"Oppa!"
Teriak seorang gadis berbaju putih sambil berjalan pelan diatas rumput hijau. Rambut panjangnya dibiarkan terurai rapi. Sesekali gadis itu memperbaiki letak rambutnya yang menutupi wajahnya karena terpaan angin.
"Oppa! Yesung oppa!" Teriaknya lagi dengan suara yang lebih keras.
"Yesung oppa! Hm, baiklah aku tahu kau sedang bersembunyi disuatu tempat." Ujarnya sambil tersenyum kecil.
"Oppa, kau tak ingin menemuiku ?" Tanyanya.
"Baiklah, jika kau masih bersembunyi lebih baik aku pergi saja. Aku pergi oppa!" Katanya sambil membalikkan tubuhnya dan berjalan pelan.
"Tidak Sungmin. Jangan pergi!"
Mendengar teriakan itu dia tersenyum manis. Dia berbalik dan melihat sosok tinggi Yesung oppanya sedang berdiri disamping sebuah pohon.
"Jangan pergi Sungmin. Jangan tinggalkan aku." Yesung mendekatinya dan memeluk tubuhnya erat.
"Hm, kenapa aku harus tinggal ? Apakah pantas bersembunyi dan menyulitkan orang, lalu melarang orang itu pergi ?" Tanya Sungmin sambil mengancingkan kancing kemeja Yesung.
"Lalu, apakah pantas membuat orang lain menunggu begitu lama ?" Yesung bertanya balik sambil menatap Sungmin lekat.
"Hmm.. tidak. Tapi aku mendapat masalah, dan kenapa kau tak mengerti masalahku ?" Rajuk Sungmin sambil berbalik badan.
Yesung tersenyum melihat kekasihnya merajuk. Sebenarnya siapa yang salah disini ? Dan siapa yang seharusnya merajuk ?
"Hei, hei.. apakah tuan putri dari istana memiliki masalah ?" Tanya Yesung sambil menggenggam tangan Sungmin.
"Itu harusnya ada pada diriku yang hidup di jalanan." Gurau Yesung.
Sungmin menghempaskan tangan Yesung.
"Itu lagi! Kau selalu saja menangisi nasibmu." Kata Sungmin.
"Kau tahu manusia itu tidak boleh menangisi nasibnya, tapi mensyukuri nasibnya." Tambahnya sambil memukul dada Yesung.
"Hei, nasib tidak membuatku menangis. Tapi cintamu yang membuatku menangis." Ujar Yesung sambil berjalan mundur dan menunjuk Sungmin.
Sungmin terpaku mendengarnya. Kemudian ia berjalan mendekati Yesung sambil menghela nafas pelan.
"Tapi itulah masalahnya." Ucap Sungmin pelan.
"Masalah ?"
"Hm, Oppa. Pernikahanku telah diatur." Kata Sungmin.
"Apa ? Apa yang kau katakan ?" Tanya Yesung pelan.
"Ayahku telah mengatur pernikahanku oppa!" Jawab Sungmin.
"Dia pria kaya yang tampan dan mapan. Dia memiliki banyak harta, tanah, warisan dan semuanya. Dia memiliki semuanya, oppa!" Jelas Sungmin.
"Ayahku telah mencarikanku pangeran yang sebenarnya. Mungkin ini juga akan menjadi pertemuan terakhir kita, oppa. Maafkan aku." Tambahnya sambil menunduk.
"Apa maksudnya Lee Sungmin. Aku masih tak mengerti!" Geram Yesung sambil memegang kedua bahu Sungmin.
"Ini pertemuan terakhir kita, oppa. Kumohon mengertilah. Dan selamat tinggal, Kim Yesung."
Sungmin membalik badannya dan berlari pelan.
"Lee Sungmin!"
Yesung menarik tangan Sungmin dan memaksanya untuk menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYUMIN Heart to Heart
Fanfictioncerita ini aku ambil dari film india 'Dhadkhan'. gak sebagus film itu emang. aku juga berjuang banget bikin fanfict ini. apalagi dengan kondisi yang kekurangan kyumin momment ya.. aku juga masih newbi, saran dan kritik yang baik aku terima banget. ...