C H; 00

68.4K 5.3K 640
                                    


"Aku akan menikah."

Itu merupakan sederet kalimat yang kini total membuat seluruh orang disana bungkam, menatap tidak percaya pada sosok pria tampan berusia 27 tahun yang kini tengah duduk bersila dengan angkuhnya; Kim Taehyung.

"Tae? Kau mabuk?" Park Jimin mencicit lirih, terkejut atas ucapan sahabatnya.

"Ayolah, Jim. Bahkan kau sudah memiliki seorang putera yang hampir lancar berbicara. Apa begini tanggapanmu?" papar Taehyung sembari mendengus.

Sedang 4 orang lain nya disana mendesah frustasi. Bukan apa, mereka jelas tahu betul bagaimana sosok Kim Taehyung; dia adalah pria yang tidak pernah serius akan suatu hubungan, pria yang sangat benci dengan sebuah ikatan. Dan ketika kata pernikahan terlontar dari bibir nya sendiri, hal itu jelas membuat mereka terkejut setengah mati.

"Baiklah, kau akan menikah dengan siapa? Setahu kami, selama ini kau— diam Jimin! Aku sedang berbicara!" Park Yoongi melotot ketika Jimin; suaminya, terlihat hendak menyela.

"Tidak tahu." sahut Taehyung dengan menggedikan bahu.

"Hah?"

Semua yang berada disana melongo, sama hal nya dengan kedua orang tua Taehyung yang sedari tadi diam saja dan menyimak.

"Serius, Kim Taehyung!"

"Aku serius, Park Jimin!" sahutnya, kembali menghisap rokok di apitan jarinya dengan nikmat.

"Dengan siapa, Tae?" kini Nyonya Kim ikut bertanya pada sang putera.

"Aku tidak tahu, eomma." balas Taehyung setelah mematikan rokoknya, lalu menumpukan kedua siku pada lutut.

4 orang dewasa disana benar-benar tidak habis pikir dengan seorang Kim Taehyung. Tiba-tiba mengatakan akan menikah, tetapi ketika ditanya dengan siapa pria itu menjawab tidak tahu? Dasar tidak waras.

"Bagaimana kau akan menikah jika tidak tahu siapa calon istrimu?!" Tuan Kim berceletuk dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Aku mengikuti suatu program. Dimana beberapa ahli akan mencarikan pengantin yang cocok denganku."

"Program? Taehyung, segila itukah sampai kau mengikuti program seperti ini?!" Jimin sedikit emosi, berpikir jika sahabatnya pasti bercanda.

"Sayang, kau tahu bukan jika pernikahan itu sakral. Satu kali dalam seumur hidup dan ini bukan sebuah permainan. Apa kau yakin dengan ini? Maksud eomma, tidak ada pendekatan, tidak tahu dengan pasti bagaimana sifat kalian satu sama lain?"

Taehyung menggedikan bahu lalu mengusap tengkuknya. Sebenarnya dirinya juga tidak yakin, tetapi tidak ada salahnya mencoba. Siapa tahu mereka dapat cocok satu sama lain, dan berakhir dengan keluarga yang harmonis.

"Bagaimana jika kau dijodohkan dengan wanita berdada besar bukan nya malah dengan pria manis? Oke mungkin jika kau beruntung, tetapi jika kau sial dan malah mendapatkan seorang dominan? Lalu kau akan berubah haluan menjadi submisif? Oh tidak Taehyung, jangan lakukan itu!" raung Jimin kembali dan mendapat pukulan ringan oleh suami manisnya. 

"Mereka lebih tahu aku harus di jodohkan dengan yang seperti apa." sahut Taehyung lagi dengan cuek.

"Nak, appa tidak ingin kau mengikuti hal semacam ini jika kau masih trauma dengan pernikahan gagalmu itu." celetuk tuan Kim, menatap teduh putera nya.

Taehyung total bungkam. Sebenarnya, itu juga sedikit mempengaruhi nya. Dulu, dirinya pernah hampir menikah, namun calon pengantin nya kabur begitu saja karena saat itu Taehyung berada diambang bangkrut.

Maka dari itu, dia tidak mau jika terikat dengan suatu hubungan selama ini. Cukup sakit hati dimasa lalu menjadi kenangan nya. Karena dirinya tahu, pria ataupun wanita diluar sana hanya mengincar harta nya dan fisiknya saja.

Dan jika mengikuti program seperti ini, akan menjadi surprise mereka sendiri tampa embel harta atau fisik yang mereka punya masing-masing. Lagipula, Taehyung ingin segera mempunyai anak seperti sahabat-sahabatnya. Bahkan Mingyu, adik sepupu nya itu sudah memiliki anak yang sudah bisa berjalan— yah, walaupun masih merembet pada dinding sih.

"Kita tidak bisa berbuat apapun, itu keputusanmu Taehyung. Lakukan apa yang menurutmu baik. Kami selaku orang tua, akan mendukung apapun yang akan membuatmu senang. Tetapi ingat, pernikahan adalah hal sakral. Kau tidak bisa bermain-main ataupun hanya menganggap ini sebuah eksperimen. Mengerti?"

••

"Aku tidak mengerti, Jungkook."

Sementara di tempat lain dan di waktu yang sama. Jeon Jungkook sedang berkumpul dengan kedua orangtua serta satu sahabatnya.

"Aku akan menikah. Dengan orang asing, Yugyeom. Yah, begitulah."

"Jungkook, kau bercanda bukan?" tuan Jeon terkekeh kecil ketika dirasa topik ini terdengar seperti lelucon.

"Tidak, dad. Aku sungguh akan menikah dengan orang asing." sahut pria manis itu kembali.

Yang berada disana memijat pelipisnya dengan kepala yang berdenyut nyeri. Jeon Jungkook, 25 tahun dengan segala keanehan nya.

"Batalkan itu, aku akan menjodohkanmu dengan anak teman lamaku." celetuk tuan Jeon kembali.

"Heol! Dengan dia lagi? Tidak, dad! Dia wanita gila asal kau tahu saja. Bagaimana jika dengan adiknya saja? Dia cukup manis." sahut Jungkook dengan wajah antusias.

"Sadarlah dengan posisimu, bodoh." Yugyeom mendengus jengah.

"Apa? Kau masih tidak percaya jika aku ini dominan?!" cerocos Jungkook tidak terima dengan menunjukkan otot otot ditangan nya.

"Ya ya, terserah. Kau dominan." pria tinggi tersebut memilih untuk mengiyakan saja.

Dominan dari mana, kehilangan kaus kaki Iron Man nya saja masih menangis.

Di sisa kumpul, Jungkook pun menceritakan semua tentang program yang ia ikuti sedetail detailnya. Yang tidak detail, hanya sosok calon pengantin nya— tentu saja, mereka kan tidak pernah bertemu.

Dan beberapa hari kemudian adalah hari besar mereka. Dimana kedua mempelai dipertemukan pertama kali dalam sebuah ikatan pernikahan.

••

Disinilah, di sebuah taman terbuka. Dimana terdapat sebuah altar pernikahan sederhana dan didekorasi serba putih dengan bunga-bunga cantik yang menjadi hiasan nya.

Para tamu sudah datang, puluhan kursi sudah dipenuhi di setiap sisi. Di tengah nya merupakan karpet putih yang ditaburi bunga mawar merah begitu apik.

Taehyung datang dengan setelan tuxedo nya, para tamu pun bertepuk tangan riuh. Membungkuk sopan sembari berjalan, gugup pun kini ia rasakan. Mengerutkan kening kala mata tajam nya menangkap orang-orang tidak asing— seperti pernah bertemu sebelumnya.

Dan disana tentu sudah ada keluarga serta para kerabat terdekatnya. Taehyung berdiri dengan gagahnya di depan seorang pendeta. Kini dirinya hanya tinggal menunggu sang pengantin, sesekali membuang napas dengan gusar ketika dirinya malah semakin gugup.

Kira-kira seperti apa calon pengantin nya? Apakah dia cantik? Apakah dia orang baik?

Lamunan nya buyar ketika tepuk tangan riuh kembali terdengar, itu artinya calon pengantin sudah datang. Menghirup udara dalam-dalam, setelahnya ia pun membalikkan badan hanya sekedar untuk melihat secantik apa calon pendampingnya.

Seutas senyum Taehyung beri, namun di detik berikut pria tampan tersebut melunturkan saat menyadari siapa sosok dihadapan nya itu.

What the f u c k

"HOLLY SHiiEeTttt Jeon Jungkook!"

"ThE HELL Kim aSsHoOle Taehyung!"

tbc »

Miserable » Taekook [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang