John harus segera bertindak. Dia tidak bisa membiarkan Marcel melakukan ini pada Irena. Bisnis adalah bisnis, masalah pribadi tidak bisa dicampur adukkan dengan bisnis, kali ini Marcel benar-benar kelewatan. Ia mengepalkan kedua tangannya.
Dia akan bertanggung jawab, dan memutuskan untuk pergi sendiri malam ini. Saat Kanit sudah mulai tenang, John, Mike dan Alex saling berbicara. John mengambil keputusan untuk pergi sendiri, awalnya Alex dan Mike tidak menyetujui, tapi dia meyakinkan mereka dengan membiarkan polisi mengikuti mobilnya menuju ke tempat dimana Marcel menyembunyikan Irena.
Untung saja anak buahnya bisa dengan cepat menemukan tempat itu, namun hal itu tidak lepas dari kecurigaan John, yang kemungkinan besar, Marcel sengaja memberikan petunjuk.
Mobil John berhenti tidak jauh dari sebuah gedung tua. Ia menepuk kursi sopirnya dan menyuruhnya untuk tetap di sini.
"Jika aku belum dalam 1 jam, kau bisa menghubungi polisi." Perintahnya.
"Baik, Tuan."
John mengangguk kemudian keluar. Ia memperbaiki letak jasnya dan melangkah yakin memasuki gedung tua yang tidak dijaga itu. Dia yakin anak buah Marcel sudah menunggunya di dalam dan siap untuk menghabisinya. John berdiri di depan pintu dan memejamkan mata sejenak kemudian mengambil napas panjang lalu siap mendorong pintu itu.
Langkahnya pelan, matanya terus sama menatap sekeliling, John harus tetap waspada karena minimnya pencahayaan, membuatnya menyipitkan mata.
"Kau sudah datang rupanya..." sebuah suara terdengar bersamaan dengan lampu yang menyala terang, membuat mata John harus menyesuaikan cahaya.
"Marcel..." gumamnya saat tahu pria yang dulunya rekan bisnisnya, kini menjadi musuh hanya karena kesalahpahaman, dan hari ini, kesalahpahaman itu akan berakhir.
Marcel tersenyum senang, matanya tampak berbinar kemudian melangkah mendekati John.
"Aku terpaksa membawa perempuan ini supaya kau keluar dari pulau Hebbrie."
"Apa maumu?"
"Sederhana sekali. Lepaskan pulau itu!"
John menggeleng. "Kau lupa? Pulau itu milikku..."
"Jawaban yang sama. Dari dulu seperti itu... aku bosan mendengarnya.." geram Marcel, senyumnya menghilang digantikan dengan kemarahan. "Kau mengkhianatiku. Pulau itu adalah investasi kita berdua, John. Aku juga pemiliknya."
"Aku tidak lupa akan itu. Tapi perlu kuingatkan! Kepemilikan mu itu sudah tidak berlaku lagi saat kau membatalkan kontrak itu."
Mata Marcel membelalak, kedua tangan pria itu mengepal di sisi tubuhnya menatap John. Beberapa anak buah Marcel tiba-tiba muncul dan John kembali meningkatkan kewaspadaan nya.
"Dimana Iren?"
"Aku akan membebaskannya, saat kau sudah mati disini." geram Marcel, sebelah tangannya bergerak seakan memberi isyarat dan John langsung memasang kuda-kuda.
Para anak buah Marcel langsung menyerbunya dan segala sisi, semuanya bisa dia tangani namun tidak jika anak buah Marcel membawa senjata.
John merasakan sebuah pukul di belakang kepalanya sampai membuatnya terhuyung ke depan dan jatuh tersungkur sambil memegang belakang kepalanya yang ternyata basah karena darahnya.
----------
Irena menggeleng dalam kegelapan saat melihat John tersungkur ke depan dan jatuh, dia bisa melihat darah mengalir di telapak tangan John. Air mata Irena sudah turun, ia bergerak-gerak berusaha melonggarkan tali yang mengikatnya namun itu malah membuatnya kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Love [TAMAT]
RomansaSequel "Baby Wedding" John-Irena Cover by : @penulismalamminggu ---------------- Judul : It's Love Penulis : adhwaaeesha Jumlah Episode : 16 { Prolog+14ep+epilog} Update : Hari Sabtu - Minggu ========== "Aku menyukaimu, John.." "Aku bukan pria bai...