"Jadi gimana taruhannya? Mau apa?" Tanya Jungwoo saat mereka berjalan kaki ke tempat penjual makanan biasa mangkal.
"Hmmm..." Lucas menyilangkan tangannya ke depan dada. "Bentar mikir dulu." Jungwoo mengangguk.
"Eh, sini pegangan." Kata Lucas dan langsung menggenggam tangan Jungwoo tanpa menunggu jawaban dari Jungwoo.
"Hah? Kamu mau pegangan?"
.
.
."Hahahaha!!" Lucas tertawa keras dan melepaskan genggamannya.
Jungwoo menatap Lucas bingung.
"Enggak! Bukan! Ini kita mau nyebrang, jadi pegangan biar aman. Hehe." Terang Lucas.
"Sekalian aja digendong! Kamu kira aku anak TK?" Kesal Jungwoo.
"Mau? Kuy. Depan?" Lucas mengulurkan kedua tangannya ke depan. "Belakang?" Lalu Lucas berjongkok.
Jungwoo mendorong Lucas dengan lututnya hingga Lucas harus menahan tubuhnya dengan telapak tangan agar tidak terjatuh.
"Aduh! Hahahahaha." Lucas kembali tertawa keras karena berhasil menjaili Jungwoo.
"Di complex ini kendaraan yang lewat gak kek di jalan raya Cas! Dari tadi jalan aja baru dua motor yang lewat." Jungwoo mendengus di akhir kalimatnya.
"Yaudah pegangan biar gak dingin mungkin?" Kata Lucas disertai cengiran khasnya.
"Di luar sini gak lebih dingin dari indomaret Cas!"
"Yaudah deeh." Lucas mengedikkan bahunya lalu merangkul pundak Jungwoo.
"Ngapain?" Tanya Jungwoo menoleh ke arah Lucas.
"Jalan santai? Hehe."
Jungwoo menghela napas lelah. Yaudah. Pikirnya.
.
.
."Bang dua ya." Kata Lucas pada penjual nasi goreng. Mereka akhirnya menemukan penjual nasi goreng yang sedang melayani beberapa pembeli di sebuah lapangan luas yang biasa dijadikan tempat bermain bola atau sekedar bersantai ketika sore oleh penduduk sekitar.
"Makan di sini atau bungkus?" Tanya abang penjual.
Lucas melirik Jungwoo seolah bertanya padanya.
"Di sini bang." Kata Jungwoo lalu duduk di kursi plastik yang disediakan. Agak jauh dari gerobak nasi goreng karena di sekitar gerobak ada beberapa pelanggan yang berdiri menunggu pesanan. Lucas ikut duduk di sebelah Jungwoo.
"Eh Woo." Lucas menoleh ke arah Jungwoo.
Jungwoo ikut menoleh sehingga pandangan mereka bertemu. "Apa?"
"Kalo gak salah lu pernah manggil gua bang ya?" Tanya Lucas dengan tampang berpikir.
"Hehe. Iya." Jawab Jungwoo terkekeh.
"Emang kenapa?"
"Hmm... karena... aku gak tau kamu? Maksudnya, aku kira kamu anak kelas tiga." Kata Jungwoo terlihat mencoba memikirkan kembali alasan dia memanggil Lucas dengan bang.
"Tapi Taeyong lu panggil kak tuh?"
"Hehe, karena kamu kek abang-abang. Hehe."
"Maksudnya gimana?"
"Entah." Jungwoo mengedikkan bahunya. "Rasanya cocok aja. Kenapa? Gak suka?"
"Entah." Lucas mengedikkan bahu mencoba meniru gaya Jungwoo. "Rasanya gatau aja. Kenapa? Suka manggil gitu? Hahaha."
"Hih, becanda mulu."
"Jadi mau gua yang mode serius?"
Jungwoo mengerutkan dahinya bingung. "Ya engga juga..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Bukan Tiktokers
Fanfiction"Aku mau cari pacar tiktokers, otak aja gak punya apalagi selingkuhan" Not a romance comedy story