Sebulan berlalu sejak kejadian malam itu. Sungmin lebih banyak meghabiskan waktunya di taman belakang keluarga Cho. Menurut Sena, tempat ini adalah tempat favorit mendiang ibu Kyuhyun. Dan semua bungan disini adalah hasil dari tangan mendiang nyonya Cho. Tak munafik, taman ini Sungguh indah. Mungkin taman ini jugaakan menjadi tempat kesukaannya. Ta ada kebisingan disini, hanya ada bunyi gemercik suara air mancur, burung dan angin sejuk. Sungguh menenangkan berada disini.
"Nyonya, saatnya makan siang." Ujar Sena pada Sungmin.
Sungmin menatap Sena sebentar.
"Aku ingin makan disini, bisakah ?" Tanya Sungmin.
"Tentu nyonya, akan saya bawakan kemari." Balas Sena.
Sungmin menutup matanya, menikmati suasana. Matanya terbuka pelan ketika mendengar suara langkah dan juga suara dentingan kecil antara piring dan gelas.
"Sena ya, let..."
Sungmin menghentikan ucapannya ketika melihat sosok yang sedang berdiri sambil berusaha meletakan nampan di meja. Sosok itu -Kyuhyun. Tersenyum melihat raut kaget Sungmin, meskipun hanya sekilas karena sudah berganti dengan wajah dinginnya lagi.
"Hari ini aku pulang dulu kerumah. Aku ingin makan siang denganmu. Kudengar kau selalu menghabiskan harimu disini." Ujar Kyuhyun.
Tak ada balasan dari Sungmin.
"Tempat ini adalah kado pernikahan dari ayahku." Kata Kyuhyun.
"Saat itu ibuku, divonis kanker hati. Dia selalu murung, tak ada senyuman di wajah pucatnya. Hingga ayah memberikan tempat ini sebagai hadiah pernikahannya. Dan sejak saat itu eomma tersenyum lagi. Dengan melupakan rasa sakitnya dia merawat taman ini sampai begitu penuh dengan bunga." Cerita Kyuhyun.
"Dan sejak ibuku meninggal hanya aku dan ayahku yang boleh memasuki tempat ini. Bahkan, appa melarang isteri dan anak tirinya memasuki taman ini." Tambahnya.
Sungmin menatap Kyuhyun kaget.
"Ma... maafkan aku. Bukannya aku lancang, tapi Sena tak memberi tahu hal itu." Ujar Sungmin sambil menatap Kyuhyun dengan bersalah.
Kyuhyun tersenyum mendengarnya. 8ni yang Kyuhyun suka dari Sungmin, meskipun dia keras kepala. Tapi hati wanita ini sungguh lembut. Wanita ini tak memiliki kebencian. Hanya saja keegoisannya sebagai perempuan yang masih belum dewasa. Dan Kyuhyun berjanji akan merubah sifat egoisnya itu.
"Tak apa sekarang makanlah. Kudengar dari Sena kau sering melewatkan makan siang." Kata Kyuhyun.
Dan Sungmin diam saja. Ketika Kyuhyun membimbingnya duduk.
"Makanlah yang banyak. Agar orangtuamu tak mengira aku menelantarkanmu." Canda Kyuhyun. Sementara Sungmin hanya mendelik mendengar candaan Kyuhyun.
Bukankah pria ini memang menelantarkannya ? Pergi sebelum Sungmin bangun tidur, dan datang ketika Sungmin tidur. Tak ada waktu mereka bertemu seperti ini.
Sungmin tertegun dengan ucapannya sendiri, apakah dia berharap ada Kyuhyun ?
"Tidak, tidak." Gumam Sungmin.
"Kau kenapa ? Makanannya tidak enak ?" Tanya Kyuhyun.
Sungmin menatap Kyuhyun dalam diam.
"Padahal ini ku beli dari restoran favoritmu." Gumam Kyuhyun.
Reflek Sungmin melihat makanan yang ada dipiring benar. Ini adalah bento dari restoran favoritnya.
"Ayahmu bilang, bento dari restoran itu mampu membangkitkan selera makanmu." Kata Kyuhyun sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYUMIN Heart to Heart
Fanfictioncerita ini aku ambil dari film india 'Dhadkhan'. gak sebagus film itu emang. aku juga berjuang banget bikin fanfict ini. apalagi dengan kondisi yang kekurangan kyumin momment ya.. aku juga masih newbi, saran dan kritik yang baik aku terima banget. ...