Seorang cewek duduk di sebuah kursi kayu sambil menangis. Tubuhnya yang terduduk lemas itu dililit dengan tali yang mengikat tubuhnya dengan kuat. Keputusasaan juga menyerang dirinya sejak melihat Daniel dipukuli tanpa henti. Hanya bisa berteriak agar mereka berhenti memukuli Daniel. Tapi tidak ada yang menghiraukan itu.
"Sekarang lo tinggal pilih aja, mau nyawa lo atau cewek ini yang jadi milik gue?"
Cowok itu masih menggenggam balok kayu sambil berjalan tanpa tujuan. Tampangnya cukup menyeramkan dengan sorot mata yang tajam juga penuh kebencian. Tiga orang masih memegangi tubuh Daniel yang masih bisa memberontak dengan tubuh yang babak belur juga permukaan kulitnya yang dipenuhi bercak darah.
"LEPASIN GUA BANGSAT!!!"
Daniel tak bisa berhenti memberontak. Rasa sakit yang menjalar ditubuhnya ia hiraukan begitu saja. Ia tidak terima dengan apa yang diucapkan orang dihadapannya barusan. Satu pukulan dari balok kayu meluncur dan mendarat mulus di perut Daniel. Mulutnya mengeluarkan darah. Itu membuat tangis cewek itu semakin kencang.
"DANIEL!!!" teriak cewek yang duduk disana sambil menangis.
"Gue cuma butuh jawaban lo atas pilihan yang gue kasih. Gak usah berontak kalo gak mau kedua pilihan yang gue buat gue laksanain."
"Gue...gak bakal....biarin itu.... ter....jadi..." kata Daniel yakin. Napasnya terengah-engah juga sesekali membuang ludah yang sudah berwarna merah.
Mata cowok itu kembali menyorot tajam. Ia menaruh balok kayunya asal lalu mulai memukul wajah dan perut Daniel berkali-kali. Tubuhnya kehilangan keseimbangannya, ia pun terjatuh lemas sampai tak mampu memberontak kembali. Ia hanya bisa menahan rasa sakit yang tidak bisa ia tahan lagi kali ini. Cowok di hadapan Daniel kini tersenyum licik. Ia mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku jaketnya lalu menyodorkannya kepada Daniel.
"Gue pikir itu jawaban lo yang memilih supaya gue melakukan keduanya," kata cowok itu sambil bersiap menikam Daniel.
🍁🍁🍁
Daniel tersentak dan terduduk diatas ranjang kamarnya. Tubuhnya berkeringat dan napasnya memburu. Mimpi itu terlalu nyata sampai tubuh Daniel sedikit gemetaran. Ia mengusap wajah juga mangacak rambutnya frustasi. Mimpi itu datang seolah sudah menjadi rutinitasnya untuk berjumpa dengan Daniel namun, dengan jalan cerita yang agak berbeda, tetapi berujung dengan kejadian yang sama.
"ARGH!!"
Ia yang kesal memukul tembok dengan sekuat tenaganya. Bukan temboknya yang retak atau rusak, tapi punggung tangan .dan ruas-ruas jarinya yang memerah dan ada yang mengeluarkan darah. Tangannya tak bisa berhenti untuk gemetar. Pergelangan tangannya ditahan oleh tangannya yang satu lagi, berusaha menghentikan gemetar ditangannya yang mengalir tetes demi tetes darah.
"Mimpi sialan ini gak bakal terjadi. Gue gak bakal mati ditangan dia," kata Daniel pada dirinya sendiri untuk meyakinkan dirinya sambil bergeleng cepat.
Ia mulai mengatur napasnya hingga menjadi lebih teratur. Tangannya juga sudah berhenti gemetar. Kini dirinya sedikit lebih tenang. Ia meyakinkan dirinya jika tidak ada yang perlu ditakutkan dari mimpinya barusan. Ia yakin ini hanya sebuah kebetulan yang menghampiri dirinya.
Kemarin ia baru saja bermimpi bertemu dengan cewek itu tapi hari ini mimpinya berubah jalan ceritanya, seolah ada bagian-bagian ditengahnya yang dilewat. Jadi ia belum tau pasti apa alasan cowok menyeramkan itu ada dimimpinya dan menyerang dirinya juga cewek tersebut.
"Siapapun cewek tadi, gue janji bakal ngelindungin dia. Supaya hal ini gak akan pernah terjadi," janjinya pada dirinya sendiri.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Abstrak
Fanfiction#1 in godcouple 14.08.19 "Makanya minum susu biar tinggi, masa kalah sama gue? Gue yang gak punya susu aja bisa tinggi, masa lo yang punya susu gak tinggi-tinggi?" "FAK YU DANIL!!!!" ⚠ᴛʜɪs sᴛᴏʀʏ ɪs ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ⚠ #5 in godcouple 21.07.19 #3 in mimpiburuk...