Musik klasik mengalun indah di aula besar hotel. Di ruangannya Sungmin menahan tangis, sambil duduk menunggu waktu. Gaun putih indah yang dikenakannya sangat tak cocok dengan suasana hatinya saat ini. Wajah cantiknya tak menunjukan rasa bahagia yang seharusnya ditunjukan seorang pengantin.
"Kau sudah siap, nak ?"
Sungmin menoleh ketika melihat ayahnya masuk.
"Aku siap." Lirihnya.
Dia berjalan mendekati ayahnya. Mengikuti langkah ayahnya yang menuntunnya. Dalam hati Sungmin menangis. Apalagi ketika mengingat kejadian beberapa minggu lalu. Mengingat sosok yang selalu mengisi harinya, kini tak akan pernah lagi ada.
Flashback
Sungmin berjalan pelan memasuki gerbang kecil di depannya. Ia menghela nafas ketika melihat sosok yang akan ditemuinya kini sedang duduk disebuah kursi lusuh.
"Sungmin-ah! Aku tahu kau pasti datang. Kau pasti memilihku." Ujarnya penuh semangat.
"Bukan, oppa! Kau salah faham. Aku datang kesini untuk mengucapkan selamat tinggal padamu." Kata Sungmin.
Yesung berdiri dari duduknya dan menghampiri Sungmin. Memeluknya erat.
"Kau bercanda lagi ?" Tanya Yesung sambil mengusap pipi Sungmin.
"Aku tidak bercanda. Aku akan menikah dengan lelaki pilihannya." Jawab Sungmin.
"Bagaimana dengan janjimu padaku, Lee Sungmin ?" Tanya Yesung.
"Orangtuaku datang kedalam kehidupanku jauh sebelum kau. Aku lebih dulu membuat janji pada mereka." Jawab Sungmin.
"Janji seorang gadis dibuat ketika dia dilahirkan. Aku akan menjaga janji itu, aku akan mematuhi mereka seperti janjiku." Lanjutnya.
"Kau mengingkari janjimu padaku! Lihat betapa egoisnya dirimu!" Ujar Yesung keras.
"Kutuk aku. Sumpahi aku! Sekarang aku sudah berada dijalan yang mereka pilihkan untukku. Bahkan aku tak peduli jika aku harus mati dijalannya." Ujar Sungmin.
"Kau bahkan menyakiti dirimu sendiri. Tak seharusnya kau lakukan itu." Kata Yesung.
"Tapi aku harus menjaga kehormatan mereka. Hidupku untuk mereka, seperti mereka yang hidup untuku." Kata Sungmin.
"Lalu bagaimana denganku ? Aku tak bisa hidup tanpamu. Fikirkan imbas dari kau meninggalku!" Geram Yesung.
"Kau bisa hidup tanpaku, oppa. Kau pasti bisa hidup lebih baik tanpaku. Aku percaya itu." Kata Sungmin.
"Lalu bagaimana ibuku ? Bagaimana janjimu pada ibuku?!" Teriak Yesung.
"Katakan padanya satu hal. Aku melakukan tugasku sebagai anak, aku tau dia pasti mengerti." Kata Sungmin.
Setelah mengucapkan itu dia pergi meninggalkan Yesung.
Flasback end
Sungmin menatap pintu di depannya. Genggaman tangannya mengencang.
"Ini appa lakukan untukmu. Aku yakin dia yang terbaik untukmu." Ujarnya.
Dan seketika pintu itu terbuka. Sungmin disambut dengan alunan musik khas, dan juga senyuman dari para tamu. Di depan altar ada sosok yang akan menjadi suaminya sedang berdiri sambil tersenyum kearahnya. Lelaki yang beberapa hari lalu ditemuinya, kini akan menjadi imam di kehidupannya.
"Tolong jaga putriku, Cho Kyuhyun!" Kata ayahnya sambil menggantikan tangan hangatnya dengan tangan Kyuhyun.
"Tentu Abeonim, dia tanggung jawabku mulai hari ini." Jawab Kyuhyun dengan senyuman ramahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYUMIN Heart to Heart
Fanfictioncerita ini aku ambil dari film india 'Dhadkhan'. gak sebagus film itu emang. aku juga berjuang banget bikin fanfict ini. apalagi dengan kondisi yang kekurangan kyumin momment ya.. aku juga masih newbi, saran dan kritik yang baik aku terima banget. ...