cahaya temaram yang muram

197 29 10
                                    


sorry for typo(s)

hope you enjoyed the story :)

.
.
.saya mohon dengan sangat untuk baca cuapan saya di bagian akhir chapter ya :) thank you
.
.
.
.
Namjoon kira , setelah Seokjin di beri penanganan dokter , istrinya tersebut akan pulih kembali ,nyatanya tidak,pria cantiknya tersebut kini justru menagalami kekurangan cairan .

selang infus menggantung di sisi ranjang milik sang istri ,dengan jarum panjang yang menelisik masuk ke dalam pergelangan putihnya yang kurus .

Namjoon kalut , maksud hati menemani Yoongi di rumah sakit , kini justru sang istri yang harus menghuni salah satu dari sekian banyak ruangan di dalamnya .

efek dari dehidrasi yang Seokjin alami sangatlah buruk ,kini sang istri justru kekurangan cairan dan terpaksa harus melakukan rawat inap ,sebenarnya bukan hanya menunggui Yoongi di rumah sakit , namun juga karena Seokjin memang harus kesana kemari mengurusi berkas adopsi milik Jungwoo, hingga menyebabkan kondisi tubuhnya yang memburuk .

"Jika kondisi fisik istri mu semakin melemah , aku dan tim ku akan langsung melakukan operasi untuk kedua anakmu hyung ,walaupun Seokjin hyung tak mengalami pendarahan sekalipun "

Namjoon masih menunduk dengan kedua lengan yang ia tumpukan pada pahanya , menatap lantai di bawahnya dengam seribu satu pemikiran antah berantah yang membuatnya teramat pening .

"kau jangan khawatir , aku akan membawa Minghao dan Jihoon  sebagai dokter bedahnya , aku yakin mereka akan melakukan yang terbaik , lagi pula usia kandungan Seokjin hyung sudah memasuki bulan tua "

Namjoon masih termenung , dokter keturunan China di sampingnya mengatakan beberapa hal yang mungkin saja bisa membuatnya tenang ,tapi nyatanya Namjoon tak bisa sekalipun mendiamkan pikirannya yang penuh kekhawatiran .

"aku percayakan segalanya pada mu , Jun berjanjilah pada ku untuk membawa istri dan kedua anakku ke dunia dengan selamat"

Junhui tersenyum , menepuk bahu sang sahabat dengan pelan , berusaha memberika kekuatan yang sekiranya dapat membuat pria di sampingnya ini lebih tegar .

"kau tak perlu khawatir hyung , jikapun nanti terjadi sesuatu yang membahayakan mereka , aku dan hoshi akan segera bergerak dengan cepat "

Junhui bangkit ,sekali lagi menepuk bahu sang sahabat dengan sedikit lebih keras .

"aku akan mengurus perkembangannya , satu jam lagi keputusan akan ku berikan kepada mu , jangan membawa dirimu dalam kekalutan yang terlalu dalam "

"ya terima kasih banyak,kau memang terlihat seperti dokter sekarang, buka  Junhui yang manja seperti bayi pada Minghao "

" selalu saja mencela ku ,dasar pak tua !"

.
.
.
.
.
.

Jimin terlalu bingung , antara senang dan sedih , antara ingin menangis atau tersenyum , baru saja Yoongi melahirkan , kini Seokjin harus mendekam di rumah sakit .

Jungwoo tertidur dalam pelukannya ,mendengkur kecil dengan bibir yang sedikit terbuka . Lucu sekali .

Jimin menyadari sesuatu , jika tak akan ada kebahagiaan yang berkepanjangan ,satu bahagia malan beberapa akan menderita , setidaknya itu yang ia alami saat ini ,Yoongi bahkan tak henti hentinya menyalahkan diri sendiri atas tumbangnya Seokjin .

harusnya semua ini tak boleh terjadi ,namun jimin bukan tuhan , bukan pula dewa yang dapat mengatur takdir sesuai dengan keinginannya semata .

Taehyung berjalan masuk ke dalam mobil dengan dua kantong plastik besar yang ia tenteng dengan mudanya , mengabaikan fakta bahwa kemungkinan beratnya pun tak main main .

golden hour Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang