Qe [✔]

Aku Berharap

Wah!! Apa kabar gaes??
Swego kembali, gak lamakan nunggunya??

❤Jan lupa vote dan komen❤

Enjoy for reading gaessss....

~•~•~

"Perasaanku saja atau apa, kenapa Mrs. Xilla tidak keatas? Kenapa ia tidak menemukan kita?" pertanyaan itu dengan mulus keluar dari mulutku.

"Sudah selesai curhatnya?"

Kami berdua menoleh cepat kesumber suara.

"Haah... Menyebalkan sekali kalian berdua" langkah Mrs. Xilla semakin mendekati kami.

Aku berdiri, diikuti oleh Rao yang masih syok akan kedatangan Mrs. Xilla.

"Apa kau sekaget itu Rao?!" Rao mematung mendengarkan ucapan wanita tua itu -oh- ia bahkan belum tua.

"Bukankah aku menyuruhmu untuk tutup mulut?? Dasar kurang ajar!!"

BRAK!!

Kursi terlempar menghempas dinding, hancur berantakan.

Mrs. Xilla mengambil kursi lainnya, dan kembali melempar kedinding.

"Aaaaa!!!" teriakku melengking. Ini sungguh mengejutkan.

BRAK!!

"Nenek!!!"

Mrs. Xilla menghentikan kegiatannya. Dengan pelan ia meletakkan kursi kembali diatas lantai.

Tatapan sendu ia berikan kepadaku. Apa aku salah memanggilnya nenek??

"Heh!! Akhirnya kau tahu siapa aku. Dasar cucu sialan!!"

Tidak adakah kata-kata yang lebih baik??

"Kena-pa aku bisa terlempar kemasa lalu??" tanpa merasa terintimidasi dengan kata-kata kasar Mrs. Xilla, aku bertanya.

Beliau menyunggingkan senyum sinis. Ia mengambil kursi yang hampir dilemparnya tadi, kemudian duduk diatas kursi tersebut.

"Keturunan" jawabnya singkat.

"Sangat lama sekali... Ini terjadi" aku menunduk. Kepalaku kembali berdenyut mendengar penjelasan dari nenekku itu.

"Apa-kah... Nenek pernah terlempar kemasa lalu?"

1...2...3...

"Ya. Saat umurku 15 tahun"

Deg?! Apakah ibu juga mengalaminya?

"Ya! Ibumu juga mengalaminya. Saat umurnya lima belas tahun" aku tersentak, apakah nenek bisa membaca pikiran??

Hening. Suasana kembali hening. Lalu... Apakah aku sebenarnya masih hidup??

Aku menoleh kebelakang, menatap Rao yang masih menjadi misteri. Aku mengangkat telunjuk kiriku, menunjuk Rao dengan tegas.