Lagi suka sama lagu yang di mulmed. Enjoyy:)
~~~
Pagi ini Letta sedang berada di dapur dengan sepanci sup ayam dihadapannya. Di atas meja makan pun sudah berisi lauk – pauk lainnya. Letta tersenyum tipis seraya menata piring – piring.
"Tumben mama ada di dapur pagi – pagi gini, masak pula" ujar Dhafi dengan pakaian kasualnya juga tas ransel yang bertengger di pundak kirinya.
"ayo kita sarapan sama – sama, oh iya panggil Dhika sama Desha ya Dhaf, mama minta tolong" Pinta Letta dan Dhafi langsung mengangguk lantas kembali ke lantai atas untuk mengajak adik – adiknya sarapan.
"Deshaa.." panggil Dhafi didepan pintu kayu berwarna merah muda yang
dipenuhi oleh stiker bergambar hello kitty.
"iyaa" Sahut Desha dari dalam kamar.
"Kebawah ya cepetan, kita mau sarapan" Tutur Dhafi.
"iya sebentar Desha lagi pake sepatu" kemudian Dhafi beralih ke pintu kayu berwarna coklat yang ada persis didepan pintu kamar Desha.
"Dhik" Panggil Dhafi sembari mengetuk pintu.
"hm?" gumam Dhika ketika sudah membuka pintu dan menampakkan dirinya di hadapan Dhafi lengkap dengan seragam putih abu - abu yang melekat ditubuhnya.
"ditunggu dibawah kita mau sarapan" ujar Dhafi.
"iya bentar lagi" jawab Dhika kemudian hendak masuk lagi ke dalam kamar.
"Lo sekolah?" Tanya Dhafi karena melihat Dhika memakai seragam sekolahnya.
Dhika mengangguk, "Ada ulangan harian kata Mika" ungkapnya.
"yaudah buru siap – siapnya, mama sama Desha udah nunggu di meja makan kayaknya".
Setelah selesai memasukkan buku – buku, memakai sweater dan sepatu, Dhika keluar dari kamarnya dan turun ke lantai satu untuk menghampiri Letta, Rezha, Dhafi dan Desha yang sudah duduk manis di kursi meja makan.
"Dhik, sini ayo kita sarapan dulu" ucap Letta ketika Dhika muncul dari lantai atas.
Dhika berjalan menghampiri meja makan dengan malas – malasan,sebenarnya penampilannya saat ini bisa dibilang kacau. Rambutnya tak tertata dengan rapih, bibirnya pucat dan tatapan mata yang sayu.
"Kamu mau sarapan apa Dhik? Sup? Nasi goreng? Atau Roti?" Tanya Letta hendak mengambil sarapan untuk putra keduanya.
"Dhika bisa ambil sendiri" Jawab Dhika kemudian mengambil dua lembar
roti yang ia olesi dengan selai cokelat.
Letta mengangguk ragu dan membiarkan anaknya sarapan dengan tenang.
Tak perlu waktu lama Dhika sudah menghabiskan roti dan juga susunya, ia bangkit lalu memakai ranselnya.
"Dhika berangkat dulu. Assalamualaikum" ucap Dhika sambil mencium punggung tangan Rezha dan Letta.
"Waalaikumsallam" jawab semua orang yang saat itu berada di meja makan.
"Kamu berangkat naik apa?" Tanya Rezha.
"Tyan" jawab Dhika dengan raut wajah yang datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traume
Teen FictionUsaha menuruti rasa penasaran Dara terhadap laki - laki yang masuk ke dalam mimpinya ternyata membuahkan hasil. Dara telah menemukan sosok laki - laki itu dalam dunia nyata. Lalu apakah mimpi yang Dara alami akan menjadi kenyataan? [Slow update]
