Part 2~Surat

373 137 152
                                    

Malam hari

****

Setelah beberapa kali Syntia memikirkan untuk merubah penampilannya, akhirnya Syntia memutuskan jika mulai malam ini Syntia ingin merubah penampilan dan perilaku nya yang tomboy jadi seperti cewek pada umumnya, yang pakaiannya feminim dan terlihat anggun.

Syntia juga ingin merubah dandanan wajah nya yang dulunya polos banget, jadi sedikit ada make up yang meriasi wajah cantiknya. namanya juga udah SMA kan. yang penting kan dia nggak dandan menor kaya cewek alay atau emak-emak rempong diluar sana.

Dan satu lagi guys, Syntia tiba-tiba pingin banget ngerasain yang namanya pacaran. Tapi pacarannya pakek akal sehat ya, nggak sampai kelewatan gitu. 
kalian tau lah ya, dia dulunya kek gimana, entah dari mana keinginan tersebut muncul dipikiran Syntia.

****

"Kok tiba-tiba gue jadi pingin pacaran sih, dulu gue kan anti banget sama yang namanya pacaran!" gumamnya, sambil mencubit-cubit boneka beruangnya.

"Apa gara-gara gue sering nganter dan liat Devi lagi apel sama pacarnya ya...Cih, tau ah sebel gue."

Setelah ia puas bergumam sendiri, Syntia pun memutuskan untuk tidur. Sebelum ia memejamkan matanya, Tanpa sengaja dia melihat sebuah kotak yang berada diatas lemari baju nya. Ya...itu adalah sebuah kotak yang isinya banyak sekali surat yang dikirim dari beberapa laki-laki entah itu adek kelas atau teman sepantaran saat dia sekolah di SMP nya dulu.

"Gue mau cari surat siapa ya, emmm... surat dannis aja deh." ucapnya dengan sedikit senyuman di bibir cantiknya.

Syntia pun segera mengambil kotak tersebut dan menaruh diatas kasur. Dia mulai membuka kotak tersebut dan mengacak-acak surat yang ada didalamnya sambil membaca nama satu persatu pengirim surat itu. Dari sekian banyak surat, dia hanya mencari satu surat yang dikirim oleh dannis. Ya... itu adalah nama teman sekelas SMP nya yang dulu pernah suka ke syntia.

Setelah beberapa menit mencari surat dannis, akhirnya Syntia menemukannya.

"Nih dia ketemu." ucapnya lega.
"Tapi kok gue jadi cari suratnya dannis sih." heran Syntia sambil menggaruk-nggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Bodo deh, yg penting dia ganteng. semoga aja dia masih suka sama gue." lanjutnya sambil membuka isi surat itu.

Tanpa banyak bicara, Syntia pun mulai membaca isi surat itu. Disurat itu juga tertera nomor ponsel dannis.

"Ngapain juga dia ngasih nomor nya ke gue." ucap Syntia sambil mencatat nomer tersebut.
"Tapi gue juga pingin sih nelfon dannis. udah Sekian lama gue udah gak ketemu sama dia, gue jadi kangen" lanjutnya dengan senyum simpul.

Setelah nomor dannis tersimpan, Syntia pun langsung menelponnya, dia tak peduli meskipun kini sudah malam pukul 21.00.

"Nomor yang anda tuju, sudah tidak aktif....." Syntia pun segera mematikannya.

"Yah sial, ternyata nomornya udah nggak aktif lagi." decak Syntia dengan muka kesal.
"Emang udah lumayan lama sih, mungkin aja dia udah ganti nomor yang baru." Lanjutnya sembari menenangkan pikirannya.

Setelah itu, syntia membereskan semua surat yang berserakan diatas kasur dan meletakkannya di tempat semula surat itu diambil.

"Kira-kira dia sekolah SMA mana ya, moga aja sekolah di SMA pahlawan sama kek gue. Tapi, setau gue udah setengah tahun ini gue nggak ngeliat dia keluyuran di kota ini. Mungkin aja dia keluar kota ikut papanya dinas, Positif thinking aja syn." Jelas Syntia sambil menatap langit-langit atapnya.

"Dia masih suka sama gue nggak ya?, Tau ah...yang penting gue cari info nya dulu besok ke teman terdekatnya." lanjutnya sembari menarik selimut yang terjatuh dilantai.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang