II. Tergiversate

328 38 0
                                    

"Dia? Dia siapa?"

"Ehmm.." terdengar jeda dari arah Bobby.

"Hallo Bob? Kau masih disana?.. halo?.."

"Ya Seul.."

"Siapa yang masih jelas disana?"

"hmmm?"

"Yak Bob, marebwa!" (katakan)

"haaah baiklah...dia masih disana... Park jimin..."

Nugu? Park jimin? (siapa?)

Jiminie?

Aku seketika terduduk, terdiam, otakku terus berputar mengulang nama yang baru saja diucapkan Bobby.

Dia? Mengapa? Tak kusangka ia masih berada disana..

"Haloo.. Seul..., kau masih disana?"

"A..a?.. aa iya.. ha...halo Bob?" aku tidak sadar mengapa aku menjadi tergagap menjawab panggilannya.

"Yak.. Seull... neo reul gwenchana yo?" Kudengar suara Bobby bertanya dengan nada khawatir dari ujung sana (Kau baik-baik saja?)

Aku menarik nafasku sebelum menjawab "Ehmm, ya tentu"

"Kau yakin gomed?"

"Ya tentu saja, Lagipula bagaimana kau bisa tahu bahwa ia masih disana? Bukankah kemarin kau pernah mengatakan bahwa ia sudah pindah ke Gwangju?"

"Entahlah, aku juga tidak mengerti jalan pikirannya. Dua minggu yang lalu terakhir kali aku menghubunginya, ia mengatakan ia kembali ke Geumjong, Busan."

"Arasseo, tidak apa, terimakasih sudah memberitahuku."

"Nde... geundae Seul, ia mengatakan padaku bahwa kalian masih terlibat kotak 4 bulan yang lalu. Kukira bahkan kau benar-benar sudah lepas kontak dengannya." (tetapi)

"Oh... tidak, itu hanya saja aku terlibat kembali dengannya tanpa sengaja. Saat ini bahkan aku tidak tahu kabarnya."

"Arasseo... Apa kau masih menghindarinya?"

"Entahlah.. aku juga tidak yakin.. kurasa aku hanya butuh waktu"

"Heii.. ayolah, ini sudah cukup lama berlalu, waktu 4 tahun bukanlah waktu yang singkat gom.."

"Ahh.. molla, aku tidak tahu, dan aku tidak mau tahu"

"Baiklah terserah kau saja, jadi kapan jadwal keberangkatanmu?"

"3 hari lagi"

"Aaa.. Kabari aku jika kau hendak berangkat ataupun sudah sampai, dan titipkan salamku pada temanmu.. siapa namanya? ..ah iyaa nona Wendy..."

"Cih.. dasar playboy dua Kelinci.."

"Hahaha biarkan saja, daripada kau nenek lampir jomblo, sayangilah umurmu nak.. bersenang-senanglah selagi muda.."

"Aiish brengsek ini, enak saja kau mengejekku sekena jidat"

"Hahahha baguslah jika kau sudah bersemangat kembali, ini baru beruang kutub yang kukenal."

"Ndee...ndee... Arasseo... Gomawo..." aku memutar bola mataku malas walaupun sebenarnya aku berterimakasih sudah dihiburnya.

"Ada lagi?"

"Kurasa tidak, kalau begitu sudah dulu ya Bob, nanti kukabari lagi ketika hari-h, dan sampaikan juga salamku untuk Jongin, aah aku begitu merindukannya..."

Seulmin - No Ending (Slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang