Part Dua

1.5K 320 333
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukan pukul 7 lewat 10 menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam menunjukan pukul 7 lewat 10 menit. Pagar sekolah SMA 1 JAGARAGA sudah tertutup rapat serta gembok yang sudah menempel diantara kedua gerbang itu.

"Telat kan" ucap Bita yang berdiri sekitar 7 langkah kaki dari depan gerbang.

Bram yang berdiri di samping Bita, masih dengan sikapnya yang santai dan diam tak memberi jawaban.

"Lo jangan diem aja. Mikir dong gimana caranya biar kita bisa masuk. Lo cowok bukan sih? Ga tanggung jawab banget bikin gue telat"

"Hm"

"Ih Bramantyoooo!!"

"Bram, bukan Bramantyo" protes Bram masih dengan eskpresi datar nya.

"Gue maunya Bramantyo!"

"Bram"

"Bramantyo.. Bramantyo.. Hahahaha"

Bram tidak lagi menjawab. Karena kalau menjawab, pasti dia akan kalah. Lebih tepatnya mengalah.

Tak lama, guru piket datang mendekati gerbang untuk membuka kan pintu.

Bram memilih berjalan menghampiri guru piket dan meninggalkan Bita yang terus asik mengejeknya dengan sebutan Bramantyo.

"Woii Bramantyo. Lo ninggalin gue!" teriak Bita sambil berlari mengejar Bram.

***

"Kenapa kalian telat?" tanya guru piket kepada dua makhluk aneh ini yang sudah berteman dari mereka duduk dibangku Sekolah Dasar.

Bram masih diam, dan Bita menjawab "Si Bram tuh Bu. Dia telat jemput saya, katanya dia telat bangun Bu. Padahal saya udah mandi dari jam 5. Saya niat berangkat pagi karena saya belum ngerjain tugas Pak Bagus Bu. Berarti yang salah si Bram, bukan saya. Jadi, tolong izinkan saya masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran Pak Bagus dengan tenang tanpa beban Bu" jawab Bita dengan bangganya dan disertai dengan cengiran.

Guru piket itu hanya menggelengkan kepalanya setelah mendengar jawaban Bita.

"Kalian tetap akan Ibu hukum sebelum kalian masuk ke kelas kalian masing-masing"

"Yah Bu... Saya kan belum ngerjain tugas saya, Bu" melas Bita.

"Hukuman apa yang harus kita kerjakan Bu?" akhirnya Bram angkat bicara.

"Bersihkan ruangan Lab IPA sampai jam istirahat pertama selesai"

***

Lab IPA.

Krekkkk..

suara pintu Lab IPA terbuka. Cukup sunyi, berdebu dan berantakan. Karena hanya ruangan Lab ini yang jarang sekali dipakai. Ruangan Lab lainnya selalu dipakai sekitar 1 bulan sekali setiap ada tugas percobaan IPA.

Terlihat ada beberapa patung berbentuk setengah badan manusia yang lusuh diatas lemari. Dan juga beberapa box berisikan alat-alat untuk melakukan percobaan IPA. Dan itu membuat ruangan ini terlihat lebih menyeramkan.

"Uhuk..uhuk..", batuk Bita begitu memasuki ruangan tersebut.

Bram hanya diam dan mulai mengambil salah satu kemoceng yang ada didalam lemari

"Bram"

"Apa?"

"Lo gak batuk-batuk?" tanya bita yang terus saja merasa gatal di tenggorokan nya itu.

"Gak"

"Lo ga cemas, karena ga masuk jam pelajaran sampe istirahat pertama?"

"Gak"

"Lo ga kesel karena dihukum buat bersihin Lab IPA yang begini bentuk nya?"

"Gak"

"Lo ga-"

"Gak"

"Gue belum selesai ngomong"

"Hm" jawab Bram yang masih fokus membersihkan alat-alat didalam box.

"Lo seneng gak, bisa dihukum kaya begini bareng gue?"

"Seneng"

"Kenapa seneng?" tanya Bita sambil senyum senyum ge-er.

"Bisa cabut dari pelajaran Bu Ida"

"IHH BRAMANTYOOO!!" kesal Bita mendengar jawaban Bram sambil memajukan bibirnya hingga 3 centi.

Tanpa disadari oleh Bita, Bram menatapnya.

"Cantik kalo lagi kesel" batin Bram.









Terimakasih sudah mau membaca part selanjutnyaa hehe.

Jangan lupa vote+komen yaah💖

Salam, Ren✨
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BIBRAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang