23 • Bang Yoongi •

476 50 3
                                    

•Jisung Point Of View•





Dan pada akhirnya gue ada disini lagi. Terbaring lemah. Setelah kabur dan pergi ketaman buat ketemu sama Miki, gue yang gak kuat tiba tiba limbung lalu pingsan.

Beruntung gue ditemuin sama bang Yoongi tadi.

Berbagai peralatan medis sialan menempel manja ditubuh gue dan aroma obat obatan yang selalu membuat gue muak.





Gue benci.





Rasanya pengen banget buat kabur lagi tapi satu orang sialan ini duduk disamping ranjang gue. Membuat gue gak bisa kabur.

"Bang Yon, tidur aja. Pasti capek nungguin gue terus." ucap gue agak terengah.

Iya nafas gue sesak sekarang bahkan gue pakai alat bantu nafas sekarang.

"Gak, ntar lo kabur lagi." jawab bang Yoongi kaka kedua gue ini.

"Gila lo, pikir aja dengan keadaan gue yang kaya gini, mana bisa gue kabur." ucap gue.

"Yang ada keburu mati dijalan." sambung gue lagi.

"Bisa gak sih lo gak bawa bawa 'mati' sekali aja?" ketus bang Yoongi.

"Kenapa emang? Toh akhirnya gue bakal mati kan. Ngejalanin pengobatan ini pun rasanya sia sia buat gue." ujar gue dengan kekehan lemas.

Ah gila, ngomong segitu aja rasanya udah cape.

"Lo gila?! Kenapa sih punya pikiran pendek banget! Mulut gak di jaga!" ujar bang Yoongi dengan nada agak tinggi.

Gue udah gak bisa jawab gue cuma bisa menyeringai dibalik alat bantu nafas ini.

"Kalau lo gak lagi kaya gini gue pasti udah gampar muka lo sampai puas tadi!" seru bang Yoongi dengan suara bergetar nya.

Gue cuma nutup mata gue. Jujur gue benci saat saat kaya gini.

"Sumpah Ji, kalau lo udah sembuh dan bener bener sehat gue bakal bikin lo bonyok. Gue-"

Bang Yoongi ngancam gue sampai dia kayanya gak bisa lagi bicara karena tangisan nya mulai pecah.

Oke, inilah anak swag dari keluarga Han.

Gue bisa ngerasain tangan hangat bang Yoongi yang mulai menggenggam tangan gue.

"Please Ji, gue cuma mau lo ngebuktiin bahwa apa yang si gila Jaebum bilang itu semuanya salah." ujar bang Yoongi disela isakannya.

"Bang bisa gak lo pergi dari ruangan ini, sekarang." ucap gue dengan mata yang masih tertutup.

"Gak akan pernah." ucap bang Yoongi yang masih menangis.

"Kalau gitu lo bisa berhenti gak? Lo sendiri tau kan gue benci itu." ucap gue.

"Maaf, tapi gue gak bisa." ucap bang Yoongi, yang ngebikin gue langsung menoleh kearahnya dan melihat wajahnya.

Ngeliat bang Yoongi yang banyak mengeluarkan air mata dengan isakannya, mampu ngebikin gue ngerasain hal yang sangat sakit didalem dada gue.

Gue bener bener gak bisa berkata sekarang dan gue rasa bang Yoongi pun seperti itu.

Bang Yoongi terus nangis dengan tangan yang masih ngegenggam tangan gue semakin erat. Seakan gak mau gue pergi.

"Gue mohon lo harus bertahan." ucapnya sembari sesenggukan.

"Gue tau gue abang yang buruk buat lo. Gue selalu cuek sama lo. Gue gak bisa nunjukin rasa sayang gue dengan baik. Gue kasar."

"Tapi jujur gue ini sayang banget sama keluarga kita termasuk lo."

"Jadi gue mohon lo harus bertahan buat gue, buat kita semua."

"Kalau bisa gue minta sama tuhan buat tuker posisi sama lo. Biar aja gue yang mati asal lo tetep hidup."

"Gue rela ko nyawa gue di jadiin bayarannya asal lo tetep bertahan."

Semua ucapan bang Yoongi berhasil bikin pertahanan gue runtuh.

Air mata gue meluncur bebas di kedua pipi gue. Lidah gue terasa kelu.

Hanya isakan kecil yang keluar dari bibir pucat gue sekarang.

"Lo juga sayang sama gue kan? Sayang sama keluarga kita kan?" tanya bang Yoongi.

Gue cuma ngangguk.

"Kalau gitu lo harus janji kalau lo bakal berjuang buat bertahan." pinta bang Yoongi.

Dan lagi gue cuma bisa ngegeleng.

"Tapi kenapa?" tanya bang Yoongi

"Maaf." cicit gue.

Bang Yoongi natap gue bingung.

"Gue takut." cicit gue lagi.

Kali ini tatapan bertanya yang Bang Yoongi lempar ke gue.

"Gue takut kalau nanti kalian kecewa dengan janji yang gue ucapin." jelas gue dengan isakan kecil yang sesekali lepas dari mulut gue.

Bang Yoongi mengusap air mata gue. Dia mulai tersenyum.

"Seharusnya lo gak usah takut."

"Karena kita gak akan kecewa kalau lo berusaha menuhin janji lo walau nantinya janji itu gak bisa terpenuhi."

"Seenggaknya lo udah nunjukin usaha lo buat kita dan lo udah nunjukin kalau lo mau bertahan. Gak kaya sekarang."

"Inget Ji, jangan pernah biarin rasa takut sialan itu ngebunuh lo."

Begitulah ucap bang Yoongi. Rasa takut itu sedikit demi sedikit mulai terkikis. Itu karena ucapan bang Yoongi.








 Itu karena ucapan bang Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Moe•



Semoga suka yaa ^^
Jangan lupa tinggalin jejak kehidupan berupa vomment ya karna itu sangat berarti. ^^

Thx



❤❤❤

Promise • Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang