Hari demi hari berlalu, hari pernikahan kami semakin dekat. Besok adalah hari pertunangan kami secara resmi. Kami akan menukar cincin, acara sederhana dengan tamu yang bisa dibilang tidak terlalu banyak. Hanya keluargaku, dan keluarga Seongwoo, juga teman-teman Seongwoo.
"Ya sekarang Ong Seongwoo tidak sendiri lagi bung!" Seru salah seorang teman Seongwoo yang kuketahui bernama Jihoon.
"Selamat bro!"
"Ong Seongwoo sudah move on," seru Lee Daehwi. Seketika Seongwoo langsung menatap Daehwi tajam.
Aku mengusap punggung tangannya. "Tidak usah begitu, semua orang pasti memiliki masa lalu. Aku tidak masalah jika kau memiliki mantan,"
"Woah! Hyung kau memiliki pasangan yang sangat dewasa," Daniel tersenyum lebar padaku. "Tidak sepertimu hyung, padahal dia ini seumur dengan Daehwi, kenapa kau lebih kekanakan darinya,"
"Ya! Besok-besok aku tidak mau lagi diminta menjaga anak perempuanmu disaat kau sibuk,"
"Tuh kan, benar Seolji-ya. Kau jangan menikah dengannya, menikah denganku saja,"
Minhyun menjitak kepala Kang Daniel keras-keras. "Jangan embat istri orang, mentang-mentang istrimu dulu diembat orang,"
"Maaf Kang Daniel-ssi tapi aku sudah terlanjur cinta padanya. Sepertinya aku tidak akan bisa berpindah hati,"
Seongwoo mencium pipiku. "Astaga kau pandai sekali bicara,"
"Aduh aku terserang katarak!" Seru Daehwi.
"Diamkan saja ya, Daehwi memang alay," timpal Jihoon.
Aku hanya tersenyum sambil memikirkan siapa wanita di masa lalu Ong Seongwoo. Seperti apa dia. Aku tidak berlebihan bukan? Bukankah setiap perempuan pasti begitu? Penasaran soal mantan dari pasangannya, lalu membenci mereka tanpa alasan yang jelas. Tapi aku tidak, sungguh aku hanya penasaran karena perkataan Daehwi seolah menjelaskan bahwa Seongwoo masih mencintainya setelah sekian lama.
***
Setelah acara yang melelahkan hari ini, aku duduk di kursi kerjaku. Tanganku sudah memegang mouse pen ku, tapi tak sedikit pun tanganku bergerak dari tempatnya. Jujur saja, aku penasaran siapa wanita di masa lalu Seongwoo, dan apa hubungannya dengan Seo Hajin.
Aku memangku dagu, menatap kosong ke arah layar yang sama. Aku tidak tahu harus menggambar apa. Akhirnya aku meninggalkan tempat itu, aku berbaring di atas tempat tidurku. Moodku menggambar menghilang seketika.
Aku mengambil ponselku, dan tentunya menelepon Ong Seongwoo.
"Seongwoo-ya," panggilku.
"Ada apa? Kau merindukanku?"
"Ani, kau harus menjelaskannya sekarang,"
"Menjelaskan soal apa?"
"Tentang Seo Hajin,"
Seongwoo terdiam. Sepertinya ia tengah berpikir antara memberitahuku atau tidak. "Aku...," ia menggantungkan kalimatnya.
"Seo Hajin adalah sahabat kecilku, dia adalah orang yang dijodohkan denganku,"
"Lalu?"
"Hanya itu saja yang perlu kau tahu, untuk saat ini,"
Aku menghembuskan nafas, sebenarnya aku kurang puas dengan jawabannya. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak ingin memaksa. "Ya sudah, aku menunggu,"
"Selamat malam Seolji-ya, jalja. Saranghae,"
"Eung, nado saranghae Seongwoo-ya,"
Kemudian dia mematikan telepon. Ya aku hanya bisa menunggu waktu yang tepat untuk mendapatkan jawaban darinya.
"Seolji-ya, ada yang mencarimu,"
"Astaga siapa yang mencariku selarut ini?"
Ibuku mengangkat bahunya. "Eomma juga tidak kenal,"
Dengan amat sangat terpaksa aku beranjak dari tempat ternyaman di duniaku. Dengan sedikit menghentakkan kaki, aku melangkah ke ruang tamu.
Aku berdiri, bersedekap di depan perempuan yang tak kalah cantik dengan Inha. "Biar kutebak, kau pasti Seo Hajin kan? Kau ke sini untuk menuntutku bukan?"
"Woah! Hong Seolji kau peramal!" Serunya, kemudian dia menatapku sengit. "Karena kau sudah tau," ia berjalan mendekat, kemudian ia mengangkat daguku dengan jarinya. Wajahku mendongak menatap wajah angkuhnya.
"Jauhi suamiku,"
~TO BE CONTINUE~
Aku tau ini singkat pake banget, tetep vomment ya gaess
Sarangek 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Unexpected Wedding
FanfictionDipaksa menikah dengan om-om? oh tentunya itu merupakan hal buruk bagi Seolji. Tapi bagaimana jika om-om itu ganteng, dan om-om itu adalah Ong Seongwoo? Apakah Seolji akan menolak? Ataukah malah jatuh cinta? Cover by @hayfayzksm