39 • Akhir(?)-2 •

417 38 8
                                    

•Jisung Point Of View•





Gue di taman dekat sekolah sekarang. Bersama Miki yang terus berterimakasih dari tadi.

Tempat ini adalah tempat awal gue memulai hubungan sama Miki. Awal dimana hal indah dimulai.

"Mungkin ini semua yang terbaik buat kita. Jadi sampe sini aja, kita harus berhenti." ujar Miki yang sekarang menunduk.

"Berhenti?" tanya gue kaget.

Miki mengangguk kecil saat mendengarnya.

Lucu sekali saat ingat ini adalah tempat dimana awal dari hal indah terjadi, menjadi tempat yang sama dimana hal indah itu berakhir.



Haha.




Miris sekali bukan?




"Aku gak bisa bertahan lebih lama lagi Ji. Ini semua udah cukup." gadis ini sekarang terkekeh.

Dan itu sangat menyakitkan untuk didengar.

Miki mendongak kembali menatap wajah gue.

"Ini lebih baik kan dari pada ngebikin tiga orang terus ngerasa sakit?" ucap Miki sembari tersenyum.

Gue mohon jangan liatin senyuman lo disaat kaya gini. Itu, terlalu menyakitkan.

"Kamu gak boleh bikin Hana terus terbebani karena kita masih terikat. Di hubungan kita bertiga seseorang harus mengalah. Dan aku sadar kalau aku harus ngalah." jelas Miki.

Gak. Ini salah, lo gak boleh ngalah. Gue bakal hentiin ini semua. Jadi gue mohon jangan pergi.

"Aku liat kamu bisa ketawa lepas sama Hana, kamu keliatan bahagia. Dan hal itu yang akhir akhir ini gak bisa aku lakuin buat kamu. Mungkin Hana emang cewek terbaik buat kamu."

Gak! Lo yang terbaik! Lo yang bisa bikin gue bahagia. Cuma lo ceweknya! Hana gak pernah ngebikin gue kaya gitu! Semua yang lo liat itu cuma kebohongan!

Kebohongan yang sangat buruk. Gue tau itu.

Gue ini egois, sangat sangat egois. Gue yang ngerancang semuanya biar ini terjadi. Tapi setelah terjadi gue gak mau lo pergi.

Dan sekarang gue adalah seorang pengecut yang gak bisa bilang semua hal itu sama lo. Gue gak bisa bicara hal yang sebenernya.




Maaf.






"Jadi semuanya cuma sampai sini?"

Jisung bodoh! Iya kenapa gue bilang itu?! Seakan akan gue gak keberatan sama keputusan Miki! Gila!

Miki mengangguk.

Gue menghela napas, rasanya disini sangat sesak.

Gue harus lanjutin ini. Ini semua resiko yang harus gue tanggung.

Bahkan untuk minta kembali seperti dulu pun sudah terlambat bukan? Haha.

Dasar Han Jisung bodoh!

"Oke, gue juga berterimakasih karena lo ada."

Rasanya ngucapin kalimat tadi itu susah banget. Ini bener bener sakit.

"Dan maaf."

Gue berucap sangat pelan, dan gue yakin Miki pasti gak bisa denger.

Untuk sekedar minta maaf pun gue gak berani. Pengecut, itulah gue.

"Semoga kamu bahagia setelah ini Ji."

Gue bisa liat senyuman manis yang Miki lontarkan ke gue setelah mengucapkan itu.

Promise • Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang