Terlalu Manis

2.8K 102 20
                                    

Tubuhku seolah beku, aku terkejut, sangat terkejut. Pria di hadapanku ini tampan sekali.

"Seolji beri salam kepada Ong Seongwoo, calon suami mu,"

Aku berkedip bingung. "Ha?"

"Namaku Ong Seongwoo," pria itu mengulurkan tangannya padaku.

Dengan tangan gemetar aku menyambutnya. "Hong Seolji,"

"Wah marga kita hampir sama," ucapnya tersenyum lebar.

Astaga jantungku berdegup kencang sekali. Orang ini tampan, aku tarik perkataanku.

"Nah kalian akan menikah sebulan lagi," ucap ibuku sembari membawaku duduk di sebelahnya.

Jantungku berdegup lima kali lipat lebih cepat saat aku duduk bersebelahan dengan 'om-om' yang bukan 'om-om'. Seperti kayu, tubuhku kaku. Jantungku rasanya seperti akan keluar dari mulutku.

"Mulai besok kalian akan mempersiapkan pernikahan kalian, tapi tenang saja. Ibu sudah mengurus hal lain, kau hanya perlu mengurus gaun, dan perhiasaan yang akan digunakan,"

"Iya tante,"

Tiba-tiba aku tersadar ketika mendengar waktu pernikahan kami. "Bulan depan? Besok?"

Ibuku mengangguk senang. "Astaga besok itu deadline untuk episode minggu ini bu, aku tidak bisa pergi. Aku harus segera menyelesaikannya," rengekku pada ibuku.

Orang yang bernama Ong Seongwoo ini mengusap kepalaku. "Tenanglah, kita akan pergi begitu pekerjaanmu selesai. Aku akan menjemputmu besok,"

Oke, saat ini detakan jantungku menjadi 10 kali lebih cepat dari yang tadi. Sentuhan kecil darinya bahkan membuatku jantungku tak karuan.

Aku menampar pipiku sendiri. Dia ini orang yang baru kau kenal, jangan berani berdegup lebih cepat untuknya. Aku seperti orang gila karena mengomel pada jantungku sendiri.

"Baiklah," ucapku akhirnya.

"Nah karena ayah lembur hari ini, kalian berdua bisa jalan-jalan berdua," ucap Ibu dengan riang.

Aku langsung menatap tajam ke arah ibu. Astaga aku baru saja pulang, dan lagi aku baru mengenal orang ini. Bagaimana jika organ tubuhku dijual? Atau aku dilemparkan ke prostitusi?

Tiba-tiba dia bersuara. "Jangan berpikir yang tidak-tidak, aku tidak akan melakukan hal yang aneh padamu. Aku sudah berjanji pada ibumu," suaranya lembut sekali, aku hampir saja terhanyut jika lupa bahwa dia orang asing yang akan kunikahi.

Ibu mendorongku, dan Seongwoo keluar rumah. "Nah silakan habiskan waktu kalian untuk saling mengenal," Ibu kemudian menutup gerbang depan menyisakan aku, dan Seongwoo.

Seongwoo menarik tanganku menuju ke mobilnya. Astaga kemana mataku sejak tadi, kenapa aku tidak sadar jika ada mobil sport mengkilap di depan rumahku?

"Seongwoo-ssi kau tidak akan menculikku kan?"

Seongwoo terkekeh. "Tentu tidak, kenapa aku harus menculikmu ketika aku sudah mendapat restu dari ibumu?"

Aku tertunduk, bahkan suara kekehannya seperti suara dari surga yang begitu merdu.

"Jadi kita mau kemana?" Tanyanya.

Aku menggeleng. "Tidak tahu, terserah kau saja bawa aku kemana,"

"Kau mau kubawa ke rumahku?" Tanyanya.

"Jangan!"

"Lalu kau mau kita kemana? Aku ingin mengenalmu lebih banyak. Membaca profilmu tidak memberikan cukup informasi untukku,"

My Unexpected Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang