•Jisung Point Of View•
Setelah selesai makan cheesecake yang Miki bawa tadi, kita berdua mulai berbincang.
Awalnya memang masih agak canggung, tapi perlahan rasa canggung itu seakan menguap.
Kita sudah seperti biasa lagi. Tertawa bersama, saling mengejek.
Memang sangat cepat bagi kita berdua bisa menjadi seperti sediakala, walaupun memang tidak seutuhnya sama seperti dulu.
Bahkan bisa gue pastiin kita gak akan pernah bisa sama kaya dulu lagi. Gak akan pernah.
Bukan nya gue menentang hubungan yang sama kaya dulu. Tapi kemungkinan kita bersama kembali sangatlah kecil, ditambah resiko kembalinya rasa sakit akan sangat besar.
Gue gak mau salah satu pihak nanggung rasa sakit lagi. Lebih baik seperti ini bukan? Dekat sewajarnya tanpa ada yang merasa sakit.
Mungkin.
"Oh iya, minggu depan ada acara kelulusan angkatan aku disekolah. Pihak sekolah juga ngundang beberapa alumni buat isi acara. Kalau gak salah alumni dari ekskul musik sama dance pada diundang semua." jelas Miki.
"Kamu anak ekskul musik kan dulunya? Bakal dateng gak? Bang Minho, kak Hyunjin, kak Felix sama anak anak yang lain juga pada dateng tuh buat isi acaranya." tambahnya.
Gue tersenyum simpul, lalu mengusap kepala Miki lembut.
"Aku usahain tapi gak janji. Kapok aku janji janji mulu." ujar gue sekarang terkekeh kecil.
Miki tersenyum lebar mendengar perkataan gue. Rasanya udah lama gue gak liat dia senyum lebar kaya gini ke gue.
Seneng rasanya bisa liat dia senyum lebar kaya gini.
"Siap! Nanti kalau jadi bakal dateng, pake pakaian formal aja oke~" ucap Miki.
Gue ketawa kecil sambil ngangguk, mengiyakan perkataannya.
"Emm.. Jisung."
Gue berdehem buat ngejawab panggilannya.
"Kalau misalkan kamu butuh seseorang buat nemenin kamu berobat, atau buat tempat cerita. Bilang aja ke aku ya? Aku bakal selalu ada kok buat kamu." ucap Miki terdengar ragu.
Selalu ada ya. Gue ragu lo bisa kaya gitu Miki. Karena akan terlalu sulit untuk selalu ada buat gue.
Gue aja rasanya udah cape untuk selalu ada.
"Iya Miki, pasti." ucap gue yang akhirnya memilih untuk mengiyakan perkataan Miki. Miki tersenyum kecil.
"Jadi gimana? Apa selama ini kamu udah dapetin orang lain yang bisa nemenin kamu?" tanya gue yang mungkin terlalu tiba tiba, karena Miki langsung mengerutkan dahi mendengarnya.
"Ya kalau kasarnya sih, apa udah ada pengganti gue?" tanya gue lagi memperjelas perkataan yang sebelumnya.
Miki yang terlihat mengerti langsung manggut manggut.
"Gak tau juga sih, tapi rasanya ada deh." ucap Miki agak ragu.
Gue mengangguk mengerti.
Baguslah kalau udah ada pengganti. Tandanya ada yang selalu merhatiin dan jagain dia kan kalau dia di luar rumah.
Jadi gue gak usah ragu lagi buat lepas dia.
"Kalau kamu gimana?" tanya Miki.
Gue tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise • Han Jisung
Fiksi PenggemarHubungan yang selalu berjalan lancar dan selalu terasa membahagiakan. Itulah hubungan yang Miki dan Jisung rasakan selama 1 tahun berpacaran. Hingga suatu permasalahan terjadi dan membuat hubungan mereka menjadi rumit dan terasa menyebalkan. Akanka...
