Tapi, ‘tidur’ku di salah artikan oleh teman-temanku termasuk Briant. Selama 1 jam aku tertidur, semua teman-temanku mencari cara supaya detak jantungku kembali normal. Tapi yang terjadi, denyut jantungku semakin lemah. Dan itu membuat teman-temanku panik.
Aku, Ricky, Edward, Grace, Loly dan Briant (adik Theresa), semuanya ketakutan saat menyadari detak jantung Theresa semakin lemah. Walau kaget karena vampire muda tersebut adalah adik kandung Theresa, kami lebih pucat saat menyadari Theresa ‘tidur’ di bahu Briant dan detak jantungnya yang lemah. Saat semua orang sibuk dan khawatir memikirkan cara menyelamatkan Theresa, aku masih diam dan hanya bisa membeku melihat ketakutanku sendiri.
Aku mendekati tubuh Theresa dan menatap nanar ke wajahnya. “Tidak, ini tidak mungkin terjadi. Kamu tidak boleh mati! Jika ini mimpi, tolong bangunkan aku sepenuhnya. Aku bahkan belum mengatakan aku menyukaimu, jadilah kekasihku. Seharusnya aku mengatakannya dari dulu, bodohnya aku. Tolong bangunlah dan jangan mati!” ucapku hampir terisak.
Aku sudah akan bangun saat aku merasa ada benda lembut, hangat, dan basah di bibirku. Saat aku melihatnya perlahan-lahan, dia raja negri ini. Tristan. Dan THIS IS MY FIRST KISS!! Aku mengerjap-ngerjapkan mataku untuk memastikan ini kenyataan atau bukan. Ternyata ini kenyataan. bibirku yang imut ini sudah tidak perawan.
Mata biru yang khas menatap wajahku dengan tatapan kaget. Dan mata itu berasal dari sosok wanita yang baru saja aku cium. Actually i’m a great kisser. Jadi pengalam di tolak perempuanpun minim. Aku kaget dan mencubit diriku sendiri untuk menyadarkanku. Sakit. Berarti ini bukan mimpi. Pikirku.
“Tristan!” kata Theresa geram tertahan, tapi wajahnya memerah. Baru pertama kalinya aku lihat, sangat manis. Aku mendekatkan wajahku ke telinganya dan berbisik “Why you never told me, if you have a sweet lips?” godaku di telinganya dengan suara rendah.
“Woi! Eca! Kok udah siuman? Detak jantung lo ini mirip orang koma.” Tanya Edward.
“Eh, eh, kok elo punya adik vampire sih? Emang Negri Es vampire juga ya?” tanya Loly antusias.
“E-elo bukan vampire, kan?” tanya Grace hati-hati.
“Tristan aja yang jadi vampire, elo gak usah, gua takut elo gigit.” Kata Ricky ngeri.
“Ehem. Gini temen-temen. Gua jawab satu-satu ya.” Kata Theresa, dia menarik nafas panjang dan mulai berkata “Edward, dari dulu gua memang punya penyakit jantung lemah. Karena itu gua punya adik yang kuat, supaya bisa bantu gua, dan gua punya otak yang cerdas, untuk ngebantu adik gua. Saling menolong gitu.” Jelas Theresa ke Edward.
“Oh,” sahut Edward
“Loly, yang memang nge-fans berat sama vampire. Negri Es itu manusia semua. Adik gua vampire karena nyokap gua nikah sama vampire. Dan adik gua menurunkan darah bokap gua.” Jelas Theresa ke Loly.
“Yah!” kata Loly kecewa.
“Grace dan Ricky, gua bukan vampire kok. Tenang aja, walau gua vampire, gua gak akan nge-gigit kalian. Terutama Ricky. Dagingnya gak enak.” Canda Theresa ke Ricky dan Grace.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweetest Experience Love
VampireKelebihan menjadi vampire adalah mempunyai wajah tampan, dan tubuh idaman. Tapi, jika orang-orang yang dia suka ternyata memanfaatkannya itu sangat menyakitkan. Karena 2 kali gagal dalam percintaan, Tristan memutuskan untuk menutup hatinya dan pergi...