3.Cemburu?

74 16 0
                                    

Tugas gua cuma merhatiin lo ketawa aja udah bahagia, walaupun ketawa lo bukan karena gua
-Ara


"Vernan ada?" Ucap seseorang yang sedang berada di ambang pintu rumah, Vernan.

"Ehh, hmm iya ada kok, ga," ujar Ara yang sudah terbata-bata karena orang yang berada di hadapannya.

"Gua masuk ya?" Ujar orang itu.

"Iya Raga, masuk aja."

Lalu Ara menyingkirkan badannya dari ambang pintu, kemudian ia berjalan lagi ke atas. Saat sampai di atas, Ara hanya keringat dingin. Ia sangat takut dan malu ada Raga di rumah Vernan.

"Vernan..." ujar Ara tiba-tiba.

"Apaan?"

"Gua pulang duluan ya, ini gua dicariin sama karang taruna perumahan," jelas Ara yang sebenernya hanya alibi agar tidak gugup.

"Yaelah, yaudah sih santai aja sana hushh," Ucap Vernan dengan wajah yang sangat menyebalkan.

"Kambing kalau bukan karena sesuatu juga gua ogah pergi dari sini," ujar Ara dengan wajah kesalnya.

"Ya udah gih pergi. Ettt, tapi sebelum pergi tolong ambil in stik PS gua di deket kolam renang bawah dong ya," perintah Vernan dengan wajah songongnya.

"Ish, iye dah iye."

Kemudian Ara menuju kolam renang bawah untuk mengambil stik PS, Vernan. Setelah beberapa saat Ara selesai mengambil stik PS Vernan, dan kembali ke atas. Lalu Ara berpamit untuk pulang.

"Guys gua duluan ya," pamit Ara dengan senyum manisnya, sekilas melirik Raga.

Kemudian dibalas beberapa sapaan oleh temannya, kecuali Raga. Ia tidak sama sekali menjawab pamitan Ara.

***

Suara hentakan kaki, di lantai rumah terdengar sangat familiar di rumah Ara, siap lagi itu kalau bukan Bi Icap.

Ara berjalan menuju teras rumah, kemudian pergi ke sekolah di antar oleh pak Juno.

Setelah memakan waktu sekitar 30 menit, akhirnya ia sampai di sekolah tercintanya.

Ia menyusuri koridor sekolah yang masih sangat sepi. Kemudian ia memasuki kelasnya, ternyata sudah ada Wendy di sana.

"Wendy!!!" Teriak Ara dari ambang pintu.

"Bacot, Ra. Masih pagi ya elah," ujar Wendy dengan wajah malasnya.

Memang sih hari ini sangat malas sekali sepertinya untuk berangkat ke sekolah saja. Tapi ya, kalau buat sekolah Ara sih tidak, apalagi ada gebetannya.

"Eh wen nanti istirahat gua makan siomay ah," ujar Ara tiba-tiba.

"Lah anying, emang langganan lo tiap istirahat kan?"

"Hehehe," Ara hanya menyengir kepada Wendy.

Kemudian pelajaran pun di mulai. Bu Aski memasuki ruangan.

"Anak-anak keluarkan buku kalian. Kerjakan halaman 132 bagian A dan C. Ibu mau ke kantor dulu ada urusan," jelas Bu Aski yang di teriaki kesenangan dalam hati anak-anak kelas ini.

"Siap bu," ujar mereka serentak.

Setelah itu, Bu Aski keluar kelas dan kemudian seluruh murid kelas sangat ribut sekali. Dalam 4 jam pelajaran mereka jamkos. Wah senangnya. Ada yang menonton drakor, bermain hape, dan lainnya.

Setelah 4 jam berlalu, bel istirahat pun berbunyi.

'Kringggg kringggg'

"Wen ayo kantin!" Ajak Ara dengan semangat.

"Ayok lah siap gua mah kalau ke kantin," jawab Wendy tak kalah semangat dengan Ara.

Kemudian dengan wajah ceria mereka menuju kantin. Saat di kantin, mereka memilih bangku yang biasa mereka duduki. Kemudian setelah memesan makanan, mereka makan bersama.

"Ra, nanti lewat temenin gua ke perpus dulu ya."

Kemudian dibalas anggukkan oleh, Ara.

Setelah menghabiskan makanan, mereka segera menuju perpus.

"Wen gc ya!" Ujar Ara dengan nada penekanan.

"Iya-iya."

Ara menunggu di bangku depan perpus. Ia melihat sekelilingnya, tidak sengaja ia melihat Raga sedang bersama seorang perempuan. Seketika Ara penasaran, Ara terus memperhatikannya. Setelah lamat-lambat di perhatikan, ternyata Raga dan perempuan ia sedang asyik mengobrol dan di sana ada Vernan.

Ara merasakan dadanya sangat sesak, ia membayangkan, kapan ia ada di posisi perempuan itu. Ia sangat menginginkannya. Tapi apalah daya seorang Ara?

"Ra, kuy lah," ujar Wendy memecah lamunan Ara.

Kemudian dibalas anggukan oleh Ara. Lalu mereka berjalan menuju kelas, saat berjalan otomatis ia melewati Raga.

Karena asyik melihat Raga dan perempuan itu, tidak sadar Ara hampir saja terpleset di depan Raga.

Ara teriak, dan Raga menoleh.

'Mampus gue malu banget ini sama, Raga!'

Ara hanya ketawa renyah melihat tatapan datar, Raga. Kemudian, Ara langsung melarikan diri dari sana. Ia hanya bisa tersenyum miris. Hanya tatapan datar? Padahal walaupun tidak sengaja, Ara berharap Raga bereaksi lebih.

Ara tersenyum miris.

'Sampe kapan gua harus ngerasa gini sama lo, Raga.'

-JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN-

LANJUT? 30 view 15 vote. Babaiii

HALO GAIS SORRY FOR SLOW UPDATE. KEMARIN LAGI SOK SIBUK WGWGW:V

-gurlxrhsn- 13/10/18;22.23

RAGARA (UPDATE ALMOST ERRDAY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang