"Tadaima"
"...."
"Sepertinya sang pangeran telah pulang ke istananya" ejek Mi setelah melihat rumah mereka kosong bahkan tak ada satupun lampu yang menyala
"Jika itu benar, maka baguslah" kata Naruto cuek, dia tak memerlukan orang yang mengatainya seorang pembunuh
"Hee, bukankah kau harus sedih karena dia adalah salah satu hal berharga dari masa lalumu?" tanya Mi penasaran, melalui wajah pucatnya ditampilkan wajah datar yang nampak tak berarti, akan tetapi saat bibirnya berucap itu memiliki arti yang dalam
"Bahkan jika ia adalah hal berharga, kini itu tak ada artinya lagi" Setelah mengatakannya Naruto langsung masuk kedalam kamar, tapi sebelum itu ia memberinya tatapan, lalu
Blam
Pintu itu ditutup dengan sedikit keras menandakan ia tak suka pertanyaan itu terlontar lagi dimulut Mi
'Wah...wah lihat wajahnya seakan tak peduli, namun masih mengganggunya' batinnya tertawa kecil
Tok tok
Terdengar pelan suara ketukan pintu, membuat Mi berbalik Dan bertanya dibalik pintu
"Siapa?"
"Ini aku utakata"
Setelah mendengarnya Mi langsung membukanya dengn ekspresi wajah serius
"Apa terjadi sesuatu?" Tanyanya dijawab gelengan yang membuatnya lega
"Tidak, aku hanya ingin memberi ini" katanya sambil menyerahkan sebuah kertas yang tertulis dengan tinta hitam pekat, Mi memgambilnya dengan terburu-buru
Membacanya dengan serius, sampai senyuman penuh kepuasan muncul diikuti dengan Utakata
"Sudah kuduga dia pasti setuju"
14 days
"Hah sekolah lagi, aku ingin bolos saja" keluh Naruto sambil memakan sarapannya, sementara Mi sedang mencuci piringnya
"Kalau begitu bolos aja, gampang kan" tanggapnya ringan
"Tidak semudah itu"keluhnya
"Hmm?"
"Sebentar lagi aku akan lulus" katanya berat seolah itu adalah masalah besar
"Bukankah kau sebentar lagi mati? Mengapa harus repot-repot ke sekolah" Mi bingung
"Karena aku ingin membuat sebuah kejutan"
"Kejutan" ulangnya dijawab Naruto dengan anggukan semangat
"Karena itu aku butuh bantuanmu"
"Baiklah asal Na-chan bahagia" ucapnya membuat Naruto dengan bahagia berlari mencium dan memeluknya dengan bahagia
"Aku menyayangimu Mi-chan ittekimasu" setelah mengatakannya ia pun berlari pergi kesekolahnya dengan semangat, sementar Mi melihatnya hanya tersenyum kecil sambil memegangi pipinya yang terasa hangat
"Aku juga menyayangimu Na-chan itterasai"
Sekolah
Karena suasana hati Naruto sedang senang ia tak menyadari bahwa dia terus dipandangi banyak siswa maupun siswi membicarakannya. Sesekali mereka semua terkikik geli, ada juga menatapnya dengan kasihan, benci, dan masih banyak lagi
Begitu seterusnya hingga salah seorang datang dan menendang mejanya dan berkata
"Hei aib kau dipanggil keruang kepala sekolah"
"Sepertinya akan ada seseorang yang akan dikeluarkan"
"Tentu saja ia harus dikeluarkan ia sudah menyakiti Haruno-sama, Yamanaka-sama, dan juga Hyuuga-sama"