Everything passing by here,
I'm coming out of that only to see you,
I've been looking for a while.
Nice, If i can meet you..
Just once more..
'Yeoboseyo?'Suara sahutan terdengar dari benda kotak yang digenggam pria yang masih setia berdiri di antara rintik hujan yang mulai turun.
'Yeoboseyo? Nuguseyo? (halo?, siapa?)'
Lelaki itu mulai menggerakkan bibirnya yang terasa berat karna cekat di tengggorokan mulai menjalar melalui lidahnya.
"Yeo.. bo.. seo.."
Ia mengeluarkan kata pertamanya yang entah sepertinya mengejutkan seseorang diujung sana.
Terdengar jeda yang cukup lama antara keduanya, hingga terdengar jawaban.
'Park.. Jimin-shi?'
"Eoh, hm? Nde..Bear?"
Lelaki itu mengambil kesadarannya dan mulai merasakan hawa dingin menerpa kulitnya yang sedikit basah oleh rintik hujan.
'Hmm.. Ini aku.. ada apa?' Jawab panggilan itu dengan ragu-ragu.
"Bear, bisakah kau menemuiku?" Suara lelaki itu terdengar bergetar menahan dingin di larut malam.
'Aku? Kau dimana sekarang?' Jawab suara lain yang terdengar khawatir.
"Aku menunggumu, aku berdiri di tepi pagar festival , memakai kaos putih dan topi hitam. "
'Maksudmu?'
"Ya, aku melihatmu, aku datang ke festival busan malam ini."
'Tapi.. tapi aku tidak bisa.. aku .. aku.. aku sedang sibuk..'
"Aku memaksa, temui aku, atau aku akan kehujanan sendirian disini, aku tidak akan beranjak sebelum bertemu denganmu atau kau lebih memilih jika aku menerobos masuk ruang tunggumu?"
'Tap.. iii..'
Bip..
Ia mematikan sambungan di ponselnya
Seulgi POV
Hah? Apa dia sudah gila?
"Argggh.."
"Wae Seul? Kenapa kau terlihat begitu kesal?" terlihat Wendy bingung dengan amarahku yang tiba-tiba saja keluar sejak aku menutup ponselku.
"Wendy, aku izin keluar sebentar, aku memiliki urusan, hanya 10 menit, tolong katakan pada manager Oppa..."
"Hmm...? Kau mau kemana?" Wendy pun terlihat bingung.
"Hanya sampai pagar festival, ada seseorang yang mau kutemui.."
"Eoh? Oke, baiklah..pakai jaket dan topimu, malam sudah semakin larut dan sepertinya rintik diluar sana"
"Araseeo, aku pergi dulu..."
"Nde.."
Aku bergegas mengambil jaket dan topi dari atas sofa ruang tungguku, melangkahkan kaki dengan tergesa ketempat asal suara dari ponselku memanggil.
Ah lelaki itu, apa yang dilakukannya disini? Tunggu? Untuk apa aku menemuinya? Oh ayolah, tidak mungkin ia akan menunggumu sementara rintik diluar sana, dan jika aku tidak menemuiku mana mungkin juga ia menerobos masuk ruang tungguku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulmin - No Ending (Slow up)
Fiksi PenggemarAku sudah lupa apa dan bagaimana sesuatu yang orang sebut sebagai cinta. -kangseulgi Tak bisakah aku hanya menekan tombol reset saja sehingga aku tidak harus kehilanganmu. -parkjimin . Love only leaves tears A crappy, foolish love . Cast : - Kang S...