⚠Mengandung unsur receh dan garing⚠
Penulis masih belajar jadi maklum aja ya kalo ceritanya garing dan datar:D____
Dhika termenung menatap gelas kosong didepannya.
"WOY BENGONG BAE" teriak Mika sambil menepuk keras bahu Dhika.
Dhika mendecak kesal sambil menatap Mika sinis.
"Bangke lu" kata Dhika kesal.
"Mak, Mika minta kopi item ya" ucap Mika kepada Mak Ripah pemilik warung kopi tempat Dhika dan teman - temannya biasa berkumpul.
Mika mengambil satu tempe mendoan lalu duduk disamping Dhika.
"Kenapa?"
Dahi Dhika berkerut bingung.
"Kenapa apanya?" Tanya Dhika heran.
"Akhir - akhir ini Lo diem dan muka Lo pucet. Lo lagi sakit?" Tanya Mika pelan.
Dhika menggeleng. "Kata siapa? Gue baik - baik aja"
"Astaga gue lupa minjem buku biologi di perpustakaan"Dhika bangkit dari duduknya lalu memakai jaket yang tadi ia sampirkan di atas motor.
"Guys, keknya gue abis dari perpustakaan langsung balik ke rumah. Gue duluan ya!" Dhika melambaikan tangannya lalu menjalankan motornya meninggalkan warkop Mak Ripah.
"Tiati Dhik!" Teriak Tyan dan Gandi bersamaan.
Setelah memarkirkan motornya di parkiran, Dhika berjalan masuk menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi.
Dhika melirik jam tangannya yang menunjukan pukul setengah lima sore.
Dhika membuka sepatunya lalu masuk kedalam perpustakaan.
Terlihat penjaga perpustakaan sedang merapihkan buku - buku di bagian rak sastra Indonesia.
Dhika segera menyusuri rak demi rak hingga menemukan rak khusus buku biologi.
"Ahelahhh ini tinggi banget sih raknya" omel seorang perempuan.
Dhika yang mendengar itupun mencoba menyari sumber suara.
Ternyata seorang perempuan sedang berjinjit berusaha mengambil buku yang berada di susunan rak paling atas.Dhika tanpa sadar melengkungkan bibirnya keatas walau hanya beberapa detik.
Dhika menghampirinya lalu berdiri di belakang punggung perempuan itu.
Tangan Dhika menggapai buku yang berada di paling atas lalu melirik perempuan didepannya yang tingginya lebih rendah darinya.Dara mendongakkan kepalanya dan melihat Dhika yang jg menatapnya.
Astaga, ini Deket banget. Jantung gue pengen keluar woy! Gumam Dara dalam hati.
Dhika mundur beberapa langkah.
"Makanya punya mulut dipake buat minta tolong" ucap Dhika pelan.
"Mau Minta tolong siapa? Perpus udah gak ada orang" jawab Dara lalu berjalan menuju meja penjaga dan mengeluarkan kartu anggota perpustakaan.
"Eh tungguin gue dong" teriak Dhika.
"Heii jangan teriak!" Tegur penjaga perpustakaan.
"Eh tungguin" Dhika menahan pergelangan tangan Dara.
Dara pun memutuskan menunggu Dhika sambil duduk di salah satu kursi yang disediakan di perpustakaan.
Dara membuka notebook yang ia bawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Traume
Novela JuvenilUsaha menuruti rasa penasaran Dara terhadap laki - laki yang masuk ke dalam mimpinya ternyata membuahkan hasil. Dara telah menemukan sosok laki - laki itu dalam dunia nyata. Lalu apakah mimpi yang Dara alami akan menjadi kenyataan? [Slow update]