BANTUAN BERHARGA

6.2K 562 18
                                    

"Baiklah. Sekarang kau mau kemana? Biar kuantar."

Hinata mengerjapkan matanya. "Ah! Aku tahu! Kau pasti disuruh ayahku untuk menemaniku. Maafkan ayahku ya. Sekarang kau tak usah khawatir, aku akan bilang pada ayahku kalau kau menemaniku dan menjagaku dengan baik, jadi kita bisa mengurusi urusan kita masing-masing."

"Aku sama sekali tidak disuruh begitu. Sudahlah. Aku lelah berdebat dengan mu. Ikut aku."

Hinata terbelalak saat tangan Sasuke meraih tangannya. Ia bingung. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Sasuke? Kenapa ia tiba-tiba jadi perhatian begini? Apakah ini benar-benar Sasuke?

"Sikapmu membuatku takut saja. Bisakah kau lepaskan tanganku?" Kata Hinata sambil melihat tangannya digenggam Sasuke.

"Kalau kulepas, kau akan lari dariku."

"Apa? Aku apa? Lari?"

Sasuke mengabaikan celotehan Hinata saat melihat Naruto dan Sakura yang sedang memasuki mobil. Ia menatap Hinata sejenak. Ia yakin Hinata belum menyadari keberadaan Naruto.

Saat mobil Naruto semakin mendekat, Sasuke menarik Hinata ke samping dan memeluknya. Wajah Hinata langsung menghantam dada bidang Sasuke.

Hinata membelalakkan matanya. Aroma parfum maskulin langsung memenuhi penciumannya. Sejenak ia terdiam sambil mencerna apa yang terjadi. Saat tersadar, ia langsung memberontak.

"Lepaskan aku! Apa yang kau lakukan?" Bentak Hinata.

Tak lama kemudian Sasuke melepaskan pelukannya. Hinata dengan cepat mundur menjauhi Sasuke.

"Kau gila?" Tanya Hinata kesal. "Kau benar-benar aneh hari ini."

"Ya, aku gila karena kau." Jawab Sasuke datar.

Hinata mengerutkan keningnya. "Kau gila karena aku? Apa salahku?"

Sasuke kembali menarik tangan Hinata. "Banyak."

"Kau buat aku takut Sasuke."

Sasuke tersenyum. Kali ini Hinata tidak berhenti bertingkah menggemaskan.

"Lucunya," gumam Sasuke sambil tersenyum. Ia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi padanya dan kenapa ia bertingkah seperti ini. Benar. Sepertinya dirinya sudah gila karena Hinata.

"Apa?" Tanya Hinata sambil mendongak menatap Sasuke.

"Kau."

"Aku kenapa?"

"Masuk cepat."

Hinata menoleh ke samping dan melihat mobil Mercedes-Benz warna hitam. Ia menghela napas, lalu masuk ke dalam mobil.

"Jadi kau mau kemana?" Tanya Sasuke.

"Aku mau ke toko kue ku. Di dekat taman kota." Jawab Hinata.

Tanpa berkata lagi, mobil Sasuke langsung melaju meninggalkan area parkir.

Hinata melirik ke arah Sasuke yang sedang mengendarai mobil. Tidak ada satupun orang yang tahu bahwa ia dan Sasuke pernah akrab saat kecil, kecuali keluarganya dan tentu juga keluarga Sasuke.

Waktu ia dan Sasuke tinggal bersama di rumahnya, tiada hari tanpa perkelahian dan berujung dengan Hinata yang menangis. Hinata langsung tersenyum ketika mengingat saat Sasuke membujuknya tidak usah menangis karena Itachi akan mengadu pada ayahnya.

"Kenapa?" Tanya Sasuke.

Dengan senyumnya yang masih melekat, Hinata menggeleng pelan. Kenangan itu mungkin Sasuke sudah lupa. Itu sudah lama sekali dan lihatlah apa yang terjadi sekarang. Sasuke dan dirinya sudah seperti orang asing. Sasuke seperti tidak pernah menganggap bahwa mereka pernah akrab. Maka dari itu, Hinata menjauhi Sasuke dan jadilah hubungan seperti ini. Sebatas orang asing dan penuh kecanggungan.

L.O.V.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang