Special Chapter (2)

111 18 33
                                    

Swego back!!!

❤Jan lupa Vote dan Komen❤

😈😈

Enjoy for reading gaees~~

~•~•~

Qe Pov's

"Kalian dengar tentang rumah tua itu?"

"Wah aku dengar! Ada hantu nya ya?"

"Hahahaha, yang seperti itu dipercaya"

Aku menelungkupkan kepala diantara kedua lengan putih ku.

Menutup mata sambil fokus mendengarkan gosip-gosip yang keluar dari kumpulan gadis-gadis bermake up tebal tersebut.

Kelas dalam keadaan ribut, dan aku sedang berusaha tenang dari berbagai macam gosip tidak bermutu.

"Bagaimana kalau kita coba kesana, haha, mana tahu mengasyikan?"

Aku menegakkan kepala. Mataku langsung bertemu dengan mata Tia yang berkilat penasaran.

Usulan konyol itu keluar dari mulut sahabatku. Ia sedang mengemut sebuah lolipop kecil.

Mataku bergerak menyipit.

Hanya karena jam kosong dia berani ke kantin.

"Tidak tertarik" jawabku singkat. Tia mengerucutkan bibir.

"Padahal akan viral kalau kita buat vlog disana" ucapnya berapi-api.

Aku melototkan mata. Gila saja, jelas-jelas aku takut hantu.

"Ibu melarangku keluar rumah"

Desisan keluar dari mulut Tia. Ia memberengut kesal. Baru saja akan memprotes, guru IPA masuk dengan langkah tegas.

Membuat semua orang bergerak kembali ketempat duduk.

~•~•~

"Qe!!! Ayolah!!" rengek Tia kepadaku. Ia bergelayut manja di tangan ku.

Aku melihat jalan raya yang sedikit padat, berusaha menyamankan duduk di atas kursi halte.

Tapi temanku ini benar-benar tidak memahami penderitaan ku.

"Ya ya!! Ya?? Ayolah Qe~~" ia tetap merengek.

Dari kejauhan aku melihat bus berwarna biru mendekat. Senyum mengembang di bibirku.

aku segera berdiri, kemudian melangkah masuk kedalam bus saat sudah sampai di depan halte.

Tia berteriak nyaring.

"Maaf Ti, aku tidak boleh keluar"

Tubuhku mulai ditutupi pintu bus. Tia melambaikan tangan kearahku walau sedikit kesal.

Aku mencari tempat duduk.

~•~•~

Senja menghiasi langit. Kicauan burung terdengar.

Aku memegang kenop pintu rumahku.

"Hei! Lebih baik tidak masuk kerumah"

Aku tersentak. Lalu berbalik, menemukan kak Ven dengan pakaian basketnya.

Mungkin ia baru saja berlatih di halaman samping rumah.

"Kenapa?"

"Ibu sedang mode on" kak Ven membuka pintu dan masuk kerumah.

Aku mendengus kesal. Kemudian mengikuti langkahnya, mengabaikan peringatan tentang ibu yang sedang mode on.

PRAANG!!!

Aku terbelalak kaget. Vas bunga melewati bagian tubuh kiri ku. Nyaris menyentuh kulit putihku.

"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI???!!" teriakan itu menggema.

Aku mengambil tas yang sempat terjatuh.

"PERGI!!! KAU BUKAN ANAKKU!!"

BRAAK!!!

Aku terhempas kebawah. Ibu memukul kepalaku sangat keras.

Sreet... Sreeet....

Denyutan semakin terasa saat ibu mulai menggores-goreskan pecahan vas ke kakiku.

Aku meringis kesakitan.

Ibu mengangkat pecahan, berniat menusuk kepalaku.

"Anak sialan"

CRASH!

Pecahan itu masuk ke tangan kananku. Aku semakin meringis, untunglah aku berusaha melindungi kepala berhargaku.

Aku segera menepis tangan ibu. Mendorong nya hingga terjatuh.

Kemudian aku mengambil tas, berlari keluar rumah dengan tertatih-tatih.

Aku Berusaha mencabut pecahan yang masih setia ditangan kananku.

"Hiks!"

Langit mulai menghitam, malam menghampiri. Aura dingin menyergap cepat.

Aku berjalan terseok-seok seperti zombie di jalanan yang sepi.

Tidak peduli lagi dengan penampilan yang bisa dibilang sangat mengerikan.

Aku berjalan mengikuti kata hati.

Dan disini lah aku berada.

~•~•~

Rumah ini dijual

~•~•~

Tulisan itu membuatku takut.

Kenapa dengan bodohnya, kakiku melangkah ke rumah tua yang sering digosipkan itu??

Aku mengatur napas. Menatap penampilan rumah itu dari luar.

Besar dan gelap. Rumah itu berlantai dua dan memiliki taman yang tidak terawat.

Angin berhembus pelan.

Krieet...

Aku menutup telinga dengan cepat. Suara pintu gerbang yang berdenyit sangat mengganggu.

Gerbang tua yang mulai berkarat itu terbuka.

Haruskah aku masuk??

"Gila!" gumamku segera menggelengkan kepala.

Untuk apa aku masuk kesana kemudian menemukan sesuatu yang seharusnya tidak kulihat.

"KYAAAA!!!!"

Aku terkejut. Teriakan yang melengking terdengar dari dalam rumah tua tersebut.

Ada apa?? Apa ada yang melakukan uji nyali?

Aku segera berlari kedalam perkarangan rumah, meninggalkan tasku didepan gerbang.

Brugh!!

"TIDAAAK!!!"

DEG?!

~•~•~

Gaje? Emang. 😂😂

❤Jan lupa vote dan Komen❤

Lihat lapak sebelah juga ya gaees....

Terimakasih~~
By Sweetghost

Qe [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang