lah dia kelak.

Wanita yang bagaimana kah? Kapan kah kan bertemu aku ? Dimana kah ia tengah menanti sosok aku ? Kisah asmara yang bagaimana kah ? Sungguh hendak segera ketahui semua. Upacara Pernikahan. When ? Where ? With whom ? We got married!!~

* Brukkk ... bRukk ... bRUKkk ...

                Gerombolan bocah Taman Kanak-Kanak dari keluarga bertaraf ekonomi menengah kebawah itu menyenggol kemudi sepeda butut ku. Teramati dari pantulan bayang di kaca Butik. Refleks menoleh ku kebelakang. Berbalik. Bocah-bocah mungil itu telah kabur dengan tak bertanggung jawab terhadap salah milik mereka. Tak seimbang posisi sepeda di buatnya hingga kotak-kotak mie yang berada pada sisi mengarah ke bangunan butik yang tak terlalu besar itu terjatuh.

Produk yang rusak.  Tumpah di bibir trotoar yang masih sisa kan hawa dingin dari embun malam. Tak layak jual. Berjongkok aku membelakangi etalase. Jalanan yang masih sangat sepi. Ku pungut. Walalu ada sedikit rasa tak terima atas sikap bocah – bocah itu. Tapi , yakin lah aku bahwa mereka pasti lah tak sengaja bertindak seperti tadi. Si Pengantar Mie ini hanya sanggup menghela napas dan lebih bersabar. Sabar dan sabar.