27. Parkiran.

972 137 27
                                    

Johnny melangkah masuk ke dalam ruang paskibraka setelah Jungwoo pergi tanpa berkata sepatah kata pun. Mata penasarannya dan mata bahagia Lucas saling bertatapan. Jangan lupakan tangan Lucas yang masih menyentuh pipinya.

"Kenapa lu?" Johnny mengangkat sebelah alisnya.

"Kaga."

"Bohong banget kalo sakit gigi. Pasti dicium." Kata Johnny asal. Johnny mengabaikan Lucas dan membuka lemari untuk mencari entah apa itu.

Lucas terkejut saat Johnny menyebut pipi. Baru menyadari jika dia masih memegang pipinya.

"Baru pake skincare."

"Halah. Sejak kapan, biasa juga cuci muka kalo udah gatel-gatel."

"Eh kampret. Sekotor-kotornya gua, gua itu cinta kebersihan!"

"Hah!" Johnny menatap Lucas seolah mencemooh.

"Jadi, masalahnya udah diselesein?" Tanya Johnny masih sibuk dengan urusannya.

"Masalah apa dan siapa?" Lucas duduk di kursi dan memperhatikan Johnny yang sibuk mencari sesuatu di dalam lemari.

"Lu dan Jungwoo."

"Kami gak marahan!"

"Kaga ada yang bilang lu marahan. Tapi sikap lu tadi pagi aneh banget. Ya lu udah lumayan aneh sih selama ini. Tapi yang tadi pagi langka."

"Yaaa... ya gitulah."

"Hm." Johnny mengedikkan bahunya tidak tertarik. Johnny bukanlah seorang teman yang harus mengetahui segala hal menyangkut temannya. Dia mengerti sekali setiap orang memiliki sesuatu yang ingin diceritakan dan yang tidak. Sebagai seorang teman, Johnny lega jika Lucas kembali bersikap seperti biasa.

"Hehehe." Lucas terkekeh sendiri.

"Progressnya gimana?" Tanya Johnny seraya menarik sebuah buku besar dari dalam lemari.

"Lancar. Walaupun gak mulus banget."

"Lebih spesifiknya?"

"Kepo banget lu!" Jawab Lucas bersandar seraya menggeleng kepala. Seolah tidak habis pikir dengan keingintahuan Johnny.

Brak!

Johnny menggebrak meja dengan buku yang dia pegang.

"Anak kelas satu yang kakak kelas tiga suruh lu latih minggu kemarin kampret! Bukan masalah percintaan lu!"

Lucas kaget. Menoleh ke arah Johnny dengan wajah syok dan mata terbuka lebar. "Gua liburin. Hehe." Lucas cengengesan.

"Jangan hehe lu! Alasannya?" Kesal Johnny.

"Umm, gua sibuk dikit minggu kemarin." Lucas menggaruk rambutnya. Tidak berani menatap Johnny. "Tapi gua udah bilang kok sama anak kelas satu! Jadi mereka gak gua php!" Tambah Lucas cepat.

"Jadi kalo anak kelas tiga ntar nanya gimana?"

"...gua mau sungkem dulu ke anak kelas tiga!" Teriak Lucas sambul berlari keluar secepat kilat.

.
.
.

"Woo pulang bareng yuk." Ajak Ten saat pelajaran usai, sibuk mengemasi tasnya bersiap pulang.

"Ng, itu, aku... diajak pulang bareng Lucas." Bohong Jungwoo. Malu banget kalo dia tau aku yang minta pulang bareng argh!! Jerit batin Jungwoo.

"Yaudah ke parkiran bareng aja." Kata Ten sambil menatap ponselnya. Fokus mengetik sesuatu di sana.

"Duluan ya, gue udah ditungguin gojek." Kata Mark sebelum keluar dari kelas

"Kamu udah di jemput?" Jungwoo bertanya pada Doyoung yang masih fokus menulis sesuatu di mejanya.

Pacarku Bukan TiktokersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang