"Hei hei lihat apa dia murid baru?"
"Kurasa iya, aku tak pernah melihatnya"
"Tampangnya mirip berandalan"
"Sebaiknya kita tak pernah mendekat dengannya"
"Kuharap aku tak sekelas dengannya"
'Cih apa-apaan mereka aku bolos sehari saja mereka sudah melupakanku'batin Naruto jengkel terhadap orang-orang di sekolahnya, dia terus berjalan dengan cueknya sampai tepat didepan kelasnya, lalu duduk dibangkunya yang sudah penuh akan coretan-coretan yang bertuliskan menyuruh ia cepat mati, tapi toh ia sekarang tidak peduli dan bukannya membersihkannya Naruto malah memilih tidur dengan beralaskan lengannya
'Tanpa kalian suruhpun aku akan mati 3 bulan lagi' tambahnya lagi dalam hati sebelum benar-benar jatuh tertidur, tanpa mempedulikan bunyi bel masuk
Skip time
Sampai saat jam pelajaran kedua tak ada yang berani menbangunkan Naruto bahkan para gurupun terlihat enggan membangunkannya, kecuali suara bel istirahat Naruto langsung bangkit tanpa suara dan berjalan menuju ketaman belakang sekolah dimana tak ada seorangpun yang datang kesana kecuali dirinya
"Tempat yang bagus untuk orang penyendiri sepertiku"
yap itulah dipikirannya sampai ia mendengar suara yang amat dikenalinya
"Kau sudah melaksanakannya"
"Hn"
"Apa kau sudah putus dari Naruto?"
"Hn, belum tapi sebentar lagi"
"Begitu aku sudah tak sabar melihat dia hancur" Kata gadis yang bernama Naruko itu
"Baiklah, sesuai janjiku aku akan jadi milikmu Sasuke" tambahnya lagi sambil memeluk mesra Sasuke
"Dan kau milikku sekarang Naruko" katanya membalas pelukan Naruko
Deg
Setelah mendengar percakapan dua orang yang amat disayanginya ralat yang teramat dibencinya, Naruto berlari tak tentu arah sampai tepat diatap sekolah dan berteriak keras menumpahkan segala kesakitannya
"Aaaaarrrrgghh huuuuuaaaa hiks hiks"
Tes
Tes
"Kenapa hiks kenapa semua orang begitu hiks membeciku hah?" tangis Naruto menumpahkan segala sesak didadanya
"Apa karena aku tak pantas dilahirkan. Apa aku tak pantas untuk disayangi. Apa aku tak pantas untuk hidup hiks kumohon siapapun jawab aku. Apa aku benar-benar tak pantas atas segalanya?"tanya Naruto pada angin yang berhembus, tanpa menyadari sebuah tangan mungil yang mulai melingkari memeluk erat dirinya. Naruto tersentak kaget, tapi dengan cepat ia berbalik dan memeluk balik orang yang memeluknya