"Apakah anda keluarga pasien?" Tanya dokter.
Hinata mendongak, lalu berdiri. "Iya. Saya temannya. Bagaimana kondisinya dok?"
"Kondisinya tidak terlalu parah. Tidak ada kerusakan dibagian vital, tapi ada keretakan pada tulang bagian paha. Untuk itu pasien tidak boleh beraktivitas terlalu berat seperti berlari atau mengangkat beban terlalu berat selama masa pemulihan."
"Baiklah, terima kasih dok."
"Hei Hyuuga!"
Hinata langsung menoleh ke sumber suara.
"Uchiha-san!"
"Apa yang terjadi?" Tanya Sasuke.
"S-saya tidak tahu. T-tiba-tiba ada sekelompok preman yang memukuli Naruto-kun." Jawab Hinata panik.
"Oke. Aku akan urus administrasi nya, kau jaga Naruto."
Hinata mengangguk, lalu dengan segera menghampiri Naruto. Tangisnya kembali pecah. Ia tidak bisa menahannya. Melihat orang yang sangat ia cintai terbaring lemah, rasanya sakit sekali sampai menghirup udara pun sulit.
"Kenapa kau menangis begitu kuat. Sudah kubilang jangan menangis. Aku tidak apa-apa." Kata Naruto sambil mengelus kepala Hinata yang tertunduk.
Naruto tersenyum. "Dimana Hinata yang pemberani tadi? Aku tidak menyangka kau seberani itu. Aku benar-benar... Kagum, sangat kagum dengan keberanianmu itu."
Hinata tersenyum sejenak, lalu tertawa pelan. "A-a-aku juga tidak tahu darimana keberanian itu datang."
"Naruto-kuuun!!!"
Hinata dan Naruto langsung menoleh ke arah sumber suara.
"Sakura!" Ucap Naruto.
Hinata berdiri dan langsung menyapa Sakura, tapi dia abaikan Sakura. Hinata perlahan mundur saat Sakura memeluk Naruto yang disambut hangat oleh Naruto.
"Aku tidak apa-apa Sakura. Kau tenang saja." Kata Naruto
"Aku takut. Aku sangat takut kehilanganmu." Kata Sakura sambil terisak.
Hinata terdiam memandang punggung Sakura, lalu menatap Naruto yang sedang menatap hangat ke arah Sakura.
"Aku tak akan pergi kemana-mana. Aku akan selalu ada di sisimu." Kata Naruto dengan senyum tipisnya.
Sakura menghapus air matanya, lalu berkata, "Berjanjilah padaku, kau tak akan pergi dari sisiku."
Naruto tersenyum. "Aku janji."
Suasana mendadak hening sejenak. Hinata langsung memegang erat rok selututnya saat ia mendengar apa yang diucapkan Naruto tadi. Ia merasakan sakit yang tak biasa dan tak tahu perasaan apa itu.
Sakura tersenyum, lalu mengecup bibir Naruto.
Seketika kaki Hinata lemah. Entah kenapa rasanya sulit untuk berdiri tegak dan rasa sakit apa ini? Sakit sekali hingga membuat napasnya berhenti. Hinata langsung mengalihkan pandangannya.
"Hyuuga, Aku akan mengobatimu."
Semuanya menoleh ke arah sumber suara.
"Sasuke." Gumam Sakura.
"Hei Hyuuga! Kau dengar aku? Kau sibuk menangisi orang yang terluka sampai kau lupa kalau kau terluka. Ayo ikut aku." Kata Sasuke.
Hinata masih terdiam. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Rasa sakit ini begitu menusuknya hingga perkataan Sasuke sulit dicerna.
Saat melihat Hinata yang hanya terdiam, dengan terpaksa Sasuke menarik tangan Hinata. Hinata mengikuti Sasuke dengan tatapan kosong.
"Duduk disini, aku akan panggilkan perawat."
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E
RomanceHinata tahu cinta itu menyakitkan dan ia percaya selamanya akan begitu. Tapi keyakinan itu hancur ketika dia datang ❤ sasuhina fanfic