Selamat membaca..
Jangan lupa vote dan komentar kalian ya
Terima kasih 😊
.
.
.Hari itu, Irena menghabiskan waktunya di sepanjang pesisir pantai dan mengetahui bahwa nanti malam akan ada pesta pantai. Dengan hati senang, ia berbelanja pakaian untuk nanti malam. Irena tidak peduli, dia memiliki waktu selama 4 hari disini dan ini bahkan belum ada 1 x 24 jam.
Jika Irena memikirkan John sekarang, dia tidak akan bersenang-senang dan malah meratapi perasaannya yang sedih dan sakit hati.
"Terima kasih.." ucap Irena sopan pada seorang penjual aksesoris. Ia menatap belanjaannya dan memutuskan kembali ke hotel untuk beristirahat, mengumpulkan energi untuk pesta nanti malam.
----------
Hari semakin larut dan John masih tetap setia dengan berkas bertumpuk diatas mejanya. Ia menghela napas berat dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, dan menatap langit-langit kantornya.
Setelah cukup berdebat, akhirnya Alex menyerah dan meninggalkannya sendiri tadi. John bersyukur dia bisa menjawab dan mengelak dari pertanyaan Alex. Perlahan John memejamkan matanya dan ia sontak membuka mata saat ponselnya berbunyi.
Dengan gerakan cepat, John menjawab panggilan itu yang ternyata dari Kanit.
"Kak John?"
John tersenyum kemudian mengangguk, "Ya. Ada apa kau menelepon?"
"Oh syukurlah aku bisa mendapatkan nomormu.."
Kening John berkerut dalam. Ia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan menatap langit-langit.
"Jangan pernah ganti nomormu lagi, oke?"
John tersenyum lebar, "Aku tidak sengaja menggantinya, ada semacam kecelakaan kecil mengharuskanku mengganti nomor. Untung nomor ponselmu masih ada di ponselku.."
"Lalu kenapa kau tidak menghubungiku? Apa aku harus terus mendesak Alex supaya memberikan nomor ponselmu?"
John tertawa, "Ada apa meneleponku? Seharusnya kau menelepon suamimu, bukan aku.."
"Aku merindukan Kakak. 2 tahun menghilang, apa kau pikir aku tidak sedih?"
Raut wajah John seketika berubah sedih, ia terlihat menyesal. "Maafkan aku."
John menunggu, namun tidak ada suara yang terdengar di ujung sana, ia menatap layar ponselnya sekilas kemudian memanggil Kanit, "Kanit? Kau masih di sana?"
"Iya.."
"Kau menangis?"
"Iya.."
"Maafkan kakak.."
"Tidak.."
"Ayolah. Jangan seperti anak kecil.."
"Kakak yang seperti anak kecil.."
John menghela napas. "Aku? Seperti anak kecil?" John bangkit dari kursinya lalu berdiri tegap menatap pemandangan malam. "Aku ini kakakmu.."
"Aku tahu. Tapi kakak anak kecil.."
"Kanit..."
"Apa kau memperlakukan temanku dengan baik?"
Irena? Pikir John.
"Kau tidak memperlakukannya dengan baik, bukan? Aku kecewa padamu? Kau tahu jelas Irena menyukaimu, tapi kau malah menyakitinya.."
Isak tangis terdengar dari ujung sana. "Jangan menangis, oke? Aku melakukannya untuk memberi kesempatan Mike. Aku tidak bermaksud menyakiti Iren.."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Love [TAMAT]
RomanceSequel "Baby Wedding" John-Irena Cover by : @penulismalamminggu ---------------- Judul : It's Love Penulis : adhwaaeesha Jumlah Episode : 16 { Prolog+14ep+epilog} Update : Hari Sabtu - Minggu ========== "Aku menyukaimu, John.." "Aku bukan pria bai...