Hari-hari berikutnya di lalui Irena dengan merawat John. Dengan ulet, Irena terus memantau kondisi John, mengajaknya terus mengobrol hal kecil tanpa menyinggung soal kedekatan mereka di Pulau Hebbrie. Irena tidak mau semuanya orang berpikir mereka ada hubungan lagi bahkan hubungan yang lebih.
Irena menghela napas duduk di sofa. Walau hanya duduk dan mengobrol dengan John, Irena merasakan serangan lelah. Mungkin karena kondisinya, terlebih Irena terlalu banyak duduk bahkan terlalu banyak berdiri juga. Mata Irena terpejam sesaat dan rasa kantuk mulai menguasai dirinya.
----------
Irena merasa tubuhnya digoyang pelan membuat matanya perlahan membuka. Ia mengerjap beberapa kali dan melihat senyum Kanit.
"Kanit?" lirihnya.
Kepala Kanit mengangguk. "Kak John sudah sadar..." serunya pelan namun penuh akan penekanan dan tersirat kebahagiaan.
Saat menyadari kalimat Kanit, kesadaran Irena pulih seketika dan langsung menoleh ke arah ranjang. Dia melihat Mike, Alex berdiri berdampingan dan John, pria itu sedang menatapnya dengan tatapan dingin dan sorot mata tajam. Seketika bulu roma Irena menegak. Ia menatap Mike. Sorot mata penuh tanya, sampai membuat dirinya sendiri bingung.
"Irena yang selalu menjagamu selama hampir dua minggu ini, Kak..." jelas Kanit. Ia duduk di samping Irena dan tersenyum penuh arti. "Benar kataku, kan? Kalau Irena yang merawat Kak John, aku yakin kak John pasti akan cepat sadar, dan benar..."
Irena menunduk malu.
"Terima kasih.."
Kata itu membuat Irena mendongak. Ia terkejut John mengatakan itu. Mata mereka bertemu cukup lama, sampai Mike membuka suara.
"Kami sangat lega melihatmu sudah sadar. Sekarang ceritakan apa yang terjadi?"
John menoleh menatap Mike dan Alex dengan bingung lalu menggeleng.
"Aku tidak tahu kenapa aku ada disini."
Semuanya orang terkejut. Kanit berdiri dan duduk di kursi samping ranjang John.
"Helikopter yang Kakak tumpangi oleng dan jatuh ke sungai di hutan. Pilot Kakak meninggal dan untungnya Kakak selamat..."
----------
John membelalak, ia tampak bingung dengan ucapan Kanit.
"Jadi? Aku mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke Pulau Hebbrie?"
"Pulau Hebbrie?" semua orang bergumam.
Kanit berdiri lagi dan menatap John lekat. "Apa maksud kakak? Pulau Hebbrie?"
John mengangguk. "Aku ingat waktu itu aku naik helikopter menuju pulau Hebbrie untuk peresmian rumah sakit..."
"Itu tiga bulan lalu..." sergah Alex.
"Tiga bulan? Apa aku koma selama itu?" tanya John bingung.
Kanit tampak sedih menatap John kemudian menatap Alex. "Kenapa dokter belum juga datang?" isaknya.
"Aku akan memanggilnya lagi.." Alex langsung keluar dari ruang rawat John.
John melihat itu dan menatap semua orang dengan bingung. Ia tidak ingat apapun, hanya ingatan naik helikopter menuju pulau Hebbrie untuk peresmian rumah sakit, dan itu tiga bulan lalu. Lalu apa yang terjadi selama tiga bulan ini?
----------
Irena berdiri tegang menatap dokter memeriksa kondisi John. Jika John hanya ingat saat dia naik helikopter menuju Pulau Hebbrie, berarti dia tidak mengingat kejadian saat di pulau Hebbrie? Kejadian dimana mereka—
Tiba-tiba kepala Irena pusing, ia memegang kepalanya dan memejamkan mata lalu sebuah sentuhan membuatnya menoleh. Ia melihat Mike menatapnya sedih.
"Kau terlihat tidak sehat."
Irena membasahi bibirnya dan mengambil napas panjang. "Hanya sedikit pusing. Tapi aku baik-baik saja."
"Sudah dua minggu kau disini. Lebih baik kau beristirahat. Bagaimana kalau di apartemenku?"
Saat Irena hendak menjawab, suara dokter membuatnya menoleh.
"Semua tanda vital Tuan John bagus. Hasil Rongten tidak menunjukkan adanya sesuatu yang buruk. Namun melihat dari apa yang ditunjukkan Tuan John, mungkin saja Tuan John mengalami amnesia jangka pendek."
"Amnesia jangka pendek?" gumam Alex.
Dokter itu menoleh mengangguk pada Alex. "Ya. Dimana pasien tidak bisa mengingat peristiwa tertentu. Dan dalam kasus Tuan John, Tuan John tidak bisa mengingat kejadian 3 bulan lalu..."
"Apa tidak masalah jika aku tidak mengingat kejadian 3 bulan lalu?" tanya John.
"Tergantung pada Anda, Tuan. Jika Tuan menginginkan ingatan itu kembali, Tuan bisa meminta bantuan sanak keluarga untuk kembali mengingat..."
Tubuh Irena tiba-tiba lemas saat mendengar penjelasan dari dokter. Untung ada Mike yang berada di sisinya yang dengan sigap memeluknya.
"Irena..." bisik Mike.
John tidak mengingat peristiwa tiga bulan lalu! teriak Irena dalam hati. Itu berarti...
"Irena!" pekik Mike memeluk Irena. Semua orang langsung menoleh dan Kanit segera menghampiri Irena yang tampak pucat namun masih setengah sadar.
"Sofa!" pekik Kanit dan Mike langsung menggendong Irena, mendudukkannya di sofa.
"Aku baik-baik saja. Sungguh!"
"Kurasa Irena perlu istirahat.." usul Mike.
"Bawa saja Irena pulang. Dia sudah dua minggu disini." Alex menimpali.
Kanit tampak cemas menatap Irena yang pucat. "Pulang saja. Maafkan aku..."
Irena tersenyum lemah. "Tidak apa..." ucapnya pelan namun perlahan matanya tertutup dan napas Irena teratur.
"Kurasa dia tidur.." ucap Mike sambil mengamati Irena.
----------
Ada sesuatu yang salah pada dirinya.
Itulah yang dipikirkan John saat ini. Pemandangan dihadapannya membuatnya merasa sesak. Apa yang dilakukan Mike, membuat hatinya terasa sakit. Ada perasaan marah dan ingin turun dari ranjangnya dan memukul Mike.
John menunduk, ia terpaku dengan perasaannya itu. Bagaimana bisa dia berpikir untuk memukul Mike? John menghela napas kemudian menatap Dokter.
"Terima kasih, Dokter."
Dokter itu mengangguk kemudian berpamitan dengan semua orang disana.
"Bawa saja Iren pergi. Mungkin saja dia tidak bisa tidur nyenyak disini..."
Mike menatapnya tiba-tiba. Ia merasa Mike tidak menyukai apa yang baru saja di katakannya.
Apa? Pikir John. Apa ucapannya salah.
"Kau benar..." Mike langsung bersuara kemudian menatap Kanit dan Alex. "Aku akan membawa Irena ke apartemenku."
"Kenapa ke apartemenmu?" John langsung menutup mulutnya karena bingung dengan pertanyaannya yang terkesan ketus.
"Karena Irena sudah menjual apartemennya disini." Jawab Mike, sama ketusnya. Mereka bertatapan. "Irena memutuskan pindah dan sudah tidak bekerja di rumah sakit ini lagi.."
Kening John berkerut dalam. Kenapa? Pertanyaan itu muncul di kepalanya.
"Sudahlah." Alex melerai. Ia berdiri diantara John dan Mike. "Mike, pergi bawa Irena. Biarkan dia istirahat. Dan John... kau harus banyak istirahat juga untuk memulihkan dirimu..."
John mengangguk kemudian mulai membaringkan dirinya sendiri. Namun ia mencoba berpikir dan mengingat-ingat.
Kenapa ingatan tiga bulan lalu menghilang? Kenapa?
----------
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Love [TAMAT]
RomanceSequel "Baby Wedding" John-Irena Cover by : @penulismalamminggu ---------------- Judul : It's Love Penulis : adhwaaeesha Jumlah Episode : 16 { Prolog+14ep+epilog} Update : Hari Sabtu - Minggu ========== "Aku menyukaimu, John.." "Aku bukan pria bai...