Syntia membuka bukunya dengan wajah murung. Ia masih kesal dan kecewa dengan hal kemarin malam.
"Lo kenapa lagi?" Tanya Devi pelan.
"Nggak papa"
"Jangan bohong, wajah lo keliatan kusut banget."
"Serius gue nggak papa! gue cuma ngantuk, gara-gara les pagi ngurangin jatah tidur gue." Balas Syntia berbohong.
Devi menajamkan matanya menatap Syntia lekat.
"Lo lagi ada masalah? Atau hati lo yang bermasalah?" Tanya Devi.
Syntia menundukkan kepalanya, tak ingin menatap Devi.
"Kayaknya hati gue yang bermasalah" ucap Syntia lirih.
"Cerita dong, mungkin gue bisa ngasih solusi."
Syntia mengangkat kepala-nya dan memutarkan 90 derajat menatap Devi.
"Kemarin gue coba nelfon Dannis pakek nomor yang dikasih Rendy, tapi salah sambung." Jawab Syntia dengan memanyunkan bibirnya.
Devi terkekeh pelan melihat wajah lucu Syntia saat sedih.
"Kok lo ketawa? Kasih semangat dikit kek" kesal Syntia.
"Habisnya wajah lo lucu kalo lagi sedih, Gue jadi gemes."
"Hmm, baru kali ini gue suka laki-laki sampai kayak gini." Ucap Syntia.
"Wajar, namanya juga cinta pandangan pertama." Goda Devi dengan mencolek lengan Syntia.
"Tapi kan..."
Ucapan Syntia terpotong karena bel masuk berbunyi. Sedari tadi mereka tak mendengar materi les-nya. Mereka asik berbincang hingga tak sadar jika les pagi telah berakhir.
****
Bel istirahat berbunyi, Syntia dan Devi berjalan menuju kantin dengan bergandeng tangan.
"Lo hari ini beli makan apa?" Tanya Syntia.
"Emm, nasi goreng" balas Devi.
"Okeh, sama"
Mereka menunggu makanannya datang, tidak ada suara sama sekali yang keluar dari mulut mereka. Yang terdengar hanyalah suara helaan napas. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
****
Setelah selesai makan, Syntia dan Devi berjalan menuju ke kelas. Mereka melihat keberadaan kakak kelasnya yang bernama Viona dengan segerombolan geng-nya. Syntia dengan santai berjalan disebelah gerombolan geng Viona dan diikuti langkah Devi dibelakangnya.
Ehem..
Deham salah seorang dari geng Viona.
"Kusut amat tuh muka, lagi ada masalah ya?" Ejek Klara sahabat Viona.
Syntia tak menghiraukan ejekan Klara, ia tetap berjalan dengan santai.
Syntia tak mau lagi berurusan dengan Viona karena hal sepeleh, yang hanya akan membuang-buang waktu saja.
****
Syntia meletakkan kepalanya di atas meja, sedangkan Devi asik mendengarkan lagu Korea kesukaannya.
"Dev" panggil Syntia pelan.
"Iya?" Balas Devi.
"Besok kan hari sabtu, gue pingin ajak lo jalan-jalan ke mal. Temenin gue ya?" Rengek Syntia dengan wajah memelas.
