Keheningan

191 21 7
                                    

Hello everybody #Eaak

Gaje deh 😒😒. Abaikan.

Jan lupa Vote dan komen❤

Enjoy for reading gaeeees...

~•~•~

"Hei Cevinna. Apakah hal ini..."

Mrs. Xilla mencengkram kuat kerah anaknya. Suara rintihan terdengar.

"Mengingatkanmu akan sesuatu??"

DEG?!!

Aku tidak mengerti apa maksudnya, bahkan ingatanku samar-samar mulai terlihat.

Mata tajamnya sukses membuatku merinding. Hawa dingin dengan cepat menyergap suasana mencekam ini.

"Siapa anda sebenarnya??" tanyaku pelan, seakan-akan jika sedikit saja berkata salah, akan fatal akibatnya.

"Siapa aku??" tanyanya balik. Senyum sinis terukir diwajah putih Mrs. Xilla.

Aku mengangguk. Dengan sabar menunggu jawaban yang entah kapan akan terdengar.

Mrs. Xilla menutup mata, menghela napas singkat.

"Aku Mrs. Xilla. Bukankah kau tahu itu??!"

Oh! Sial!

Jika saja ia bukan seseorang yang mengerikan, sudah dari tadi aku memukul wajah mulusnya.

"Kau tidak pantas berada disini, Cevinna. Pergilah dengan segera, kalau kau sudah tahu dimana seharusnya kau berada"

Lalu kenapa kau memasukkan ku kesekolahmu, Hah??! Membingungkan!!

Mrs. Xilla kembali berjalan, sambil tetap menyeret anaknya.

Gadis kecil itu menatapku dengan sayu. Tubuhnya dihiasi dengan warna biru akibat pukulan Mrs. Xilla.

Mata kami bertemu. Kedua mata yang sama-sama sayu.

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi yang pasti, tubuhku bisa merasakan apa yang dirasakannya.

Sebuah rasa. Yaitu, rasa sakit.

Bel pergantian pelajaran berbunyi.

~•~•~

Akhirnya aku bisa kembali duduk kedalam kelas. Aku tidak tahu guru pelajaran selanjutnya.

Ingin bertanya, takut. Tatapan semua siswanya benar-benar mengerikan.

Malu bertanya sesat dijalan, bukan??

"Psst... Rao... Pssst... Hei" panggilku pelan.

Diabaikan...

Keadaan kelas masih hening. Tidak ada percakapan sama sekali. Benar-benar dalam keadaan canggung.

Krrieeet...

Pintu kelas tiba-tiba terbuka, menampilkan seorang pria tua berkacamata.

Qe [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang