BENAR-BENAR KACAU

6.9K 601 32
                                    

Terima kasih banyak atas pertolongannya. Aku benar-benar banyak merepotkan mu. Maaf aku tidak bisa pamit secara langsung. Aku harap, aku bisa membalas jasamu. Sekali lagi terima kasih banyak dan maaf.

- Hyuuga Hinata

Sasuke menghela napas panjang sambil terus memandang surat yang ditulis Hinata.

"Tidak bisakah kau tinggal lebih lama lagi disini?" Tanya Sasuke sambil terus menatap surat itu. "Hah... Aku mulai gila. Kenapa dia harus lebih lama tinggal disini? Tidak ada urusannya denganku!"

Sasuke meremukkan surat itu, lalu membuangnya. Tapi, beberapa menit kemudian ia membongkar tempat sampah dan mengambil surat itu kembali.

"Aku akan membuat mu merasakan apa yang kurasakan. Tunggu saja, Hime. Aku takkan melepaskanmu lagi."

***

"Aku sudah memberitahumu Hinata. Kau masih mau bertahan? Aku sudah bilang padamu kalau Sakura dan Naruto akan pacaran. Walaupun Sakura belum bisa melupakan si seniman itu. Siapa namanya? Sia? Ah! Sai. Iya. Namanya Sai. Kau masih saja berharap. Lebih baik cari yang lain saja. Banyak pria yang lebih baik dari Naruto." Celoteh Ino sambil duduk bersila menghadap Hinata yang sedang tiduran di ranjangnya.

"Yang aku butuhkan sekarang hanya ketenangan dan rasa sakit ini hilang."

Ino menoleh ke arah Hinata. "Kau masih mau begini? Masih mau bertahan?"

Hinata terdiam sambil menatap langit-langit kamar Ino.

"Kenapa kau tidak menjawab? Kau ragu?" Ino menghela napas panjang, lalu kembali melanjutkan, "Oh Hinata, berhentilah seperti ini. Kau membuat dirimu hancur. Rasa cintamu sudah tidak sehat lagi. Berhentilah begini! Kumohon! Kalau kau tak bisa karena dirimu, lakukanlah demi aku, keluargamu, dan orang yang kau sayangi. Aku yakin mereka tidak mau melihatmu begini terus."

Hinata terdiam. Ia tak tahu harus bagaimana. Apakah ini akhir dari cintanya? Apakah ini hasil yang ia peroleh dari rasa cinta yang selalu ia jaga? Apakah ini akhir dari penantian panjangnya?

"Jika kau menghentikan semua ini, aku yakin kau akan bahagia bersama orang yang mencintaimu. Kau akan merasakan bahagia yang belum pernah kau rasakan." Kata Ino.

Hinata tersenyum miris. Masih adakah cinta yang bahagia untukku? Masih adakah kebahagiaan untukku? Apa boleh aku berharap cinta yang bahagia? Setelah aku selalu merasakan sakitnya cinta?

Lamunan Hinata pecah saat dering handphone nya berbunyi nyaring. Dengan segera Hinata mengangkatnya. "Halo? Ada apa Hanabi?"

Hinata terdiam sejenak, lalu mematikan sambungan telponnya.

"Ada apa?" Tanya Ino.

"Ayahku sudah tahu apa yang terjadi. Aku harus pulang sekarang."

"Biar kuantar. Ayo!"

***

Hinata berdiri di ambang pintu rumahnya dengan mata terbelalak. Pandangannya langsung mengarah ke seseorang yang sedang berbicara dengan ayahnya di ruang tamu.

"Apa yang dia lakukan disini?" Tanya Hinata pada dirinya sendiri, lalu berjalan menghampiri ayahnya.

"Saya yang bertanggung atas kejadian yang menimpa Hinata. Saya minta maaf dan saya akan berjanji melindungi Hinata agar kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi." Kata Sasuke.

L.O.V.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang