Bagian 11

606 40 0
                                    

Naruto milik Masashi kishimoto
Haki cuma minjem😁

Genre : Friendship,Supranatural

Happy reading
.
.
.
.
.

Ku tatap terus kedepan,pohon-pohon tak terlalu rimbun lagi,tidak terlalu berhimpitan.

Lentera tak seterang tadi,ku dongakan kepala menghadap ke langit,langit hutan,dedaunan tidak menutupi kepala kami lagi,bisa ku lihat disini langit malam lewat celah-celah daun yang mulai merenggang, dan bergoyang terkena sepoi angin.

Mereka berhenti,ku pandang dimana lentera sudah tidak ada
lag disamping kanan kiri ku,ku lihat ke depan sana,hamparan langit biru tua.Tampak tak ada lagi pohon pohon yang menutupi.

sepertinya kami berada di
ujung hutan,aku merasa penasaran akan apa yang kami dapat
lihat.

Naruto dan Sai berhenti di,mereka berbalik menghadap aku,Ino dan Hinta,mereka membuka akses agar kepada kami,seolah mempersilahkan kami jalan lebih dulu.

Aku mau tak mau ikut berhenti dan memandang mereka bingung,"Kenapa berhenti?".

"Kau jalanlah lebih dulu," kata Naruto.

"Baiklah,tapi jangan mengerjai aku ya." Ujarku lagi,aku tidak sabar untuk melihat ke depan sana ada apa,hati ku berdebar debar,aku sangat senang dan tidak sabar,seperti disana adalah hal yang selama ini aku tunggu-tunggu,rasanya seperti saat aku ingin pergi jalan-jalan ke tempat yang aku minta dan sudah lama ku inginkan untuk kesana.

Kaki ku melangkah sendiri,setiap langkah demi langkah seperti menghasilkan cahaya yang tidak dapat aku lihat,cahaya yang bisa membuat seseorang bahagia,namun yang bisa membuat seseorang menderita,cahaya itu adalah harapan.

"Sakura... sakura... bangunlah."

Aku berhenti mendengar seseorang memanggil namaku.Ku tengok di belakang,jaraknya 3 meter dari ku,mereka semua mematung disana,hei mereka dari tadi tidak menyusulku.

"Kenapa?"

"Apanya?" Tanya Ino dengan ekspreksi yang....,ku tatap lagi mereka,muka mereka semua datar seperti Sai dan Sasuke.

"Kalian memanggilkukan." Gertakku yang sudah mulai lelah dengan permainan mereka.

"Tidak ada." Sahut Sai.

Aku mulai muak dan tak sabar dengan permainan mereka,ku sentak kaki ke tanah.

"berhentilah bermain-main,hari ini aku sangat pusing dan kesal pada kalian." Ku balikkan badan dan berjalan terlebih dulu meninggalkan mereka,sudahlah biarkan,mereka kompak sekali mengerjaiku.

Ku lihat jalan depan semakin dekat dan dekat,cahaya dari langit mulai terpancar,tanpa sengaja aku mempercepat langkah kaki ku.

Tap....

Kau akan aman bersama kami

Wush.....
.
.
.
Rambut Sakura tersepoi angin,surai merah mudanya yang halus berterbangan menari-nari.Ia terpana akan apa yang ia lihat di depannya,terusan berwarna putih yang ia kenakan mengembang layaknya penari dan mata emerlandnya terpantul warna-warni silau.Ia tidak menyadari Seseorang di ujung tebing,karena saking lupanya untuk berkedip dan menengok.
.
.
.
.
.
Aku berjalan terlebih dahulu meninggalkan mereka,ku rasa tapakkan kaki keluar dari rimbunnya hutan,langkah ku terhenti melihat aurora yang bergelombang di langit gelap di depanku.Saking tak percayanya melihat aurora aku tidak bisa berkedip,menengokpun aku segan,pasalnya,ini bukan di kutup utara,cuaca tidak dingin dan bersalju,mengapa bisa muncul aurora.

Ku alihkan pandangan,ku picingkan mata jauh jauh ke depan, ku lihat
disana ada laki-laki yang berdiri,tubuhnya tegap,tangannya di masukkan ke saku bajunya yang serba putih,rambutnya mencuat kemana-mana,penampilan yang terbilang seksi.Ku pastikan lagi ah salah,ternyata ia duduk di
pinggir tebing,aku rasa atau aku yang salah melihat kalau tadi dia sedang berdiri,tapi sekarang,ah sudahlah.

Ia adalah Sasuke,sahabatku tercinta,
maksudku orang yang ku cinta secara diam-diam,dan rasa ini
belum tersampaikan sampai sekarang,karena aku takut,ia akan menolakku dan membuat semuanya menjadi canggung,dan membuat semua nya hancur.aku tau dalam persahabat ini,ada yang saling mencintai,namun tak ada yang berani mengungkapkan,mereka bilang,"nanti saja langsung ke pelaminan,nikmati saja dulu."

Ternyata Sasuke juga ikut menyambutku,walau ia paling terakhir ku lihat,aku lega karena bisa melihatnya,sama baiknya dengan yang lain,aku hanya takut ia menjadi seperti Itachi nii yang menyalah kan dirinya atas kecelakaan yang menimpah orang orang yang dia sayang.

‘’SASUKE KUN"

"Sasuke kun,sini, hati-hati nanti jatuh loh.’’. tapi Sasuke belum
menengok.

Ku tunggu sahabat sahabatku yang lain,aku resah menunggu mereka,namun tak ada tanda-tanda bahwa mereka akan segera menyusul kesini,ku tengok kebelakang untuk melihat mereka,namun
mereka belum terlihat,huh lama sekali sih mereka,apa mereka sedang berdiskusi apa langkah selanjutnya untuk mengerjaiku.hm..... dulu Sasuke adalah anak yang populer sampai-sampai bicara dengannya saja bisa di hujam haters,lalu bagaimana ya sampai kaki bisa dekat,bahkan menjadi seorang sahabat.

Coba ku ingat-ingat.




Bersambung......

KOMA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang