Tiiinn..tinn..
Dara baru saja menghabiskan segelas susu hangatnya kemudian ia melangkah ke luar rumah karena mendengar suara klakson.
"Lah? Rafa, Lo ngapain?" Tanya Dara bingung.
"Jemput Lo lah" jawab Rafa dengan santai.
"Tumbenan amat dah"
"Mau ga nih? Kalo gak mau ya udah gue pergi" ucap Rafa bersiap menggas motornya.
"Eh iya - iya, gue bareng"
Rafa menahan Dara untuk naik ke motornya sambil menatap ke pintu masuk rumah Dara.
"Pamitan dulu" ujar Rafa.
"Astaghfirullah lupa, ayo - ayo" pada akhirnya Dara dan Rafa memutuskan untuk masuk kembali ke dalam rumah untuk berpamitan kepada Via dan Ferdian.
"Mah.. Pah.." panggil Dara.
"Kenapa Dek?" Tanya Ferdian.
"Aku sama Rafa berangkat sekolah dulu ya" kata Dara sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
"Tante, Om, Rafa sama Dara pamit dulu ya" ujar Rafa kemudian menyalimi Via dan Ferdian.
"Assalamualaikum"
"Waalaikum sallam"
~~~
"Dhika?" Panggil Letta sambil berjalan ke arah anak keduanya yang sedang memakai sepatu.
"Hm"
"Kamu yakin mau sekolah? Itu muka kamu pucet banget, tadi subuh juga mama tau kalo kamu mimisan, gausah sekolah dulu ya hari ini, kita kerumah sakit"
"Mama apaansih? Dhika gapapa, kata siapa juga Dhika mimisan, Dhika sehat mah"
"Sekali aja nurut sama mama"
"Dhika harus sekolah mah, Dhika udah kelas dua belas"
"Yaudah boleh sekolah tapi jangan bawa motor sendiri ya"
"Terus Dhika naik apa?" Tanya Dhika sedikit kesal.
"Dianter kakak kamu naik mobil yaa"
"Enggak ah, udah Dhika berangkat sendiri aja bisa kok"
"Dhika, nurut sama mama! Kalo dijalan ada apa - apa sama kamu gimana?"
"Dari dulu juga mama gak pernah perduli kalo Dhika kenapa - Napa, kok baru sekarang mama kayak gini? Karena mama tau Dhika yang sekarang udah jadi Dhika yang lemah dan penyakitan?"
"Bukan begitu Dhika"
"Pokoknya gaada penolakan, kamu harus dianter Dhafi""Mah--"
"Ssst!!"
"dhafiii!!" Teriak Letta dari teras rumah."Kenapa mah?" Tanya Dhafi yang sudah menghampiri Letta dan Dhika sambil menggenggam sebuah kunci.
"Kamu harus anter Dhika pagi ini ya"
"Mah" elak Dhika.
"Udah sana kalian berangkat"
Dhafi menyalimi tangan Letta lalu berjalan ke mobilnya yang terparkir di garasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Traume
Подростковая литератураUsaha menuruti rasa penasaran Dara terhadap laki - laki yang masuk ke dalam mimpinya ternyata membuahkan hasil. Dara telah menemukan sosok laki - laki itu dalam dunia nyata. Lalu apakah mimpi yang Dara alami akan menjadi kenyataan? [Slow update]