Benerin bahasa Inggris saya yang kacau ya! hehe hehe
***
Seraya meracik masakannya, ternyata Ollin masih sempat meracau rival yang berstatus sebagai dosen---pengganti---pembimbingnya tersebut. Ollin melakukannya untuk mengganggu konsentrasi Gray, meski perempuan itu sangat yakin bahwa dirinya lah yang akan memenangkan adu kelihaian memasak abal-abal tersebut. Apa yang Ollin lakukan, membuat Gray beberapa kali menggeram kesal. Bahkan, sudah tidak terhitung seberapa banyak ia mengomeli perempuan itu.
"Al, jangan ganggu saya dong. Kamu curang ternyata." Ollin terkikik mendengar protesan dari Gray, tanpa mengurangi rasa sopan santunnya yang kian menipis itu, Ollin kembali menyombongkan diri, "Duh Pak, kalau bapak benar-benar ahli, seharusnya bapak nggak merasa terganggu sama yang saya lakuin."
Menghela napas, lantas mengedikkan bahunya tidak acuh Gray lebih memilih meneruskan acara memasaknya. Kalau ia tidak ingin kalah, maka hal yang perlu ia lakukan adalah mengabaikan Ollin yang bermaksud merusak konsentrasi memasaknya itu. Gray cukup tahu bagaimana kualitas masakan Ollin, yang ia akui hampir setara dengan rasa masakan chef restoran berbintang tiga di luaran sana. Meski hanya mencapai level tiga, tapi bagi lidah Gray masakan Ollin benar-benar enak. Rasa pedas dari sambel terong yang Ollin buat membuatnya ketagihan, belum lagi opor ayam, tumis kangkung, capcai yang juga perempuan itu buat sukses membuat perutnya tidak kunjung kenyang, meski sudah menghabiskan empat piring seperti yang Ollin katakan sebelumnya.
"Serah kamu deh, Al." Setelah mendengar gumaman tidak jelas itu, Ollin hanya mengangguk dan kembali melanjutkan masakannya.
Lama terdiam, Ollin kembali bersuara, kali ini menyuarakan hal yang begitu membuatnya penasaran sejak kemarin malam. "Pak, saya mau tanya. Boleh?" Tanya perempuan itu, menghentikan gerakan Gray yang hendak menuangkan saos pastanya ke atas mie pasta yang telah ia buat.
"Tanya apa? Seputar skripsi kamu? Penilitian kamu? Atau, seputar sidang kamu nanti? Kamu tanyain aja sama Pak Bukhari, kan beliau yang bertanggung jawab penuh atas kamu," kata Gray. Belum sampai Ollin menjawab, laki-laki itu kembali berbicara, "Tapi menurut saya, kalau seputar sidang, lebih baik nanti saja, soalnya sekarang ini aja kamu masih stuck di awal. Bab pertama sama sekali belum jadi kan? Bisa aja kalau kamu tanyanya sekarang, kamu malah lupa." Laki-laki memberi tatapan seriusnya pada Ollin.
Menggelengkan kepalanya, lantas Ollin pun bersuara, "Bukan itu Pak. Saya lagi penasaran banget, kemarin malam itu bapak kenapa? Kok tiba-tiba ngumpat segala, bukan bapak banget loh itu. Biasanya bapak kan kalem, sok baik, sok alim, sok―"
"Sebentar-sebentar, apa maksud kamu dengan kata 'sok' itu?" Tanya Gray seraya memberi tanda petik dengan menggerakkan satu tangannya yang memegang sendok―karena tangan satunya lagi, tangan kiri Gray, tengah memegang alat penggorengan―saat mengatakan kata sok.
"Jadi, selama ini kamu berpikir apa yang saya lakukan hanya sebatas akting supaya orang lain menilai saya baik, gitu?" Gray kembali melayangkan pertanyaan pada Ollin, nada suaranya terdengar sangat sinis. Dia benar-benar merasa tersinggung dengan ucapan Ollin. Mulai detik itu, Gray merasa kebenciannya terhadap Ollin bertambah kadarnya.
"Bapak masih sensitif saja, bukan gitu maksud saya. Jangan kayak cewek yang lagi kedatangan tamu, deh. Marah-marah mulu, ya udah saya ralat ucapan saya. Bapak nggak sok-sokan, bapak ngelakuin itu karena memang seperti itulah bapak."
"Nah, gitu dong. Jangan membuat saya merasa gimana-gimana gitu. Saya akui, emang saya cukup sensitif, apalagi dengan hal-hal yang berbau penistaan terhadap nama baik saya. By the way, apa yang mau kamu tanyakan ke saya?" Dalam hati Ollin mencibir perkataan Gray yang terdengar begitu berlebihan. Ada ya ternyata laki-laki seperti itu. Ish, Ollin jijik tahu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Skripsurd | ✔
RomanceGray, Ollin, dan skripsi absurd yang mendekatkan hati mereka. Sayangnya, gengsi menjadi benteng tinggi yang menghalangi dua hati itu untuk bersatu. Warning : lil bit mature content and harsh word. Be wise!