Alana Ollin Nadheranjani, atau yang kerap disapa Ollin itu tampak membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat, adalah langit-langit kamar bernuasa gelap, namun terasa maskulin. Ia merasa asing dengan kamar itu. Karena kamar itu memang bukan kamarnya.
Menegakkan tubuh, gadis itu mengedarkan pandangan. Masih berusaha mencerna kejadian yang semalam telah terjadi padanya. Kemudian, pandangan Ollin pun jatuh ke sisi ranjang. Mata perempuan berusia 25 tahun itu seketika membulat, spontan tangan Ollin menarik selimut yang sudah melorot hingga lututnya. Ia mendapati dosen pembimbingnya--ralat, dia bukan dosen pembimbing Ollin yang sebenarnya---Gray Asean Yanuardi dalam kondisi tidur terlentang tanpa memakai baju, membuat perut kotak-kotak yang dihasilkan dari aktivitas nge-gym itu terpampang dengan jelas.
Spontan kakinya menendang tubuh dosennya sendiri hingga tersungkur ke lantai. Tidak ada rasa takut yang ada hanyalah rasa marah. Gray, laki-laki itu langsung terduduk dan mengusap punggungnya yang terasa sangat sakit. Jatuh dari ranjang dengan tinggi hampir satu meter, ditambah tendangan maha dahsyat dari mahasiswinya membuat rasa sakit yang laki-laki itu rasakan berkali-kali lipat.
Sembari berdiri, laki-laki itu bertanya, "Apa yang kamu lakukan?!"
Mata Ollin membulat, menatap dosennya itu dengan kilatan amarah, "Seharusnya saya yang bertanya. Apa yang sudah Bapak lakukan ke saya?! Kenapa Bapak tidak memakai baju?! Dan―oh my! Kemana baju atasan saya?!" Gray justru tertawa mendengar pertanyaan Ollin. Laki-laki itu menyeringai pada perempuan yang duduk di ranjangnya tersebut.
"Menurut kamu? Apa yang perempuan dan laki-laki lakukan di dalam satu kamar, tanpa memakai pakaian? Tidak mungkin, kan kalau berolah raga? Kecuali berolah raga..." Gray tampak sengaja menghentikan ucapannya, laki-laki itu naik ke atas ranjang, mendekatkan dirinya pada Ollin, "Ranjang," lanjutnya dengan suara berbisik.
"Ta-tapi Bapak kan, g-gay."
"Itu kan anggapan kamu, belum tentu anggapan kamu itu benar."
"MAMA! ADA DOSEN MESUM MAH! TOLONGIN OLLIN! OLLIN JANJI BAKAL JADI ANAK BAEK-BAEK MAH!" Gadis itu berteriak spontan dan langsung mengundang gelak tawa dari Gray.
Tbc
Oke, saya tuh emang labil. Tapi .... janji ini bakal jadi yang terakhir kali saya unpub-publish. Oiya, ini VERSI BARU, judulnya juga baru, ada beberapa scene yang saya rubah, pokoknya beda banget sama yang pertama. Sekian dan terima kasih
Btw ini 17+ ya, nggak ada adegan aneh-aneh yang sampe ++++ tapi jaga-jaga aja :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Skripsurd | ✔
RomansaGray, Ollin, dan skripsi absurd yang mendekatkan hati mereka. Sayangnya, gengsi menjadi benteng tinggi yang menghalangi dua hati itu untuk bersatu. Warning : lil bit mature content and harsh word. Be wise!