Taehyung mengerjapkan matanya beberapa kali. Membiarkan ia terbiasa dengan sorot cahaya yang mulai menyentuh retina mata.Setelah matanya telah dapat melihat secara sempurna, otaknya pun mulai bekerja untuk menyuplai informasi dari pemandangan yang dihadapi.
Taehyung berada di atas sebuah ranjang dalam sebuah kamar bernuansa modern. Kamar yang masih terasa luas meskipun berisi bantak fasilitas di dalamnya. Penataannya yang akurat dan rapi membawa kenyamanan bagi siapapun yang menghuninya.
Kamar ini, Taehyung merasa tidak terlalu asing. Ia seperti pernah pergi ke tempat ini sebelumnya. Tapi ia masih belum cukup baik untuk mengingat hingga tiba-tiba pintu utama kamar terbuka dan menampilkan seorang laki-laki tampan yang membawa nampan.
"Wow, kau sudah bangun rupaya. Syukurlah, aku kira kau tidak akan pernah bangun lagi"
Laki-laki itu berjalan menuju Taehyung. Meletakkan nampan di atas nakas dan memfokuskan diri ke sahabatnya itu.
"Ya Park Jimin! Apa yang kau katakan? Kau ini jahat sekali. Apa kau bar-uh aw perut-ku sakit" keluh Taehyung. Ia tidak sempat melanjutkan kalimatnya. Lain waktu saja, ia akan menunda mengatai Jimin kali ini. Sakit perutnya yang terjadi secara tiba-tiba tidak dapat membuatnya melakukan hal lain selain memeganginya."Itu salah mu sendiri. Siapa yang memintamu untuk tidak makan seharian dan hanya meminum soda eoh? Apa kau berniat bunuh diri?"
Jimin berangsur mengambil sebotol minyak penghangat yang telah ia siapkan di atas meja.
"Cepat angkat bajumu, aku akan memberimu ini untuk sedikit meredakan sakit"
Taehyung hanya menuruti perintah Jimin. Mengangkat baju di bagian perutnya dan membiarkan Jimin mengoleskan minyak di sana. Sesekali ia masih meringis menahan perih di perutnya.
"Tidak makan seharian tidak akan membuatnya kembali. Bahkan ketika kau tidak makan empat hari sekalipun. Dia akan tetap menjadi orang yang tidak hadir dalam upacara pemakamanmu"
"Ya Jimin-ie. Aku ini sedang sakit, kenapa kau malah memarahiku dan mendoakanku cepat mati?"
"Aku tidak memarahimu atau mendoakan cepat mati. Tapi aku hanya ingin membuka sedikit pemikiranmu yang kurasa sudah tersumbat oleh gadis itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDEAL TYPE
Fanfiction[Short Story] Taehyung selalu berfikir bahwa dalam hidup harus selalu memiliki sebuah standar. Termasuk dalam hal percintaan. Laki-laki tampan itu pun telah menetapkan berbagai macam standar. Ia menuliskan semuanya dan mencari yang sangat mirip deng...