One Day with Rao

128 20 13
                                    

Sorry, dah lama kah?
Swego gak tau ini nulis apa, tapi pengen nulis aja 😅. (Bahasanya gak terlalu baku)

Ini cuma selingan, cerita si Rao jumpa ama Qe di masa depan 😂😂.

Rasanya gak mau langsung ke Epilog.

Jadi chap ini tentang Rao

Jan lupa vote dan komen❤

Enjoy for reading gaeess....

~•~•~

2017, 11 November

Aku berjalan kesana kemari. Terkadang duduk di kursi taman, atau sekedar mengelilingi air mancur di tengah taman.

Anak-anak berlarian kesenangan. Pasangan-pasangan muda saling berpegangan tangan.

Pelajar SMA berlalu lalang disekitar taman.

Aktivitas yang benar-benar padat.

Aku menghempaskan punggung kekursi panjang. Melihat sekeliling dengan senyum lebar.

Tik! Tik! Tik!

Aku mendongakkan kepala menghadap langit. Awan gelap memenuhi, air hujan menyentuh permukaan kulitku.

Semua orang yang ada di taman berlarian menyelamatkan diri. Aku tertawa pelan, saat seorang bapak-bapak terjatuh karena ditarik sang istri.

Ada juga anak kecil yang menangis kehilangan ibunya. Pelajar-pelajar berlarian menyelamatkan tas mereka.

Aku berdiri, memasukkan tangan kedalam saku celana. Bersiul dengan pelan.

BRUK!!!

Aku sontak melihat kebelakang. Oh! Ada perempuan terjatuh, semua barang yang ada dalam genggamannya berserakan.

"Pfft... Hahaha" tawa ku keluar. Tidak bisa menahan lagi, baju gadis itu penuh dengan air genangan yang kotor.

"Aaiissh... Kenapa ini sangat menyebalkan?!!" bentaknya tiba-tiba. Aku terlonjak kaget.

Aku berjalan kearah gadis berambut blonde yang tergerai indah itu. Ia memungut tas belanjaannya yang berserakan.

"Huh! Beratnya" kesalnya saat aku berada didepan tubuh mungil nya.

Ia bangkit.

"Hai! Mau ku bantu?" tanyaku ramah.

Ia melewati ku. Berjalan cepat kearah yang berlawanan denganku. Apa aku kurang tampan?

Yang benar saja_-.

Aku menemukan dompet gadis itu tergeletak di bawah kakiku. Dengan ragu aku memungutnya, berlari kearah gadis tanpa nama tersebut untuk mengembalikan dompetnya.

Semua orang yang kulalui menatap horor kearahku. Ada yang salah?

Aku terus berlari, hingga akhirnya gadis itu berhenti berjalan. Aku berdiri dibelakangnya sambil mengatur napas.

Ia berbalik.

"KYAA!!" teriaknya melengking. Semua orang menatap kearah kami.

kenapa gadis ini berteriak sih?

Tanpa sengaja, aku melihat nametag gadis bermata hijau zamrud itu.

Qe Cevinna

Nama yang indah menurutku. Ya ampun, aku mulai gila.

"Bagaimana mungkin?" ucapnya masih dengan wajah Shock. Aku memiringkan kepala bingung.

Qe [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang