Setelah Syntia menemukan info Dannis, sejak itulah Syntia tak henti-hentinya mengembangkan senyum bahagianya. Syntia tak tau bagaimana cara agar dia berhenti tersenyum. Ia sangat senang dengan pagi ini.
"Mama lihat-lihat, dari kemarin kamu senyum-senyum sendiri dan selalu memancarkan wajah ceria. Emang kamu kenapa? Ceritain ke mama dong." Tanya Santi sambil mengambilkan piring untuk sarapan Syntia.
"Nggak papa, Syntia cuma seneng aja. Soalnya Syntia udah nemuin info tentang Dannis." Jawab Syntia refleks. Ia tak sadar dengan apa yang diucapnya tadi.
"Dannis, emang dia siapa? Mantan kamu ya?." Goda mamanya.
Syntia segera membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri.
"Ups... Gue keceplosan ya." Lirih Syntia.
"Bu... bukan mantan Syntia ma, dia itu cuma temen SMP Syntia kok. Mama kan tau sendiri dulunya Syntia kek gimana." Gugup Syntia dengan meyakinkan mamanya."Iya, mama ngerti. Kamu kan dari dulu nggak pernah pacaran." Ucap mamanya sambil tertawa kecil.
"Ehehe... Iya. Yaudah Syntia mau makan dulu." Sahut Syntia sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya.
****
Saat Syntia asik makan, tiba-tiba terdapat ketukan pintu dari luar rumah-nya. Syntia dan mamanya kaget mendengarnya, jarang sekali ada seseorang yang berkunjung kerumahnya pagi-pagi kayak gini.
"Siapa Syn?, tumben amat pagi-pagi ada orang kerumah kita." Heran mamanya.
"Nggak tau, coba kalau mama lihat!" Pinta Syntia tak ingin membuang waktu.
"Hmm"
Santi melangkah kearah sumber ketukan itu berbunyi. Kemudian membuka pintu rumahnya dengan pelan.
Setelah pintu terbuka, Santi terkejut melihat seorang laki-laki tinggi dengan wajah tampan dan berseragam sama seperti putrinya.
"Ka..kamu siapa?." Tanya Santi, dengan tubuh mematung ditempat.
"Pagi Tante! Saya Kevin, kakak kelas Syntia. Saya kesini ingin mengajak Syntia berangkat kesekolah bareng." Jawab Kevin semangat.
"Ohh, kirain siapa. Silahkan masuk." Sahut Santi sambil mempersilahkan Kevin untuk masuk kerumahnya.
"Iya, makasih. Tante ngebolehin nggak, kalau saya ajak Syntia berangkat bareng?." Tanya Kevin was-was.
"Boleh banget. tunggu ya, Tante panggil Syntia dulu." Jawab Santi.
Santi bergegas meninggalkan Kevin, dan menghampiri putrinya.
"Syn, kamu dijemput sama kakak kelas kamu tuh. Namanya Kevin." Ucap mamanya sambil memegang pundak Syntia.
Uhuk-uhuk
Syntia yang tadinya asik makan, tiba-tiba tenggorokannya terasa ada yang menyogrok mendengar ucapan mamanya tadi."Ma...maksut mama kak Kevin datang kesini?" Tanya Syntia tak percaya.
"Iya, cepet gih kesana. Kasian Kevin udah nungguin." Paksa Santi.
Syntia mulai berdiri dari kursinya dan berkata...
"Syntia nggak mau bareng dia. Suruh aja kak Kevin pergi dari sini. Syntia maunya diantar mama." Tolak Syntia dengan tajam.
"Mama capek mau ngantar. Kamu bareng Kevin aja!. Emang kenapa sih kamu nggak mau?, dia itu ganteng terus tinggi lagi." Seru mamanya membela Kevin.
"Syntia tetep nggak mau. Syntia itu maunya cuma dijemput sama Dannis." Jawab Syntia refleks. Ia tak sadar lagi dengan ucapannya.
"Dannis lagi... Pokoknya mama nggak mau tau, kamu harus berangkat sama si Kevin!" Paksa mamanya sambil mendorong punggung Syntia.