Chepter #6

8 1 0
                                    

"Mungkin, dengan bersama-sama menikmati liburan mampu menciptakan sebuah perasaan."

--Memang sulit menulis puisi.
Dan untuk apa mempersulit diri sendiri.

     Pertengahan tahun, sebuah undangan pernikahan telah diedarkan. Dengan mengundang beberapa Entertain atau artis yang cukup lama menghias layar kaca pertelevisian Indonesia dengan suara emasnya ---Anisa Bahar akan menjadi salah satu bintang tamu di acara resepsi tersebut serta beberapa kontestan KDI ( Konser Dangdut Indosiar) lainnya. Tetapi, hal ini tidaklah cukup penting bagiku. Yang menjadi ketertarikan hatiku adalah dirinya. Ya, siapa lagi kalau bukan Fee. Fee juga salah satu dari keluargaku, hanya saja keterikatan darah keluarganya dengan keluargaku cukup jauh hingga bisa dikatakan hampir menjadi orang lain.
     Fee juga berencana untuk datang ke acara tersebut. Sebab, tanteku memang turut mengundang keluarganya dan dirinyalah yang berencana untuk datang sebagai perwakilan dari Ayah maupun Ibunya. Dan yang paling menarik hatinya untuk datang ke sana adalah sebuah objek wisata yang dimiliki kota itu.

   "Assalammualaikum ... Lagi apa?
   "Waalaikummussalam. Lagi nulis-nulis aja. Kamu sendiri, lagi apa?
   "Lagi duduk-duduk aja, nih. Arka ikut pergi ke Bengkulu nggak, nanti?"
   "Aku juga belum tahu pasti, Fee. Emang kenapa? Fee, berencana pergi ya?"
   "Iya. Kamu juga dong! Tempo hari, katanya mau ketemu sama Fee?"
   "Sebenarnya, sih, Arka sama Doffa emang berencana mau ke sana pakai motor. Tapi, ntar Arka kabarin lagi deh kalau udah positif mau berangkatnya"
   "Ooh ... Iya deh"
   "Btw, dari Jambi, mau berangkat hari apa? Ramai, ya, yang mau pergi?"
   "Kalau rombongannya Fee, cuma orang tiga, nggak tau kalau rombongan yang lain. Dan rencananya, sih, mau berangkat hari jum'at sore"
   "Hhmmm ... Gitu ya. Iya deh, ntar Arka kabarin Fee aja kalau udah dapat kepastiannya"
   "Iya deh. Makasih, ya"
   "Buat?"
   "Buat apa aja ... Haha" sambil tertawa kecil dirinya mengakhiri chatnya.
   "Hahaha ... Iya deh"

    Kudekap takdirku
    Yang tak bisa memilikimu
    Kubelai rinduku
    Yang terus saja memanggil namamu
        -- Inilah aku ...
           Yang mencintaimu dari kejauhan
           Inilah aku ...
          Yang selalu ada untukmu
          Meski hanya sebagai bayanganmu.

Sang MusafirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang