IV. Ice Man?

192 23 0
                                    

Lupakanlah mata dingin ini,

Di dalam hati aku selalu menatapmu.

Kusembunyikan sisi lemahku,

Karena aku sendiri juga tidak mengerti,

Mengapa aku kesal?

Tidak-tidak boleh

Kalau aku suka artinya kalah

- Min Yoongi




"Jim.. chaebal kajima.."

Seungwan terbangun dini hari akibat kekejaman temannya yang meronta-ronta dalam tidurnya

'Astaga beruang ini'

"Yak kangseul, bisakah kau membiarkan aku tidur dengan tenang?, aku juga lelah beruang" protes Seungwan mendorong tubuh temannya yang sudah menempel padanya.

Seungwan beranjak dari kasur, turun untuk sekedar membasahi kerongkongannya dengan segelas air.

"Jimina.." terdengar suara lirih lagi yang dari arah Seulgi yang diintip Seungwan dari arah pantry. Tempat tingggal mereka memang hanya memiliki ruangan tanpa sekat masif hanya dibedakan berdasarkan ketinggian level lantai, sehingga ia dapat melihat temannya yang masih tertidur itu dengan jelas.

Seungwan kembali ke peraduannya, menarik selimut dan berbaring di samping temannya itu. Ya, chakkam man, geu yeoja wuro wo? Seungwan melihat air mata mengalir dari ujung mata seulgi yang masih tertidur. (tunggu sebentar, gadis ini menangis?)

Lagi-lagi gadis ini menangis dalam tidurnya menyebutkan nama yang sama, nugu? Jimin? Apakah nama yang diributkannya bersama Daniel saat itu? pikir Seungwan memutar otaknya.

Ia tidak tahu masa lalu apa yang pernah terjadi antara temannya dan lelaki yang mempunyai nama Jimin ini. Yang ia tahu hanyalah, temannya sudah cukup sering menyebut nama pria ini sambil menangis dalam tidurnya.

Seungwan sedikit menyeka air mata yang sudah menetes di pipi Seulgi, yang bahkan wajahnya juga sangat memerah. "Auh, suhu tubuh beruang ini sangat panas." Seungwan kembali menarik tangannya dari wajah Seulgi.

"Bear.. bangun... yak Kangseul.." Seungwan mengguncang-guncangkan tubuh temannya.

"Ehmm.. "

"Ada apa Seungwan?" Seulgi sedikit membuka matanya dan berucap dengan suara yang parau.

"Kurasa kau demam"

"Lalu..?.. Uhuk..uhhukk" Seulgi masih bertanya dengan suara paraunya.

"Yak, tentu saja kau harus minum obat, apa kau tidak ingin latihan pagi ini?"

Seungwan kembali turun dari kasur, mencari-cari persediaan obat yang baru saja dibelinya di minimarket saat jalan mereka pulang malam tadi.

"Ini minumlah, semoga esok pagi tubuhmu sudah membaik."

"Eoh? Terimakasih.."

"Sekarang, kembalilah tidur, aku akan tidur di kasur lipat bawah, karena tidak ingin tertular, untuk berjaga-jaga salah satu dari kita harus tetap ke tempat latihan esok"

"Arasseo.. mianhae Seungwana.."

"Tidak apa-apa, istirahatlah.."

"Hm.. Jalja~" Seulgi kembali merapatkan mata dan selimutnya menutup tubuh, sedangkan Seungwan menempelkan kompres ke kening temannya itu.

Seulmin - No Ending (Slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang