Menyiksa pt.2

147 22 21
                                    

Hello... Apa kabar??

Jan lupa vote dan komen❤

Enjoy for reading gaees...

~•~•~

Qe Pov's

Wajah datar Rao terlihat jelas dimataku. Tangannya berlumuran darah, sebuah kepala terlempar tiba-tiba.

Aku mundur beberapa langkah, masih terkejut dengan apa yang terjadi.

Rao menoleh kearahku, jantungku memompa lebih cepat.

"Qe..." lirihnya.

Selalu seperti ini. Saat aku sudah nyaman dengannya, ia dengan mudah membuatku ketakutan.

Saat aku ketakutan dengannya, dan dengan mudahnya ia membuatku nyaman kembali.

Dasar laki-laki.

Matanya menatapku sayu, berharap aku akan memaafkannya lagi. Tapi, aku tidak tahu apa yang harus kumaafkan dari dirinya.

Karena, ia tidak salah.

"Hei Qe... Kau baik-baik saja??" ujarnya pelan.

Menurutmu??! Batinku.

"Aku menyuruhmu meninggalkanku agar kau tidak melihat pembunuhan tadi" penjelasan Rao membuatku tertegun.

Benar-benar sulit ditebak jalan pikirannya.

"Kalau begitu, abaikan kejadian tadi" ucapku ragu. Dengan cepat aku berbalik, berjalan pelan menuju ruang kepala sekolah.

"Mau kemana, Qe??"

"Keruang kepala sekolah" jawabku singkat.

Rao mendengus kesal. Ia berlari menyetarakan tubuhnya dengan tubuhku.

"Untuk apa??"

"Untuk menantangnya"

"Memangnya kau bisa mengalahkannya??"

Deg?!

Aku berhenti berjalan. Menoleh ke Rao yang sedang mengangkat kedua alisnya.

Dari tatapannya terlihat bahwa ia meremehkanku. Aku benci diremehkan.

"Hei tuan sok tahu. Jangan meremehkanku. Aku bisa mengalahkan bos dari game yang biasa aku mainkan. Jika lawannya hanya Mrs. Xilla, pasti aku bisa mengalahkannya juga" ucapku sombong.

Walau ada sedikit keraguan didalamnya.

"Memangnya kau punya apa, sehingga kau sangat yakin kemenangan ada ditanganmu??"

Aku kembali berjalan. Mengabaikan pertanyaan Rao yang menyebalkan.

Flashback

"Qe. Hari ini jalan-jalan ke Mall, yuk!!"

Aku mengangkat kepala. Menatap sahabatku yang sedang duduk menghadapku.

Mata cokelatnya berbinar senang. Berharap sahabat dinginnya itu mau menerima ajakannya.

"Maaf. Ibuku menyuruhku pulang cepat hari ini" jawabku, kemudian kembali menelungkupkan kepala diatas meja.

Qe [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang