kenalin nih, namanya Syntia fahira. Biasa dipanggil Syntia. Umurnya 16 tahun, dia baru aja nginjak kelas 1 SMA. Dulu sih dia sekolah di SMP 1, dan dia disuruh ngelanjutin ke SMA yang berada di sebelah sekolah SMP nya. Tapi dia nolak untuk sekolah disitu, dia lebih memilih SMA Pahlawan yang tidak kalah bagus dari SMA yang dipilih oleh mamanya.
.
Gadis ini adalah gadis yang tomboy, jutek, dan nggak suka yang namanya pacaran. Tapi disisi lain, dia memiliki paras wajah yang cantik loh, kulitnya putih dan satu lagi, dia adalah siswi yang pinter pelajaran Matematika. Jadi, beruntung banget deh kalo punya pacar kek dia.
Dia juga pernah punya niatan buat ngerubah perilakunya yang tomboy itu, Tapi percuma aja usaha dia sia-sia, ga ada yang berubah sama sekali dari sifatnya. Entah dari mana perilaku tomboy nya itu muncul..
Waktu SMP banyak cowok yang suka sama Syntia. Dari sekian banyak cowok yang suka ke dia, dia cuma inget sama satu cowok. Ya.... namanya Dannis, dulu dannis temen sekelas nya. Dannis juga pinter banget pelajaran IPA. bodoh banget Syntia nggak ngebales cinta dia! Tapi Syntia masih berharap kalo Dannis masih suka dirinya.
******
Tring...Tring...
Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi. Seperti biasanya, Syntia tak pernah langsung pulang kerumahnya, ia memilih mengantarkan devi untuk menemui pacarnya terlebih dahulu.
Sambil berjalan menuju kelas Rendy, pacar Devi. Syntia menanyakan sesuatu.
"Dev... Kapan sih lo nggak ketemuan sama Rendy sehari aja." tanya Syntia."What... Apa lu kata." decak Devi.
"Ya itu tadi pertanyaan gue, Masak putri Devi nggak denger." jawab Syntia dg santai dan tertawa.
"Gini ya Syn, Gue sama Rendy itu nggak bisa jauh sedikit, Hati kita itu udah saling mengikat. Jadi, wajar aja kalo gue nggak kuat kalo sehari nggak ketemuan sama dia." jelas Devi dengan semangat.
"Lebay amat ni bocah." Sahut Syntia sambil meringis senyum.
"Biarin, terserah gue" kesal Devi.
"Emm...Tapi banyak kok orang pacaran nggak sampai lebay kek lo." lanjut Syntia dengan meringis.
"Suka-suka gue dong mau pacaran kek model apa, yang penting gue pacarannya nggak sampai kelewatan. Sewot amat lu." jelas Devi dengan muka judes.
"Santai aja kalo jawab." sahut Syntia dengan muka tak berdosa.
"Serah lo deh, Tumben amat seorang Syntia tanya gitu, lo mulai berubah pikiran ya? Lo pingin pacaran kan?"
"Cih, Sok tau, Gue tanya gini ya karna lo! Habisnya lo sih, lo itu bawaannya pingin deket mulu sama si Rendy" jelas Syntia dengan muka kesal.
"Ohh gitu ya" singkat Devi.
Setelah selesai mengobrol, Syntia dan devi tak sadar, jika mereka telah berada didepan kelas Rendy.
Devi mendahului masuk ke kelas pacarnya, dan kemudian disusul Syntia yang berada dibelakang devi.
Setelah itu Devi dan rendy asik ngobrol memperbincangkan masalah mata pelajaran... Sedangkan Syntia hanya bisa bermain handphone dan membaca novel di wattpad.
Setelah beberapa menit, Syntia tak sabar ingin pulang.
"Udah selesai nggak apelnya." Sahut Syntia dengan kesal.
"Kasihan yang jomblo nih, Udah lama nungguin selesainya."Devi pun tak enak hati mendengar sahutan sahabatnya itu, ia pun berpamitan dan meninggalkan rendy yang berada didalam kelas dan hanya ditemani Rafli teman sebangkunya.