"HIHIHIHI"
lagi lagi mataku seperti ingin keluar semua, dan jantungku kembali terpompa, betapa kagetnya mendengar tawa yang sangat nyaring seperti itu, aku menggenggam kedua telapak tangan sahabatku dengan erat.
”su.. suara apa itu,Sai,Ino,aku merasa tidak enak,ini dimana?”
Mereka tidak menjawab, mereka merapatkan jarak mereka terharapku, mereka juga bertampang serius bisa ku lihat dari kening dan tatapan tajam mereka, seperti dalam mode keadaan terancam, pandangan mereka edarkan kesegala penjuru arah, tambah membuatku mengeratkan genggamanku, aku tidak terlalu sadar bahwa aku terlalu kencang meremas tangan Sai dan Ino,aku memang bukan sosok yang penakut atau pengecut, namun entah kenapa aku benar-benar merasa terancam.
Wush......kresek kresek kresek..
angin kencang datang sesekali, membuat suasana hening menjadi bersuara berisik dari gesekan daun-daun, helaian rambut berterbangan menutupi wajahku, serta dedaunan yang berterbangan bersama debu.
"Ugh.. " mataku perih tercolok rambutku sendiri, ku kucak mataku refleks.
“Hihihihihi,naik naik kepuncak gunung tinggi tinggi sekali,
kiri-kanan kulihat saja banyak batu batuan
ayah bunda pada kemana,aku kok ditinggal hihihihi”.Ku buka mataku yang sudah lebih baik, Sesosok anak kecil
keluar dari semak semak dengan topi koboi yang ia pegang, wearpack melekat pas ditubuh kecilnya, penampilan tomboi juga untuk seorang gadis manis.Rambutnya hitam lebat sepunggung, kulitnya putih pucat, matanya pun sama hitam dengan rambutnya, dia bernyanyi lagu yang belum pernah aku dengar di Jepang, nadanya pun tak pernah aku dengar, sepertinya anak itu bernyanyi dengan lagu yang di terjemahkan, apa anak itu mengarang lagu nya sendiri, dan sepertinya dia cadel, uhh manis sekali, lebih tepatnya imut.
Namun hanya aku yang menggangap begitu, sedangkan Sai dan Ino menatap anak itu dengan dingin, marah, tak suka, was-was, ah.... entahlah.
“kakak kakak,, main yuk gak uclah pulang temenin aku
disini,sama kakak kakak itu,kakak cantik,dan masih wangi manusia,kakak pasti tersesat ya hihihihihi”Anak itu menunjuk Sai dan Ino
satu persatu. Dan anak itu mulai berjalan mendekati kami.”HAH?"
wush ......
ah sialan, mataku kelilipan lagi. Dan saat ku buka mata.
Bruak... dak.. dak.. ctak..
"ASTAGA jangan kasar sama anak kecil.”
Belum juga aku mencerna perkataan anak itu, sesosok laki-laki dengan sangat cepat sudah
menendangnya sampai anak itu terjungkal jauh beberapa meter dari aku, Ino, Sai,dan laki-laki itu.“KAKAK JAHAT , KAKAK JAHAT , KAKAK JAHAT , huhuhuhuhuhu , mama sama papa jahat , KAKAK JAHAT ‘’
Anak itu melotot sampai darah keluar dari kelopak matanya yang terbuka lebar-lebar seperti ingin keluar, lalu darah mengucur dari jidatnya yang tampak pecah, bisa ku lihat, rambut hitamnya jadi agak kemerah-merahan dan tidak serapi tataan sebelum adegan penendangan barusan, tapi kenapa ia bisa jadi seperti itu, padahal laki-laki itu tidak melakukan apapun pada jidatnya, anak itu kini tidak imut lagi, oh iya, kemana pergi laki-laki itu, dan siapa dia, aku belum sempat melihatnya dengan jelas. Aku hanya melihatnya sekilas tubuh laki-laki berkaos putih.
"Kami tidak jahat,maafkan kakak tadi ya, ade kecil cepatlah pulang dan obati lukamu." Kataku karena aku tak tega melihatnya.
"BOHONG!!!!"
Anak itu berlari kearah kami,ia tersenyum sangat lebar, semakin dekat dengan ku, aku bisa semakin melihat luka di dahinya yang bolong, oh bodohnya aku masih mengangapnya manusia, aku menutup mataku, astaga-astaga apa yang ku lihat.
“KAKAK JAHAT , AKU BENCI , SEMUA NINGGALIN HAKU DI SANA , KAKAK JAHAT MUKUL HAKU HUHUHUHU”.
Aku membuka mata, di depan ku anak kecil itu sudah tergeletak
dengan Naruto yang meninjak kepalanya, astaga itu Naruto, apa Naruto adalah laki-laki yang menendang kepala anak kecil tadi,eh.... terlebih lagi ASTAGA Naruto menginjak kepala anak itu,kalau tidak salah namanya Haku, ku lihat wajah anak itu tambah
mengeluarkan darah, anak itu menangis dan merancau tidak jelas
sampai melemah dan pingsan sepertinya.Oh tuhan… aku
sebenarnya dimana, kenapa ada hal yang sangat mengerikan
begini.Aku menyentak melepaskan tangan Ino dan Sai, ”kita dimana sih yaampun,aku mau pulang,”
.
.
.
.
.
Naruto yang mendengar suara Sakurapun menengok dengan tersenyum lebar dan memperlihatkan jempolnya kepada Sakura.Wussh.....
angin kembali menerpa kencang mereka, Sakura lagi-lagi termengun, sekelebat ingatan muncul dalam benaknya.
"deg.. janji ya,selalu bersama"
"Janji."
Sakura tersenyum pahit begitu sadar dari lamunannya, masa lalu yang pahit namun berujung indah.
Flashback
Seorang gadis kecil merah muda dengan memegang kotak bekal dan tongkat Sailormoon menuju gerbang rumahnya.
"Ibu.... Sakura main dulu ya," Pamitnya sebelum benar-benar keluar dari pintu gerbang.
"Hati-hati sayang," sahut sang ibu,Mebuki Haruno.
.
.
.
.
.
Gadis kecil itu berjalan dengan riang menuju taman, rambut merah mudanya yang sebahu di biarkan begitu saja, dan poni yang menutupi sampai alis."Aku akan jadi hebat seperti sailormoon dan Semoga aku memiliki teman yang banyak seperti uniforn hehehehehe."
Langkah kecil nya akhirnya sampai di sebuah taman yang di penuhi permainan anak-anak, kepala nya berkelingak-celinguk mencari tempat yang akan ia duduki."
Bersambung...........
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMA✓
FanfictionSakura terbangun dari tidur panjangnya, dan yang ia berada di sebuah rumah sakit yang tak dikenal. Mereka satu-persatu muncul di hadapanku, ku rasa, banyak sekali perubahan di diri mereka, namun apakah mereka benar-benar berubah? Ini adalah cerita...