"Aku, dan kamu adalah penduduk bumi yang beruntung jika memiliki sahabat, maka berterimakasihlah untuk itu."
***
Hari ini adalah Rabu, seperti biasa, Laura selalu membiarkan rambut tebal nan hitamnya terurai ketika pergi ke sekolah.
Setelah mantap dengan penampilanya, Laura keluar dari kamar menggendong tas sekolah berwarna cream.
Dengan hati-hati, ia menuruni satu persatu anak tangga di rumah, rumah ini terbilang cukup besar untuk tiga orang penghuni di dalamnya.Laura Anastasya, putri sematawayang dari Tamijaya. Gadis ini hanya tinggal bersama kedua orangtua tanpa menggunakan jasa asisten rumah tangga, Laura sendiri yang menyanggupi bahwa dia mampu merapihkan dan membersihkan rumah setiap hari.
Memang, selain cantik, Laura juga terbilang rajin, pun untuk urusan otak, Laura adalah salah satu murid terbaik di SMA Negeri Favorit di Jakarta.Setibanya di bawah, Laura melihat segelas susu cokelat kesukaannya dan sepiring nasi goreng komplit sudah siap di atas meja makan, siapa lagi yang menyiapkan sarapan ini kalau bukan bunda Laura.
Sekarang masih pukul setengah enam kurang, namun kedua orangtua Laura sudah pergi bekerja, menyisakan Laura yang harus menyantap sarapan seorang diri.Nasi goreng dan susu cokelat sudah habis dilahap Laura tak tersisa, Laura bergegas ke dapur untuk meletakkan bekas piring dan gelas di wastafel, sekaligus mencuci tangan yang sedikit kotor, kemudian dia kembali menuju meja makan untuk mengambil tisu.
Laura berjalan ke depan pintu, dia mengenakan sepatu, dan kembali menggendong tas sekolahnya, tak lupa dia mengkunci pintu rumah yang sekarang ditinggal pemiliknya.
Seperti pagi-pagi sebelumnya, Laura harus berangkat sekolah bersama kelima sahabatnya.
Kaki jenjang milik Laura berjalan menuju gerbang komplek yang menjadi tempat mereka berkumpul sebelum pergi ke sekolah.
Waktu sudah menunjukan pukul enam, namun belum ada satupun sahabatnya yang terlihat di gerbang komplek, Laura mendengus kesal karena selalu saja dia yang menunggu paling lama.*LINE GROUP CHAT*
ANTI PRENZONE-PRENZONE KLUB
Laura Anastasya : Cepet dong woy, udah jam 6 nih, nanti kita telat.
Wahyu Alamsyah : Dikit lagi sampe Ra.
Dianta Mahesa: 1 m lg.
Vina Pranaya: Aduh tar dulu Ra, lipgloss gue ilang.
Diandra Ananda : Omegatt Raaaa gue belum kelar dandan nih.
Ifana Soraya : Otw Rara sayanggg.
Tidak lama, terdengar dua suara motor yang berhenti di depan Laura, motor ini di kendarai dengan dua laki-laki berseragam SMA seperti Laura.
Laki-laki dengan motor matic membuka helm yang ia kenakan, menampakan kacamata tebal yang tidak begitu tertahan oleh hidungnya, laki-laki ini menghampiri Laura, menampakan sebuah nametag yang bertuliskan Wahyu Alamsyah.Berbeda dengan Wahyu, laki-laki yang mengendarai ninja berwarna merah di depan Laura terlihat begitu cuek, setelah melepas helm tadi, dia tidak juga turun dari atas motor, laki-laki berkulit cokelat bersih dengan postur yang tinggi, tidak lain tidak bukan adalah Dianta Mahesa, salah satu sahabat Laura yang terkenal dengan kecuekan nya.
"Huh mana sih yang lain? gue harus piket kelas tau," gerutu Laura yang sekarang sedang duduk di samping Wahyu di tempat duduk permanen berkeramik di depan pos satpam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lost (REVISI)
Teen FictionPerihal kehilangan, aku, kamu, kita dan siapapun tidak akan pernah mampu mengendalikan. Kamu, aku, dan kita akan meninggalkan dan ditinggalkan. Kehilangan jelas menyakitkan. Yang kita bisa hanya merelakan. Tidak perduli seberapa kuat kamu menyayang...